Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA TEKSTUR SEDIMEN, KANDUNGAN BAHAN ORGANIK DAN KELIMPAHAN MAKROZOOBENTHOS DI PERAIRAN MUARA BANJIR KANAL BARAT, SEMARANG Arofah, Rizka Ummi; Muskananfola, Max Rudolf; Jati, Oktavianto Eko
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 7, No 4 (2018): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (723.244 KB) | DOI: 10.14710/marj.v7i4.22573

Abstract

Sungai Banjir Kanal Barat Semarang merupakan sungai dengan daerah padat pemukiman yang menyumbang suplai material organik maupun anorganik. Hal ini dapat menyebabkan pencemaran di perairan tersebut. Limbah dapat mempengaruhi kualitas perairan dan biota di dalamnya. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara kandungan bahan organik sedimen dengan kelimpahan makrozoobenthos, hubungan antara tekstur sedimen dengan kandungan bahan organik sedimen, serta hubungan antara tekstur sedimen dengan kelimpahan makrozoobenthos di muara dan sungai Banjir Kanal Barat, Semarang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret - April 2018 dengan menggunakan metode kuantitatif. Penentuan lokasi sampling menggunakan purposive sampling yang terdiri dari 4 stasiun. Metode analisis statistik yang digunakan adalah uji normalitas, korelasi, regresi. Makrozoobenthos yang didapatkan adalah Nereis, Nephthys, Melanoides, Cerithium, Pomacea, Dreissena, dan Corbicula. Fraksi liat dan kandungan bahan organik memiliki hubungan yang positif dengan nilai korelasi r = 0,893. Fraksi liat dengan kelimpahan makrozoobenthos memiliki hubungan yang positif dengan nilai korelasi r = 0,906. Hal ini sama dengan kandungan bahan organik sedimen dengan kelimpahan makrozoobenthos juga memiliki hubungan yang positif dengan nilai korelasi r = 0,928. Semakin besar kandungan bahan organik sedimen dan makrozoobenthos. Kualitas perairan berdasarkan indeks keanekaragaman di stasiun IV sebesar  1,2 yang tergolong tercemar sedang. Sedangkan pada stasiun I, II dan III dengan nilai 0,15; 0,15 ; 0,93 termasuk tercemar berat.  Banjir Kanal Barat Semarang is a river with densely populated areas that contribute to the supply of organic and inorganic materials. This can cause pollution in these waters. Waste can affect the quality of water and biota in it. The purpose of this study was to determine the relationship between sediment organic matter with abundance of macrozoobenthos, the relationship between sedimentary texture and organic sediment materials, as well as the relationship between sedimentary texture and abundance of macrozoobenthos in estuaries of Banjir Kanal Barat, Semarang. This research was conducted in March - April 2018 using kuantitative method. Kinds of macrozoobenthos was found from genus Nereis, Nephthys, Melanoides, Cerithium, Pomacea, Dreissena, and Corbicula. Determination of the sampling location using purposive sampling method. The clay fraction and the abundance of sediment organic matter have a positive relationship with the correlation value r = 0.893. The clay fraction with abundance of macrozoobenthos has a positive relationship with the correlation value r = 0.906. This is the same as the abundance of organic sediment material with abundance of macrozoobenthos also has a positive relationship with the correlation value r = 0.928. the greater the percentage of clay, the more abundant the organic matter of sediment and makrozoobenthos. 
IDENTIFIKASI DAN PERHITUNGAN TOTAL BAKTERI PADA KARANG PORITES SP DI GOSONG BOKOR DAN PULAU PANJANG, KABUPATEN JEPARA, JAWA TENGAH Assyifa, Siti Fatma; Purnomo, Pujiono Wahyu; Jati, Oktavianto Eko
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 7, No 4 (2018): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.428 KB) | DOI: 10.14710/marj.v7i4.22668

