I Gusti Agung Tresna Wicaksana
Institut Teknologi Dan Kesehatan Bali

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PEMANFAATAN PELAYANANKESEHATAN JIWA DI PUSKESMAS OLEH KELUARGA PENDERITA SKIZOFRENIA DI PROVINSI BALI Rahayuni, I Gusti Ayu Rai; Wulandari, Ida Ayu Putri; Adianta, Ketut Alit; Darsana, Wayan; Wicaksana, A A Tresna
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (843.802 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v1i1.33

Abstract

Peran serta keluarga dalam perawatan penderita dengan Skizofrenia sangat penting terutama dalam mengantisipasi kekambuhan klien. Keluarga dan masyarakat terkadang memiliki cara pandang yang salah dalam mengupaya-kan pengobatan secara berkesinambungan bagi penderita skizophrenia. Pengobatan yang selayaknya bisa dilaksanakan secara teratur pada pelayanan kesehatan terdekat, malah menjadi beban keluarga ketika harus selalu berobat ke rumah sakit jiwa pusat. Padahal, pelayanan kepada pasien gangguan jiwa dilakukan dengan sistem pelayanan berjenjang dari fasilitas kesehatan primer seperti puskesmas hingga rumah sakit tingkat kabupaten. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemanfaatan pelayanankesehatan jiwa di Puskemas oleh keluarga penderita skizofrenia. Jenis penelitian Deskriptip dengan pendekatanCross sectional.Subyek penelitian ini adalah keluarga pasien schizophrenia sebanyak63 orang dengan tehnik consecutive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuisioner pemanfaatan pelayanan. Data dikumpulkan di poliklinik Rumah Sakit Jiwa provinsi Bali.  Hasil penelitian tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan jiwa menunjukkan sebagian besar yaitu 33 orang (43,3%) kurang dalam memanfaatkan pelayanan di puskesmas. Kendala keluarga untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan jiwa dipuskes-mas menunjukkan hasil sebagian besar yaitu 32 orang (50,8%) mengatakan di puskesmas tidak ada obat untuk pasien skizofrenia. Kondisi ini bisa disebab-kan karena kurangnya pengetahuan dan informasi kepada keluarga  tentang pelayanan khususnya pelayanan kesehatan jiwa yang ada dipuskesmas. Kata kunci: Pelayanan, Kesehatan Jiwa, Puskesmas
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ansietas Lansia Wicaksana, I Gusti Agung Tresna; Widiarta, Made Bayu Oka
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 2 (2021): Mei 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.2.2021.347-356

Abstract

Keberadaan panti werdha di indonesia masih menyisakan banyak permasalahan terutama masalah psikososial. Masalah psikososial yang paling banyak terjadi seperti kesepian, perasaan sedih, ansietas. Sebagai bahan evaluasi untuk menurunkan ansietas lansia yang tinngal di panti perlu dilakukan analisis factor-faktor yang mempengaruhi ansietas lansia yang tinggal di PSTW, karena jika ansietas pada lansia tidak ditangani dengan benar bisa jatuh ke kondisi depresi dan resiko tinggi bunuh diri. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis karakteristik variabel yang paling berpengaruh terhadap ansietas pada lansia yang tinggal di PSTW Provinsi Bali. Desain penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Cross Sectional. Hasil: Hasil uji regresi linier menunjukan kontribusi karakteristik pendidikan, lama tinggal memiliki pengaruh sebesar 37.5% terhadap ansietas. Kesimpulan: Karakteristik pendidikan dengan nilai p 0.207 dan lama tingal dengan nilai p 0.171 paling berpengaruh terhadap ansietas lansia yang tinggal di PSTW Provinsi Bali.
PEMANFAATAN PELAYANANKESEHATAN JIWA DI PUSKESMAS OLEH KELUARGA PENDERITA SKIZOFRENIA DI PROVINSI BALI I Gusti Ayu Rai Rahayuni; Ida Ayu Putri Wulandari; Ketut Alit Adianta; Wayan Darsana; A A Tresna Wicaksana
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 1 No. 1 (2017)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (843.802 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v1i1.33

