Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

RIVER CLIFF REINFORCEMENT EFFORTS BY APPLICATION OF COMBINATION OF DAM STONE, GABION, TETRAPOD, AND BAMBOO FLOW ALIGNER Wibowo, Dian Eksana; Purwantoro, Didik; Nayono, Satoto Endar; Wardhana, Indra Bayu; Prabowo, Yoga Bayu
Journal of Green Science and Technology Vol 4, No 1 (2020): Journal of Green Science and Technology, Vol.4 No.1 (2020)
Publisher : FAKULTAS TEKNNIK UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jgst.v4i1.3152

Abstract

The purpose of research : (1) determine the ratio between the combination of retrofitting tetrapod-bamboo alignment-tetrapod   (FP1); bamboo flow aligner-tetrapod-bamboo flow aligner (FP2); Check Dam Stones-Gabion-Check Dam Stones (FP3); Gabion-Check Dam Stones-Gabion (FP4)? (2) The effectiveness of the combination of strengthening the tetrapod-bamboo aligner-tetrapod   (FP1); bamboo flow aligner-tetrapod-bamboo flow aligner (FP2); Check Dam Stones-Gabion-Check Dam Stones (FP3); Gabion-Check Dam Stones-Gabion (FP4)?Using the experimental method by creating a Labolatorium scale river model. Testing using clay and sand. The test model is a cliff without reinforcement and cliff with a combination of reinforcement between tetrapods; bamboo flow aligner; check Dam stones and Gabions. Testing by flowing water for 180 minutes/3 hours with a constant discharge of 7.07 liters/second, the installation of reinforcement is 51 cm apart.The results showed that (1) In general, the effect of the FP1 reinforcement installation was the variation of the combination that was considered the best in reducing scouring on the cliffs and riverbeds. (2) Variation of the combination of FP1, is more effective in reducing the scouring that occurs. At the beginning of the channel turns from STA 00-06 effectively used tetrapod installation, with scours that occur as big as -5 cm, in the middle of the STA channel 06-16 effectively using the installation of bamboo flow aligner, scours that occur as much as -1.5 cm, whereas at At the end of the turn, STA 17-24 used tetrapod installation, scouring by -3.8cm.Keyword: scouring, bamboo flow aligner, tetrapod.
AKURASI PREDIKSI DURASI PENYELESAIAN PROYEK DENGAN EARN VALUE MANAGEMENT DAN EARN SCHEDULE (STUDI KASUS PROYEK BANGUNAN GEDUNG DI UNESA) Gde Agus Yudha Prawira Adistana; Purwo Mahardi; Mochamad Firmansyah Sofianto; Dian Eksana Wibowo
Inersia : Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol 14, No 2 (2018): Desember
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (871.77 KB) | DOI: 10.21831/inersia.v14i2.22539

Abstract

ABSTRACT The earn value method (EVM) has been widely recognized and proven to provide an overview of the performance of construction project implementation from the aspects of time and schedule. Specifically EVM is used to evaluate the progress of the work, so identification of deviations both on time and cost can be done early.The Earn Schedule (ES) method is an elaboration to the schedule analysis on the EVM method. This study aimed to examine and compare the capability of the two methods, namely the earn value and earn schedule methods in predicting the completion time of construction project. The research used the real data from the Unesa building project. The results showed that at week 9, the value of CPI was 1.15 or had a variant cost of 13.32% lower than the planned budget. While for the schedule aspect, both methods indicated a delay in the project with the delay variant of 0.16%. The ES method is able to give information of how long the delay in time unit of 0.02 week.Keywords: accuration, actual cost, earn value, earn schedule,  planed value  ABSTRAKMetode nilai hasil (EVM) telah dikenal luas dan terbukti mampu memberikan gambaran kinerja pelaksanaan proyek konstruksi dari aspek waktu dan jadwal. Secara khusus EVM digunakan untuk mengevaluasi progress pekerjaan sehingga dapat dilakukan identifikasi lebih awal terhadap penyimpangan baik terhadap waktu maupun biaya. Metode Earn Schedule (ES) merupakan pendalaman terhadap analisis jadwal pada metode EVM. Penelitian ini dilakukan untuk menguji dan membandingkan kemampuan dua metode yaitu metode earn value dan earn schedule dalam memprediksi waktu penyelesaian proyek konstruksi. Data penelitian menggunakan data pelaksanaan dari pembangunan proyek bangunan gedung di Unesa. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa pada minggu ke-9, nilai CPI adalah sebesar 1,15 atau memiliki varian biaya sebesar 13,32% lebih rendah dari anggaran yang direncanakan. Sedangkan dari aspek jadwal, kedua metode mengindikasikan bahwa terjadi keterlambatan pada proyek yaitu dengan varian keterlambatan sebesar 0,16% . Metode ES mampu memberikan informasi berapa lama keterlambatan yang terjadi dalam satuan waktu yaitu sebesar 0,02 minggu. Kata Kunci: akurasi, biaya aktual, nilai hasil, earn schedule, biaya rencana
Pemanfaatan dan Modifikasi Limbah Plastik untuk Perbaikan Sifat Teknik (Kuat-Geser) Tanah Lempung Endaryanta Endaryanta; Dian Eksana Wibowo
Inersia : Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol 12, No 2 (2016): Desember
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/inersia.v12i2.12585