Abstract

Pulau Panjang merupakan salah satu pulau yang berada di Kelurahan Ujung Batu, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Wilayah Besarnya potensi bawah laut yang ada di Pulau Panjang menjadikan Pulau Panjang sebagai kawasan wisata. Gosong Bokor merupakan lokasi penelitian dimana gosong bokor terbentuk dari komponen pasir dan juga kerikil. Porites sp merupakan salah satu jenis karang yang mampu bertahan hidup dalam kondisi lingkungan yang ekstrim seperti tumbuh pada lingkungan berpasir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis bakteri yang terdapat pada karang Porites sp di Pulau Panjang dan Gosong Bokor dan total bakteri pada masing – masing lokasi sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2018. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan pada 2 lokasi berbeda dengan 4 titik sampling. Jenis bakteri yang diperoleh dari penelitian ini adalah Vibrio cincinnatiensis, Vibrio alginolyticus, Brevibacteriun fulvum, Bacillus subtilis, Lactobacillus casei, Bacillus badius, Corynebacterium kutscheri, Bacillus sphaericus, Bacillus insolitus. Total bakteri yang diperoleh pada lokasi sampling di Gosong Bokor pada titik sampling I yaitu sebesar 9,6 x105Cfu/ml dan pada titik sampling II yaitu sebesar 4,2 x 105Cfu/ml, hasil yang diperoleh dilokasi sampling di Pulau Panjang dimana pada titik sampling III yaitu sebesar 2,8 x 102Cfu/ml dan pada titik sampling IV yaitu sebesar 6,5 x 104Cfu/ml Pulau Panjang is one of the islands in Ujung Batu Village, Jepara District, Jepara Regency, Central Java. The potential underwater in Pulau Panjang used as a tourist destination. Gosong Bokor is a research location where Gosong Bokor are formed from sand and gravel components. Porites sp is a type of coral that can survive in extreme environmental conditions such as growing in sandy environments. The purpose of this study was to determine the types of bacteria present in the Porites sp coral in Panjang Island and Gosong Bokor and the total bacteria at each sampling location. This research was carried out in March 2018. The method used in this research is descriptive method. Sampling was done in 2 different locations with 4 sampling points. The types of bacteria obtained from this study were Vibrio cincinnatiensis, Vibrio alginolyticus, Brevibacteriun fulvum, Bacillus subtilis, Lactobacillus casei, Bacillus badius, Corynebacterium kutscheri, Bacillus sphaericus, Bacillus insolitus. The total bacteria obtained at the sampling location at Gosong Bokor at sampling point 1 is 9,6 x105Cfu/ml and at the sampling point II is 4,2 x 105Cfu/ml, the results obtained at the sampling location on Pulau Panjang where at sampling point III  is 2,8 x 102 Cfu/ml and at the sampling point IV is 6,5 x 104 Cfu/ml
ANALISIS HUBUNGAN TOTAL BAKTERI, BAHAN ORGANIK TERLARUT, NITRAT DAN FOSFAT DI PERAIRAN MOROSARI, DEMAK Nursubekhi, Rijal Galih Amta; Widyorini, Niniek; Jati, Oktavianto Eko
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 7, No 4 (2018): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (780.692 KB) | DOI: 10.14710/marj.v7i4.22572