Abstract

Peran serta keluarga dalam perawatan penderita dengan Skizofrenia sangat penting terutama dalam mengantisipasi kekambuhan klien. Keluarga dan masyarakat terkadang memiliki cara pandang yang salah dalam mengupaya-kan pengobatan secara berkesinambungan bagi penderita skizophrenia. Pengobatan yang selayaknya bisa dilaksanakan secara teratur pada pelayanan kesehatan terdekat, malah menjadi beban keluarga ketika harus selalu berobat ke rumah sakit jiwa pusat. Padahal, pelayanan kepada pasien gangguan jiwa dilakukan dengan sistem pelayanan berjenjang dari fasilitas kesehatan primer seperti puskesmas hingga rumah sakit tingkat kabupaten. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemanfaatan pelayanankesehatan jiwa di Puskemas oleh keluarga penderita skizofrenia. Jenis penelitian Deskriptip dengan pendekatanCross sectional.Subyek penelitian ini adalah keluarga pasien schizophrenia sebanyak63 orang dengan tehnik consecutive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuisioner pemanfaatan pelayanan. Data dikumpulkan di poliklinik Rumah Sakit Jiwa provinsi Bali.  Hasil penelitian tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan jiwa menunjukkan sebagian besar yaitu 33 orang (43,3%) kurang dalam memanfaatkan pelayanan di puskesmas. Kendala keluarga untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan jiwa dipuskes-mas menunjukkan hasil sebagian besar yaitu 32 orang (50,8%) mengatakan di puskesmas tidak ada obat untuk pasien skizofrenia. Kondisi ini bisa disebab-kan karena kurangnya pengetahuan dan informasi kepada keluarga  tentang pelayanan khususnya pelayanan kesehatan jiwa yang ada dipuskesmas. Kata kunci: Pelayanan, Kesehatan Jiwa, Puskesmas
Determinan Persepsi Perawat Tentang Peran Case Manager Ni Luh Putu Lusiana Devi; I Ketut Swarjana; Ni Putu Ayu J Sastamidhyani; I Gusti Agung Tresna Wicaksana
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan Vol. 4 No. 2 (2021)
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jkmk.v4i2.1136

Abstract

Case manager belum melakukan peran dengan optimal. Case manager seperti pelengkap standar akreditasi. Banyak faktor terlibat dalam timbulnya berbagai persepsi ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi determinan persepsi perawat tentang peran case manager. Penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional ini melibatkan 296.876 perawat sebagai populasi. Metode sampling menggunakan multistage random sampling, didapatkan sampel sebanyak 399 perawat. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner persepsi tentang case manager, kuesioner pengetahuan tentang case manager dan kuesioner kepuasan kerja yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas.  Kuesioner kelelahan kerja yang telah baku juga digunakan pada penelitian ini dengan nilai cronbach alpha (0,921). Setiap responden telah mengisi kuesioner terstruktur melalui google form dan telah dianalisis menggunakan deskriptif statistik, chi square-test dan binary logistic regression. Penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar atau sebanyak 205 (51%) perawat memiliki persepsi positif tentang peran case manager. Faktor pengetahuan dan kepuasan kerja dikaitkan dengan persepsi perawat tentang peran case manager (p=0,002 dan p=0,006). Faktor determinan persepsi tentang peran case manager pada perawat adalah pengetahuan (Adj. OR=2,36, 95% CI 1,30-4,26, p 0,005). Temuan ini mendukung teori yang mana pengetahuan dan kepuasan kerja terkait dengan persepsi tentang peran case manager.
Kajian Tingkat Pengetahuan dalam Deteksi Dini Kesehatan Jiwa pada Kader Kesehatan Jiwa (KKJ) I Gusti Agung Tresna Wicaksana; I Putu Gde Yudara Sandra Putra; Kadek Buja Harditya; Ni Wayan Sukaningsih
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 11, No 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.11.2.2023.355-360