Abstract

ABSTRACTThis study aims to determine: (1) the value of unconfined compressive strength (qu) clay mixed shredded plastic waste serrated; (2) the value of the internal friction angle (φ) soil mixed shredded plastic waste serrated; (3) the value of soil friction (c) soil mixed shredded plastic waste serrated. This study used an experimental method. Plastic waste is cut by the jagged edges 1x1 cm and 1x0,5 cm then mixed in clay, compacted, and then tested robust free press and direct shear. Clay samples taken at elevation -0.30 m of area from Punukan Kulon Progo and Kasongan Bantul. Waste plastics using a former mineral water containers (plastic types PET). The results showed that the addition of pieces of plastic waste that size on clay will: (1) raise the value of the unconfined compressive strength (qu) of land at the rate of plastic 3% clay Kasongan, and if pieces of plastic rather large 1x1 cm on clay Wates (2) increase the internal friction angle (φ) if the levels of plastic 3% (clay Kasongan) and on clay Wates but only if the plastic is cut rather large 1x1 cm. (3) Soil frictionis going up at the rate of 2% plastic (clay Kasongan), raise the coherence, clay Wates if the plastic pieces small size 0,5x1 cm.Keywords: clay, direct shear, free press, waste plasticsABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) nilai kuat-tekan bebas (qu) tanah lempung yang dicampur cacahan limbah plastik bergerigi; (2) nilaisudut gesek intern  (φ) tanah yang dicampur cacahan limbah plastik bergerigi; (3) nilai  lekatan (c) tanah yang dicampur cacahan limbah plastik bergerigi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Limbah plastik dipotong-potong secara tepi bergerigi ukuran 1x1 cm dan 1x0,5 cm kemudian dicampurkan pada tanah lempung, dipadatkan, lalu diuji kuat tekan bebas dan geser langsung. Sampel lempung diambil pada elevasi -0,30 m dari daerah Punukan Kabupaten Kulonprogo dan Kasongan Kabupaten Bantul. Limbah plastik menggunakan bekas wadah air mineral (plastik jenis PET).Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan potongan limbah plastik ukuran tersebut pada lempung akan: (1) menaikkan nilai kuat tekan bebas (qu) tanah pada kadar plastik 3% lempung Kasongan, dan jika potongan plastiknya agak besar 1x1cm pada lempung Wates (2) menaikkan sudut-kuat-geser (φ) jika kadar plastik 3% (lempung Kasongan) dan pada Lempung Wates tetapi hanya jika plastiknya dipotong agak besar 1x1cm. (3) lekatan akan naik pada kadar plastik 2% (lempung Kasongan), menaikkan lekatan, Lempung Wates jika potongan plastik ukuran kecil 0,5x1cm.Kata kunci: geser langsung, lempung, limbah plastik, tekan-bebas.
PENGARUH PENGGUNAAN KOLOM PASIR, LAYER PASIR, DAN TERUCUK BAMBU PADA TANAH LEMPUNG JENUH AIR TERHADAP PENURUNAN TANAH LEMPUNG MENGGUNAKAN UJI LABORATORIUM Dian Eksana Wibowo; Satriarda Dirgantara S.; Ridwan Kurniawan
Inersia : Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol 16, No 1 (2020): Mei
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.842 KB) | DOI: 10.21831/inersia.v16i1.31316