Abstract

Perairan Morosari terletak di wilayah Kabupaten Demak. Perairan ini telah banyak dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk berbagai macam aktivitas seperti pembuangan limbah domestik maupun industri, jalur lalu lintas perahu nelayan, kawasan wisata dan kegiatan perikanan baik budidaya maupun tangkap. Limbah yang dibuang langsung ke perairan ini diperkirakan telah menyebabkan terjadinya peningkatan kandungan nutrien, seperti bahan organik, nitrat dan fosfat di perairan Morosari, Demak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelimpahan total bakteri, bahan organik terlarut, nitrat, dan fosfat di Perairan Morosari, Demak. serta mengetahui hubungan antara total bakteri dengan bahan organik terlarut, nitrat dan fosfat di Perairan Morosari, Demak. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dan teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling yang dilakukan pada lima stasiun. Hasil penelitian menunjukkan nilai total bakteri berkisar <1x101 – 3,6x1011 CFU/ml, bahan organik terlarut 12,77 – 33,81 mg/l, nitrat 4,43 – 7,97 mg/l, fosfat 0,099 - 2,112 mg/l. Morosari Waters is located in Demak Regency. This waters have been widely used by the surrounding community for various activities such as the disposal of domestic and industrial waste, fishing boat traffic lanes, tourist areas and fishing activities both aquaculture and capture. Waste that directly enters  the water is thought to have caused an increase in nutrient content, such as organic matter, nitrate and phosphate in the waters of Morosari, Demak. The purpose of this study was to determine the total abundance of bacteria, dissolved organic matters, nitrate and phosphate in waters of Morosari, Demak. and knowing the relationship between total bacteria and dissolved organic matter, nitrate and phosphate in waters of Morosari, Demak. This research was carried out in May 2018. The method used in this research was survey method and the sampling technique used was purposive sampling method which was carried out at five stations. The results showed the total value of bacteria ranged from <1 x 101 – 3.6 x 1011 CFU / ml, dissolved organic matter 12.77 – 33.81 mg / l, nitrate 4.43 – 7.97 mg / l, phosphate 0.099 – 2,112 mg / l.
Analisis Pendugaan Bakteri Escherichia Coli pada Kerang Hijau (Perna Viridis) di Morosari, Demak Analysis of Estimated Abundance of Escherichia coli Bacteria in Green Mussels (Perna viridis) in Morosari, Demak Katon, Muhammad Rajes; Solichin, Anhar; Jati, Oktavianto Eko
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 9, No 1 (2020): MAQUARES
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (960.233 KB)

Abstract

ABSTRAK Kerang hijau merupakan jenis hewan bertubuh lunak yang hidup menetap (sessile) dan mendapatkan makanan dengan menyaring (filter feeder). Hal ini mengakibatkan banyak mikroorganisme yang terakumulasi ke dalam tubuh kerang hijau, salah satunya yaitu kelompok bakteri Coliform. Bakteri Coliform dibagi menjadi dua yaitu fecal Coliform dan non fecal Coliform. Fecal Coliform berasal dari limbah kotoran hewan dan manusia contoh bakteri E. coli. Keberadaan bakteri E. coli di luar tubuh digunakan sebagai indikator sanitasi makanan dan minuman apakah tercemar atau tidak. Kondisi perairan Morosari mengalami penurunan kualitas air, hal tersebut disebabkan oleh limbah domestik penduduk yang langsung dibuang ke bantaran sungai. Hal ini memungkinkan adanya cemaran mikroba yang dapat membahayakan kesehatan seperti bakteri. Menurut SNI 01 7388 2009 nilai MPN bakteri E. coli untuk Mollusca, Crustacea, dan Echinodermata segar adalah <3/g. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui kelimpahan  bakteri E. coli pada kerang hijau dan untuk membandingkan kelimpahan bakteri E. coli dengan baku mutu SNI. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2019. Pengambilan sampel terdiri 9 sampel kerang hijau (kecil <60 mm, sedang 61-70 mm dan besar >70 mm) dengan 3 ekor kerang pada masing masing ukuran. Metode MPN merupakan  metode digunakan untuk analisis bakteri Coliform dan E. coli. Hasil Uji MPN yang didapat yaitu > 1100 MPN/g pada semua sampel. Kesimpulannya berdasarkan hasil uji MPN diperoleh nilai MPN yaitu >1100 MPN/g, hasil tersebut menunjukkan bahwa kelimpahan bakteri E. coli pada kerang hijau melebihi baku mutu yang ditetapkan berdasarkan SNI 01-7388 2009. ABSTRACTGreen mussels are the type of mollusk that live permanently (sessile) and gets food by filtering (filter feeder). It causes many microorganisms accumulating into the body of green mussels, one of them is a group of Coliform bacteria. Coliform bacteria are divided into two, namely fecal and non-fecal Coliform.Coliform is derived from the waste of animal and human i.e. E. coli bacteria. The existence of E. coli bacteria outside the body is used as an indicator of sanitation for food and drink.The condition of Morosari waters has decreased, it’s caused by the domestic waste of resident which is discharge into the riverbank directly.This allows microbial contamination that can endanger health such as bacteria. According to SNI 01-7388-2009 MPN value from E. coli bacteria for Mollusks, Crustaceans, and Echinoderms is <3/g.. The purpose of this study was to determined the abundance of E. coli bacteria in green mussels and to compared the abundance of E. coli bacteria with the quality standards of SNI. The research was conducted in July 2019. The samples were consisted of 3 types size of green mussels,  small (<60 mm), medium (61-70 mm) and large (>70 mm) and 3 mussels selcted from the each size. MPN method was used for the analysis of Coliform and E. coli bacteria. MPN test result was > 1100 MPN/g on all samples.The result showed,that the abundance of E. coli bacteria in green mussels exceed the quality standard based on SNI 01-7388 2009.  
ANALISIS KELIMPAHAN BAKTERI Pseudomonas sp. DI PERAIRAN DESA BEJALEN RAWA PENING, JAWA TENGAH Nur’aini, Estri; Widyorini, Niniek; Jati, Oktavianto Eko
Jurnal Pasir Laut Vol 4, No 1 (2020): Februari
Publisher : Magister Manajemen Sumberdaya Perairan, Departemen Sumberdaya Akuatik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1248.313 KB) | DOI: 10.14710/pasir laut.2020.30522