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui klasifikasi jenis tanah, properti tanah pengujian dan pengaruh penggunaan metode penambahan variasi tanah lempung jenuh air dengan menggunakan pasir dan cerucuk bambu, terhadap penurunan tanah lempung, kadar air, dan analisis T90. Penelitian eksperimen dengan menggunakan model boks baja, berukuran 100 cm x 100 cm x 40 cm sebagai media penempatan tanah lempung. Hasil penelitian ini yaitu: (1) Jenis tanah termasuk CH (Clay High Plasticity) menurut klasifikasi USCS dan kelompok 4-7-6(40) menurut klasifikasi AASTHO. (2) Properti tanah adalah G=2,63, LL=74,71%, PL=29,76%, IP=44,95%, SL=19,06%, C=0,75 kg/cm2, OMC=39,2%. (3)  Penambahan TPV sangat efektif memperkecil penurunan. Pada pemberian tekanan 0,0125 kg/cm2, 0,025 kg/cm2, 0,05 kg/cm2, dan 0,01 kg/cm2 memperkecil penurunan, berturut-turut: 75,93%; 56,32%; 59,44% dan 42,32%. Pada kedalaman -10 cm penggunaan TPH paling efektif mengurangi kadar air tanah lempung  yaitu sebesar 53,30%, berarti mengurangi kadar air sebesar 3,62% dari kondisi tanah asli (TTD). Pada kedalaman 20 cm, penggunaan TCB paling efektif mengurangi kadar air sebesar 3,55% dari kadar air tanah lempung asli (TTD). Penggunaan CTPVH pada beban 0,1 kg/cm2 paling efektif dalam proses konsolidasi yaitu sebesar 94,10% dari tanah asli (TTD) dimana mempunyai nilai sebesar nilai t90 untuk CTPVH yaitu sebesar 15,21 menit. Kata Kunci: air, perkuatan, tanah lempung, T90  ABSTRACT This study aims to determine the classification of soil types, soil properties tested and the effect of using the method of adding variations in the water-saturated clay, using sand and bamboo piles, to clay settlement, moisture content, and T90 analysis. The experimental study used a steel box model, measuring 100 cm x 100 cm x 40 cm as a medium for clay placement. The results of this study are: (1) Soil types including CH (Clay High Plasticity) according to USCS classification and groups 4-7-6 (40) according to AASTHO classification. (2) Soil properties is G=2,63, LL=74,71%, PL=29,76%, IP=44,95%, SL=19,06%, C=0,75 kg/cm2, OMC=39,2%. (3) Addition of TPV is very effective in reducing the settlement. At a pressure of 0,0125 kg/cm2, 0,025 kg/cm2, 0,05 kg/cm2, and 0.01 kg/cm2 minimizing the settlement,  respectively: 75,93%; 56,32%; 59,44% and 42,32%. At depths of -10 cm the most effective use of TPH reduces clay soil moisture content by 53,30%, which means reducing water content by 3,62% from the original soil conditions (TTD). At a depth of 20 cm, using TCB is most effective at reducing water content by 3,55% from the original clay soil content (TTD). The use of CTPVH at a load of 0,1 kg/cm2 is most effective in the consolidation process which is 94.10% of the original soil (TTD) which has a value of T90 for CTPVH which is 15,21 minutes. Keywors: water, strainthening, clay, T90
Usaha Peningkatan Daya Dukung Tanah Lempung Menggunakan Layer Krikil, Anyaman Bambu dan Kombinasi Kolom-Layer Pasir Dian Eksana Wibowo; Hermawan Wahyu Rahmadianto; Endaryanta Endaryanta
Inersia : Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol 17, No 1 (2021): Mei
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/inersia.v17i1.40629

Abstract

ABSTRACT Clay soil is soil that has a low value of pressure strength and bearing capacity. The purpose of this study is using a layer of gravel, woven bamboo, and a combination of column-layer sand as an alternative to improve the carrying capacity of clay soil, then the results from the tests are compared with each other. The method in this study is experimental. The samples of soil were taken from Kalangan, Kasihan, Bantul, D.I. Yogyakarta. The foundation soil model using steel tub size 100x100x40 cm, with soil volume 100x100x30 cm. Soil loading uses steel plates that are loaded with hydraulic jacks, equipped with a proving ring as a load reader. The column-layer combination consists of 3 sand layers, 1 cm thick horizontal position and 5 cm spacing between layers. The sand column is 1 cm in diameter with a hole depth of 20 cm. The gravel layer pattern consists of 3 layers of gravel with a layer thickness of 2 cm, the distance between the layers is 5 cm. Woven bamboo pattern: 1 layer with a length of 20x20 cm. Placement of woven bamboo at a depth of 2 cm from the ground. The results of the research are; (1) The Soil is a high plasticity (CH) inorganic clay based on the USCS system, including the medium to poor clay soil group (A-7-6 (40)) based on the AASHTO system. (2) The Strengthening of gravel layer increases the ultimate bearing capacity by 2.5 times or 159.02%, while bamboo matting provides an increase in bearing capacity by 2.7 times or 170.49%, and the combination of column-layer sand by 2.2 times. or 127, 87%.  (3) The reinforcement of bamboo mats provides the highest increase in bearing capacity in clay soil between the gravel layer and the combined reinforcement of the sand column and the sand layer. This shows that the use of woven bamboo is more effective as a material for strengthening clay. ABSTRAKTanah lempung adalah tanah yang mempunyai nilai kekuatan tekanan serta nilai daya dukung rendah. Tujuan penelitian ini adalah penggunaan layer kerikil, anyaman bambu, dan kombinasi kolom-layer pasir sebagai alternatif perbaikan peningkatan daya dukung tanah lempung, kemudian hasil dari pengujian dibandingkan satu sama lain. Metode yang digunakan adalah experimen. Sampel tanah diambil dari Kalangan, Kasihan, Bantul, D.I. Yogyakarta. Pemodelan tanah pondasi menggunakan bak baja ukuran 100x100x40cm, volume tanah 100x100x30cm. Pembebanan tanah menggunakan pelat baja yang dibebani dengan dongkrak hidrolik, dilengkapi proving ring sebagai pembaca beban. Kombinasi kolom-layer pasir terdiri dari 3 lapis pasir, posisi horizontal tebal 1 cm dan jarak antar lapisan 5 cm. Kolom pasir diamter 1 cm dengan kedalaman lubang 20 cm. Pola layer kerikil terdiri 3 lapis kerikil dengan ketebalan lapisan 2 cm, jarak antar lapisan 5 cm. Pola anyaman bambu:1 lapis dengan panjang-lebar anyaman 20x20 cm. Penempatan anyaman bambu pada kedalaman 2 cm dari permukaan tanah. Hasil penelitian yaitu ; (1) Tanah merupakan tanah lempung anorganik plastisitas tinggi  (CH) berdasarkan sistem USCS, termasuk kelompok tanah berlempung kualitas sedang sampai buruk (A-7-6(40)) berdasarkan sistem AASHTO. (2) Perkuatan layer kerikil meningkatkan daya dukung ultimit sebesar 2,5 kali atau 159,02 %, sedangkan anyaman bambu memberikan peningkatan daya dukung sebesar 2,7 kali atau 170,49 %, dan kombinasi kolom-layer pasir sebesar 2,2 kali atau 127, 87%. (3) Perkuatan anyaman bambu memberikan peningkatan daya dukung paling tinggi pada tanah lempung diantara bahan perkuatan layer kerikil dan perkuatan gabungan kolom pasir dan layer pasir. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan anyaman bambu lebih efektif sebagai bahan perkuatan tanah lempung.
STABILISASI TANAH LEMPUNG MENGGUNAKAN CAMPURAN LIMBAH ABU SEKAM PADI DAN PASIR DENGAN METODE PEMADATAN LABORATORIUM Mirzan Ludfian; Dian Eksana Wibowo
Inersia : Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol 13, No 1 (2017): Mei
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.177 KB) | DOI: 10.21831/inersia.v13i1.14600