Abstract

Rawa pening disebut sebagai danau alami terbentuk melalui proses letusan Gunung Api Ungaran Tua. Desa Bejalen merupakan salah satu desa di Ambarawa yang termasuk dalam lingkup wilayah Danau Rawa Pening. Karamba Jaring Apung (KJA) merupakan suatu metode budidaya dengan menggunakan jaring di permukaan perairan yang diberi pelampung. Banyak kegiatan budidaya menghasilkan limbah yang menjadi salah satu sumber bahan organik di dalam perairan. Pemecahan limbah KJA yang banyak mengandung nitrat dilakukan oleh beberapa jenis bakteri denitrifikasi secara aerob diantaranya adalah Pseudomonas sp. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kelimpahan bakteri Pseudomonas sp. di kawasan KJA dan Non KJA serta untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kelimpahan bakteri Pseudomonas sp. di kawasan KJA dan Non KJA. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15-29 April 2019 untuk pengambilan sampel air yang digunakan untuk menganalisis total bakteri Pseudomonas sp., kandungan nitrat dan oksigen terlarut (DO). Perhitungan total bakteri menggunakan metode Total Plate Count (TPC) dengan media Glutamate Starch Phenol (GSP). Total bakteri yang diperoleh di kawasan KJA lebih fluktuatif berkisar antara 1,3 x 104 hingga 8,2 x 104 CFU/ml sedangkan di kawasan Non KJA berkisar antara 0,7 x104 hingga 4,2 x104 CFU/ml. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari uji statistik One Sample T-Test diperoleh nilai Sig. (2-tailed) terhadap data kelimpahan bakteri Pseudomonas sp. pada kawasan KJA yaitu 0,003 < 0,05 serta T hitung yang diperoleh yaitu sebesar 4,220 > dari T tabel yang bernilai 1,85955. Sementara itu, berdasarkan data kelimpahan Pseudomonas sp. di kawasan Non KJA diperoleh nilai Sig. (2-tailed) yaitu sebesar 0,001 < 0,05 serta T hitung yang diperoleh yaitu sebesar 5,070 > dari T tabel yang bernilai 1,85955. Dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan total bakteri Pseudomonas sp. di kawasan KJA dan Non KJA.
ANALISIS TOTAL BAKTERI Vibrio sp. DI SEDIMEN PADA KERAPATAN MANGROVE YANG BERBEDA DI PANTAI UJUNG PIRING, JEPARA Lailatussyifa, Ayu; Widyorini, Niniek; Jati, Oktavianto Eko
Jurnal Pasir Laut Vol 4, No 1 (2020): Februari
Publisher : Magister Manajemen Sumberdaya Perairan, Departemen Sumberdaya Akuatik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1322.388 KB) | DOI: 10.14710/pasir laut.2020.30518