Abstract

ABSTRACT Soil is a basic layer of building construction as well as material embankment, for example on a road construction work. But not all soil types can be directly used as construction materials, since naturally the soil has limited physical properties and mechanical properties. It is necessary to make improvements on clay soil. This research used experimental method. The test specimens was made as many as 24 samples, 8 specimens for Swelling test, 8 for CBR test and 8 for Consolidation test. Variation of mixture for each specimen are 1% rice husk ash + 10% sand; 1.5% rice husk ash + 15% sand and 2% rice husk ash + 20% sand. The physical and mechanical tests performed include: Atterberg Limit test, Compaction test, CBR Laboratory test, Swelling test and Consolidation test The results of this research showed that the original Swelling of the soil value is 1.93%, then on soil with a mixture of rice husk ash 2% + 20% sand is 0.67%. The CBR test results original soil is 17.82%, the value of maximum occurs on the soil of CBR with a mixture of rice husk ash 2% + 20% sand 26.06%. consolidated test produces maximum value Cc, Cr and Cv on original soil. While the minimum value of Cc, Cr and Cv occurring in the soil on mixture of rice husk ash 2% + 20% sand. The value of Cc from 0.2109 to 0.1028; the value of Cr from 0.0299 to 0.0121; then for the value of Cv 10.1993 cm2/min to 1.8032 cm2/min. it can be conclude that, rice husk ash and sand as a mixture of clay soil can increase soil bearing capacity, reduce the decreasing of soil layer and the potential of soil swell. Keywords: CBR, Consolidation, Rice husk Ash and sands, Swelling.  ABSTRAK Tanah merupakan lapisan dasar konstruksi bangunan maupun sebagai material timbunan, sebagai contoh pada pekerjaan konstruksi jalan. Namun tidak semua jenis tanah dapat secara langsung digunakan sebagai material konstruksi, karena secara alamiah tanah memiliki sifat-sifat fisis dan sifat mekanis yang terbatas. Maka perlu dilakukan usaha perbaikan pada tanah lempung.Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan metode eksperimen. Benda uji dibuat sebanyak 24 sampel yaitu 8 benda uji untuk pengujian Swelling, 8 pengujian CBR dan 8 pengujian Konsolidasi. Variasi campuran untuk setiap benda uji yaitu 1% abu sekam padi + 10% pasir, 1,5% abu sekam padi + 15% pasir dan 2% abu sekam padi + 20% pasir. Uji fisis dan mekanis yang dilakukan meliputi: uji Atterberg Limit, Pemadatan, CBR Laboratorium, Swelling dan Konsolidasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa nilai Swelling tanah asli yaitu 1,93%, kemudian  pada tanah dengan campuran 2% abu sekam padi + 20% pasir yaitu 0,67%. Hasil uji CBR tanah asli yaitu 17,82%, nilai CBR maksimal terjadi pada tanah dengan campuran 2% abu sekam padi + 20% pasir yaitu 26,06%. Dari uji Konsolidasi menghasilkan nilai Cc, Cr dan Cv terbesar pada tanah kondisi asli. Sedangkan nilai Cc, Cr dan Cv  terkecil terjadi pada tanah dengan campuran 2% abu sekam padi + 20% pasir. Nilai Cc dari 0,2109 menjadi 0,1028; nilai Cr dari 0,0299 menjadi 0,0121; kemudian untuk nilai Cv dari 10,1993 cm2/menit menjadi 1,8032 cm2/menit. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, abu sekam padi dan pasir sebagai bahan campuran tanah lempung dapat  meningkatkan daya dukung tanah, memperkecil penurunan lapisan tanah dan potensi pengembangan tanah.Kata Kunci: CBR, Konsolidasi, Limbah abu sekam padi dan pasir, Swelling.
PEMANFAATAN LIMBAH KARBIT DAN PASIR SEBAGAI USAHA PERBAIKAN TANAH LEMPUNG MENGGUNAKAN UJI CBR DAN KONSOLIDASI DENGAN PEMADATAN LABORATORIUM Dian Eksana Wibowo; Endaryanta Endaryanta
Inersia : Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol 13, No 2 (2017): Desember
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.929 KB) | DOI: 10.21831/inersia.v13i2.17181