Abstract

Mangrove merupakan ekosistem tumbuhan tingkat tinggi yang sangat produktif karena menyediakan sejumlah besar bahan organik dalam bentuk detritus dan hewan hidup ke perairan peisir di sekitarnya. Kerapatan mangrove diketahui memiliki peran penting dalam proses dekomposisi serasah. Semakin rapat kawasan mangrove maka serasah yang dihasilkan pun semakin tinggi, dengan demikian proses dekomposisi juga lebih tinggi. Keberadaan mikroorganisme pada sedimen memiliki peranan penting yaitu membantu proses dekomposisi serasah yang akan meningkatkan kandungan bahan organik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kerapatan mangrove, kelimpahan total bakteri Vibrio sp., bahan organik, nitrat, serta parameter lingkungan sedimen, dan juga untuk mengetahui hubungan antara kelimpahan bakteri Vibrio sp. di sedimen dengan kerapatan mangrove yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2019 di kawasan mangrove Pantai Ujung Piring Jepara. Pengambilan sampel sedimen menggunakan teknik purposive sampling. Analisa data menggunakan metode regresi linier berganda, untuk mengestimasi total bakteri di sedimen mangrove dengan kerapatan yang berbeda. Tipe kerapatan dibedakan menjadi rapat, sedang, dan jarang. Hasil yang didapatkan yaitu pada tipe rapat berkisar dari 4,0 x 104 - 8,4 x 104 CFU/gr, di tipe sedang berkisar 1,5 x 104- 5,9 x 104 CFU/gr, dan di tipe jarang berkisar 0,6 x 104 - 5,9 x 104 CFU/gr. Hasil dari analisis data yang telah dilakukan yaitu memiliki korelasi yang tergolong sedang dengan nilai korelasinya sebesar 0,637.
KELIMPAHAN MIKROPLASTIK PADA SEDIMEN DI DESA MANGUNHARJO, KECAMATAN TUGU, KOTA SEMARANG Laila, Qadarina Nur; Purnomo, Pujiono Wahyu; Jati, Oktavianto Eko
Jurnal Pasir Laut Vol 4, No 1 (2020): Februari
Publisher : Magister Manajemen Sumberdaya Perairan, Departemen Sumberdaya Akuatik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1486.685 KB) | DOI: 10.14710/pasir laut.2020.30524

Abstract

Pesisir Mangunharjo di Kecamatan Tugu merupakan kawasan produktif baik untuk ekowisata mangrove, industri maupun lokasi budidaya perikanan. Sungai Beringin menjadi media terangkutnya berbagai sampah termasuk plastik dari kawasan pemukiman di hulu menuju ke hilir. Plastik tersebut akan menjadi mikroplastik yang memberikan dampak berbahaya bagi pencernaan biota perairan serta berbahaya apabila dikonsumsi oleh manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bentuk, jenis dan perbedaan kelimpahan mikroplastik pada sedimen. Lokasi penenlitian ditentukan secara purposive sampling sebanyak tiga stasiun, yaitu Stasiun I (pantai), Stasiun II (sungai) dan Stasiun III (mangrove). Setiap stasiun diambil sampel secara random sampling sebanyak tiga kali. Hal pertama yang dilakukan adalah mengestraksi mikroplastik, selanjutnya menganalisis dan mengidentifikasinya. Langkah selanjutnya dilakukan uji FT-IR (Fourier transform infrared) spectroscopy untuk mengetahui senyawa kimia mikroplastik tersebut. Hasil penelitian menunjukan jenis mikroplastik yang ditemukan berupa fiber, fragmen, film dan pelet. Kelimpahan mikroplastik pada sedimen rata-rata berkisar 3.584-8.106,67 partikel/m3. Analisis statistik menghasilkan nilai signifikan (α < 0,05)  menandakan bahwa adanya perbedaan kelimpahan mikroplastik setiap kawasan.
SKRINING BAKTERI PENGHASIL ENZIM AMILASE DARI SEDIMEN TAMBAK UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) Diva Triza Novitasari; Pujiono Wahyu Purnomo; Oktavianto Eko Jati; Diah Ayuningrum; Aninditia Sabdaningsih
JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) Vol 5, No 2 (2021): JFMR VOL 5 NO.2
Publisher : JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jfmr.2021.005.02.15