Abstract

ABSTRACT Many cases of buildings such as highways, parking areas, buildings, damaged / cracked and undulating and excessive sets resulting from clay soil behavior on the ground. The ugly nature of this soil technique can actually be reduced for example by soil stabilization. Chemical stabilization can be by mixing clays with cement, lime, or waste carbide and sand. The experimental method research was conducted on clay from Prambanan by mixing waste of carbide and sand. Mixing is done through 3 modes: direct mix, sand-lime columns, and layer. These objects are then tested for CBR and Consolidation test. The result of this research is CBR value, and Cc Cr value. The results showed that: Based on CBR-test the results obtained: a) CBR-soaked value will rise up to 93.8% (from the original 2.12% to 4.11%) with Layer 3cm mode. b). The CBR-soaked value can rise 45.7% (from the original 2.12% to 3.09%) with the 1.5-inch column mode. c) The CBR-unsoaked value will fall slightly to 1.7% (from the original 11.26% to 11.07%) in the layer mode. d) The CBR-unsoaked value could rise 3.2% (from the original 11.26% to 11.62%) in column mode. Based on the Consolidation test obtained: a) The Cc Compression Index value of the soil will decrease if the clay is mixed with sand + carbide waste. The more the mixture of sand + carbide waste (up to 15%) then the value of Cc will decrease further. The percentage decrease in the value of Cc is 108.7% (from the original 0.215 to 0.103). b) Recompression Coefficient Value / Cr ground development will decrease if clay is mixed with sand + carbide waste. The more the mixture (up to 15%) then the value of Cr will decrease further. Cr value percentage of Cr is very big, that is 233.% (from the original 0.010 to 0.003). This result indicate that this methods will improve the clay soil, namely : a) increase the strength of soil,  b) decrease (drastic) the  compressibility / expandsivity of clay soil. Keywords : CBR, waste-carbide, clay, consolidation.                                                                                                               ABSTRAK Banyak kasus bangunan semisal : jalan raya, areal parker, gedung, yang rusak/retak-retak dan bergelombang dan setlemen berlebih yang diakibatkan oleh  perilaku/sifat tanah lempung di tanah dasar.  Sifat teknik tanah yang jelek ini sebenarnya bisa direduksi misalnya dengan stabilisasi tanah. Stabilisasi kimiawi bisa dengan cara mencampur lempung dengan bahan semen, kapur, atau limbah karbit dan pasir.  Penelitian metode eksperimen ini dilakukan pada lempung dari Prambanan dengan cara dicampur limbah karbit dan pasir. Pencampuran ditempuh melalui 3 mode yaitu : mix langsung, kolom pasir-kapur, dan layer.  Benda-benda- uji ini lalu diuji CBR dan uji Konsolidasi. Hasil penelitian ini  berupa nilai CBR, dan nilai Cc Cr.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa :Berdasarkan uji-CBR diperoleh hasil : a) Nilai CBR-soaked akan naik sampai 93,8% ( dari asli 2,12% menjadi 4,11%) dengan mode  Layer 3cm.  b). Nilai CBR-soaked bisa naik 45,7% (dari asli 2,12% menjadi 3,09%)dengan mode kolom 1,5 inci.  c) Nilai CBR-unsoaked akan turun sedikit sampai 1,7% (dari asli 11,26%  menjadi 11,07%) pada mode layer.  d) Nilai CBR-unsoaked bisa naik 3,2% ( dari asli 11,26% menjadi 11,62%) pada mode kolom.  Berdasarkan uji Konsolidasi diperoleh : a) Nilai Indek Compressi Cc tanah akan menurun jika lempung dicampur pasir + limbah karbit. Makin banyak campuran pasir + limbah karbit (sampai 15%) maka nilai Cc akan makin menurun. Prosentase penurunan nilai Cc adalah sebesar 108,7% ( dari aslinya 0,215  menjadi 0,103 ).   b) Nilai Koefisien Rekompressi / pengembangan tanah Cr  akan menurun jika lempung dicampur pasir + limbah karbit. Makin banyak campurannya (sampai 15%) maka nilai Cr akan makin menurun. Prosentase penurunan nilai Cr adalah amat besar, yaitu sebesar 233,3 % ( dari aslinya 0,010 menjadi 0,003 ).Hasil ini menunjukkan bahwa cara ini akan memperbaiki tanah lempung, yaitu : a) menaikkan (sedikit) kuat dukung tanah tidak terendam , b) amat menurunkan ekspansivitas tanah lempung. Kata kunci: CBR, limbah-karbit, lempung, konsolidasi.
PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SMKN 2 WONOSARI MELALUI KARYA PENELITIAN TINDAKAN KELAS Lilik Hariyanto; Galeh Nur Indriatno Putra Pratama; Nur Hidayat; Dian Eksana Wibowo
INOTEKS : Jurnal Inovasi Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni Vol 23, No 2 (2019)
Publisher : LPPM UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ino.v1i2.31605