Abstract

Tambak budidaya udang banyak memproduksi limbah organik yang berasal dari sisa metabolisme dan sisa pakan dari kultivan budidaya. Keberadaan limbah organik yang melimpah dan tidak didampingi dengan manajemen kualitas air, akan mengakibatkan dampak buruk pada kultivan seperti kematian. Proses bioremediasi termasuk salah satu cara untuk membersihkan bahan pencemar pada lingkungan tambak yang dibantu oleh agen biologis yaitu bakteri. Bakteri amilolitik dapat digunakan sebagai agen bioremediator pada lingkungan karena menghasilkan enzim amilase. Amilase merupakan enzim yang mampu menghidrolisis pati menjadi senyawa yang lebih sederhana. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi bakteri dari sedimen tambak udang vanname dan melakukan skrining enzim amilase menggunakan media Starch Casein Nitrat (SCN). Sedimen diambil pada 5 lokasi tambak pasca panen di Kabupaten Rembang. Sampel diisolasi menggunakan teknik pour plate dan purifikasi dengan teknik streak plate, sedangkan skrining enzim dilakukan dengan teknik dotting. Hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa terdapat 20 isolat bakteri yang diisolasi dari sedimen tambak udang vanname dan 9 isolat bakteri menunjukkan aktivitas enzim amilase, diketahui dari zona bening yang dihasilkan pada isolat setelah ditambahkan iodine.
ANALISIS KELIMPAHAN TOTAL BAKTERI COLIFORM DI PERAIRAN MUARA SUNGAI SAYUNG, MOROSARI, DEMAK (Analysis of Total Abundance of Coliform Bacteria at the Sayung River Estuary, Morosari, Demak) Lani Febriana Safitri; Niniek Widyorini; Oktavianto Eko Jati
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 14, No 1 (2018): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.763 KB) | DOI: 10.14710/ijfst.14.1.30-35

Abstract

Perairan Muara Sungai Sayung terletak di wilayah Kabupaten Demak sebelah barat. Perairan ini telah dipengaruhi oleh berbagai aktivitas manusia yang menyebabkan terjadinya penurunan kualitas perairan. Bakteri Coliform merupakan bakteri gram negatif yang berbentuk batang dan tidak membentuk spora. Bakteri ini merupakan bakteri indikator terjadinya pencemaran perairan maupun indikator keberadaan bakteri patogen lainnya. Perhitungan total bakteri Coliform perlu dilakukan untuk mengetahui adanya pencemaran limbah organik yang terjadi di Perairan Muara Sungai Sayung, Morosari, Demak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelimpahan total bakteri Coliform, dan status perairan di Perairan Muara Sungai Sayung, Morosari, Demak. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui hubungan dari jumlah total bakteri Coliform dengan bahan organik terlarut dan oksigen terlarut (DO). Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dan teknik pengambilan sampel menggunakan metode random sampling yang dilakukan pada lima stasiun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan rata-rata total bakteri Coliform yang diperoleh berkisar antara 4 x 103 – 550 x 10 3/100ml. Kelimpahan rata-rata total bakteri Coliform yang diperoleh pada setiap stasiun menunjukkan bahwa kandungan total bakteri Coliform telah melebihi baku mutu air menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004. Keberadaan total bakteri Coliform memiliki hubungan yang lemah dengan kandungan bahan organik terlarut, sedangkan keberadaan total bakteri Coliform memiliki hubungan yang cukup dengan oksigen terlarut (DO) di perairan Muara Sungai Sayung Morosari, Demak. Sayung River Estuary is located in the western part of Demak Regency. This estuary has been affected by various human activities which have led to a decline in water quality. Coliform bacteria are a gram-negative bacteria that are rod-shaped and do not form spores. This bacterium is an indicator bacteria of water pollution and an indicator of the presence of other pathogenic bacteria. Total Coliform bacteria calculation needs to be carrid out to find out if there any contamination of organic waste in Sayung River Estuary, Morosari, Demak.. The purpose of this research was to determine total abundance of Coliform bacteria, water quality in Sayung River Estuary, Morosari, Demak and relationship between the total abundance of Coliform bacteria with dissolved organic matter and dissolved oxygen (DO). This research was carried out in May 2018. The method that used in this research were survey method and the sampling technique was random sampling method in five stations. The results showed that the average abundance of total Coliform bacteria obtained ranged between 4 x 103 - 550 x 103 / 100ml. Average abundance of total Coliform bacteria obtained at each station shows that the total content of Coliform bacteria has exceeded the water quality standard according to Minister of Environment Decree number 51 of 2004. The total presence of Coliform bacteria has a weak relationship with the content of dissolved organic matter, while the total number of Coliform bacteria have sufficient relationship with dissolved oxygen (DO) in the Sayung River Estuary,Morosari, Demak.
ANALISIS LAJU SEDIMENTASI PADA MANGROVE JENIS Rhizophora sp. DAN Avicennia sp. DI PERAIRAN BEDONO, DEMAK(Sedimentation Rate Analysis of Mangrove Rhizophora sp. and Avicennia sp. at Bedono, Demak) Nur Kharimah; Max Rudolf Muskananfola; Oktavianto Eko Jati
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 15, No 2 (2019): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (805.543 KB) | DOI: 10.14710/ijfst.15.2.124-128

Abstract

Kawasan pesisir merupakan daerah yang rawan terkena erosi. Mangrove menjadi ekosistem pesisir yang berpengaruh terhadap laju sedimentasi. Keberadaan hutan mangrove dapat membantu menangani erosi di wilayah pesisir. Adanya bentuk perakaran mangrove yang bervariasi dapat memberikan pengaruh yang berbeda terhadap laju sedimentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan laju sedimentasi antara mangrove jenis Rhizophora sp. dengan  Avicennia sp.,  serta untuk mengetahui pengaruh perbedaan bentuk akar mangrove terhadap laju sedimentasi. Penelitian dilakukan pada tanggal 7 April – 30 Juli 2018 di kawasan Hutan Mangrove Bedono, Demak. Kegiatan penelitian meliputi penentuan lokasi sampling melalui metode survei, pengukuran laju sedimentasi menggunakan sediment trap , pengukuran parameter fisika kimia dan analisis tekstur sedimen. Lokasi terdiri dari tiga stasiun, masing – masing stasiun terdapat enam titik. Tiga sediment trap diletakkan pada mangrove jenis Rhizophora sp. dan tiga lainnya pada mangrove jenis Avicennia sp. sehingga terdapat delapan belas titik. Laju sedimentasi Rhizophora sp. sebesar 13,01 mg//hari lebih rendah  dari pada Avicennia sp. yaitu sebesar 16,78 mg/cm²/hari. Jenis substrat yang diperoleh berupa liat. Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa nilai p value = 0,015 . Kesimpulan yang diperoleh adalah bentuk akar tidak mempengaruhi jenis sedimen yang ditangkap dan jumlah hasil tangkapan sedimen Coastal areas were disturbed by abration. Mangrove influence the sedimentation rate and prevent abration coastal. The varied forms of mangrove root caused different effects with the sedimentation rate. The purpose of this research were to find out ratio and effect of the mangrove root differences of Rhizophora sp. and Avicennia sp. to sedimentation rate. The study was conducted in April 7th - July 30th, 2018 in Bedono. The methods of the research were sampling, measuring the sedimentation rate sediment trap, measuring  temperature, pH, salinity, and current velocity, and analyzing sediment texture. There were 3 stations with its station had 6 points. Three sediment traps were placed on Rhizophora sp. and the others 3 are in the Avicennia sp. Sedimentation rate of Rhizophora sp. amounting to 13,01 mg /  / day lower than Avicennia sp. that is equal to 16,78 mg / / day. ANOVA test showed that p value = 0,015. The type of substrate obtained is clay. The conclusion said that root shape does not affect the type of sediment obtained and amount of sediment catched.