Abstract

Kegiatan program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang berbasis kompetensi dalam rangka peningkatan kualitas lulusan siswa SMKN 2 Wonosari dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan guru produktif SMKN 2 Wonosari di bidang pengembangan instruksional, khususnya pengembangan instruksional melalui hasil penelitian tindakan kelas.Metode kegiatan yang dipilih antara lain: metode ceramah, latihan mandiri terbimbing, pendampingan peserta, dan presentasi hasil. Langkah-langkah kegiatan terdiri atas: pembuatan materi, mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan, serta melakukan pelatihan serta drafting PTK. Kegiatan diselenggarakan di luar jam pembelajaran dan tidak mengganggu proses pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Pola evaluasi meliputi evaluasi selama proses pelatihan dan evaluasi hasil.Hasil kegiatan antara lain: peserta pelatihan sebagian besar masih memerlukan pelatihan pengembangan lainnya, terutama untuk pengembangan penelitian tindakan kelas; terdapat penambahan pengetahuan dan keterampilan bagi guru-guru SMKN 2 Wonosari, terutama dalam implementasi penelitian tindakan kelas serta dapat digeneralisasikan pada kelas lain yang mempunyai karakteriktis sama.
Pengembangan Modul Pembelajaran Mata Kuliah Praktik Kerja Plambing dan Sanitasi di Prodi Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Rudi Nur Syamsudin; Nur Hidayat; Wisnu Rachmad Prihadi; Abdul Malik; Dian Eksana Wibowo
Jurnal Pendidikan Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2022): Juni
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpts.v4i1.49374

Abstract

ABSTRACTThis study aims to: (1) understand and carry out the stages of preparing the learning module for the plumbing and sanitation work practice course; (2) determine the feasibility level of the learning module for the plumbing and sanitation work practice course. This study uses a 4-D model research and development approach which consists of four stages, namely: defining, planning, developing, and disseminating. The results of the module development research are: (1) define, there is no learning module for plumbing and sanitation work practice courses, (2) design, there are sixteen material discussions that are adjusted based on the curriculum and learning outcomes and are composed of learning objectives, material descriptions, summaries. , independent assignments,worksheets; (3) development, the assessment of the material obtained a score of 3.45 in the very appropriate category, the media assessment obtained a score of 3.37 in the appropriate category, and the assessment of the lecturer in charge of the subject received a score of 3.11 in the appropriate category; (4) dissemination, submission of modules to lecturers who are in charge of plumbing and sanitation work practices in the form of hardcopy and softcopy.Keywords: Module, Plumbing, Sanitation, Model 4-DABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk: (1) memahami dan melaksanakan cara penyusunan modul pembelajaran mata kuliah praktek kerja plambing dan sanitasi; (2) mengetahui kelayakan modul pembelajaran mata kuliah praktek kerja plambing dan sanitasi. Metodologi dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan model 4-D yang terdiri dari empat tahap, yaitu: define (pendefinisian), design (perencanaan), develop (pengembangan), disseminate (penyebarluasan). Hasil penelitian pengembangan modul ini adalah: (1) define, belum tersedianya modul pembelajaran pembelajaran mata kuliah praktek kerja plambing dan sanitasi, (2) design, terdapat empat pembahasan materi, modul tersusun dari tujuan pembelajaran, uraian materi, rangkuman, dan soal latihan; (3) development, saran yang didapat adalah (detail materi dilengkapi, komposisi gambar dengan keterangan, dan ilustrasi menggunakan warna kontras dengan latar). Penilaian pada materi memperoleh skor 3,50 kategori sangat layak, penilaian media memperoleh skor 3,02 kategori layak, dan penilaian guru memperoleh skor 3,59 kategori sangat layak; (4) disseminate, penyerahan modul kepada dosen pengampu mata kuliah praktek kerja plambing dan sanitasi berupa softfile dan hardfile.