Abstract

Upaya yang harus dilakukan untuk memdukung program kesehatan jiwa yang berbasis masyarakat adalah dengan mengoptimalkan pelaksaan posyandu kesehatan jiwa dengan Kader Kesehatan Jiwa (KKJ) sebagai ujung tombak. Peran KKJ dalam memberikan pelayanan kesehatan jiwa dapat terlaksana secara optimal apabila KKJ memiliki pengetahuan yang baik tentang dasar-dasar dari keperawatan jiwa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan pengetahuan KKJ tentang deteksi dini kesehatan jiwa di wilayah kerja Puskesmas I Dentim. Penelitian dengan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif analitik. Pengumpulan data dilakukan melalui google form. Teknik sampling menggunakan total sampling dengan jumlah 92 responden. Responden penelitian ini berada pada rentang usia 41-50 tahun. Seluruh responden berjenis kelamain perempuan. Rata-rata responden berpendidikan SMA sebanyak 55.4% dan sebanyak 67.4% merupakan ibu rumah tangga (IRT). Kategori pengetahuan kurang sebanyak 78 (84%). Pengetahuan kader kesehatan jiwa KKJ di Puskesmas I Denpasar Timur dalam melakukan deteksi dini kesehatan jiwa dimasyarakat masih rendah. 
EFEK AKUPUNKTUR TERAPI PADA PENDERITA BENIGN PAROXYMAL POSITIONAL VERTIGO: SEBUAH LAPORAN KASUS Kadek Buja Harditya; I Gusti Bagus Panji Widiatmaja; Komang Rosa Tri Anggaraeni; I Gusti Agung Tresna Wicaksana; Gst Kade Adi Widyas Pranata
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 7 No. 1 (2023)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37294/jrkn.v7i1.479

Abstract

Abstrak Benign Paroxymal Positional Vertigo (BPPV) merupakan kondisi vertigo yang paling umum dimana penderita mengalami sensasi berputar, biasanya dipicu oleh perubahan spesifik pada posisi kepala. Laporan kasus ini menggunakan metode deskriptif dari hasil anamnesis dan observasi terapi akupunktur pada seorang penderita Benign Paroxysmal Positional Vertigo. Seorang perempuan berusia 34 tahun mengeluh pusing berputar yang disertai dengan insomnia. Dari hasil observasi tanda-tanda vital dalam batas normal, diagnosa akupunktur sindrom diferensiasi Hiperaktivitas Yang Hati (Hyperactivity Liver Yang) dengan gejala pusing, insomnia, diagnosis lidah berwarna merah dengan lapisan berwarna kuning, diagnosis nadi wiry dan tingkat keparahan vertigo tinggi. Dilakukan akupunktur terapi pada titik GV20 (Baihui), GB20 (Fengchi), ST8 (Touwei), LR3 (Taichong), KI3 (Taixi), SP6 (Sanyinjiao) GB43 (Xiaxi), BL23 (Shenshu) dengan durasi 30 menit per sesi. Setelah 12 kali terapi (2 kali seminggu), menunjukkan adanya perbaikan kondisi  menunjukkan, nyeri kepala sudah tidak dirasakan lagi, rasa pusing berputar sudah sangat jarang terjadi, lidah berwarna merah muda dengan selaput lidah sedikit berwarna putih, nadi normal, insomnia sudah mulai berkurang dan tingkat keparahan vertigo rendah. Akupunktur dapat dipertimbangkan sebagai salah satu terapi non-farmakologis yang aman untuk penanganan gejala-gejala vertigo. Kata Kunci: akupunktur, observasi, vertigo                                                 
Pelatihan tentang Resusitasi Jantung Paru (RJP) untuk Siswa SMA Guna Membentuk Remaja Tanggap Henti Jantung Ni Luh Putu Lusiana Devi; I Ketut Setiabudi; Kadek Buja harditya; I Gusti Agung Tresna Wicaksana
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 5, No 2 (2023): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baiturrahim Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36565/jak.v5i2.507

Abstract

Cardiac arrest is an emergency condition that can be life-threatening and requires Cardiac Pulmonary Resuscitation (CPR) treatment as soon as possible, so it is important to be able to perform CPR quickly and accurately. SMA N 1 Kuta and SMA N 1 Kuta Utara are located in Badung Regency, Bali Province. This activity aims to increase students' knowledge and skills in performing CPR quickly and precisely. The method used is using power point and phantom media, and an evaluation was carried out by giving a pre-test and post-test in the form of a questionnaire.  The activities were carried out face-to-face at SMA N 1 Kuta and SMA N 1 Kuta Utara. This activity involved 44 Red Cross Youth of SMA N 1 Kuta and 57 Red Cross Youth of SMA N 1 Kuta Utara. The results of this activity have a positive impact in increasing the knowledge and skills in performing CPR.
THE EFFECT OF ACCEPTANCE AND COMMITMENT THERAPY (ACT) ON ANXIETY LEVELS IN ELDERLY LIVING AT PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA (PSTW) BALI Wicaksana, I Gusti Agung Tresna; Wahju S, Teguh; Eko K, Rinik; Yudara S, Putu
Public Health of Indonesia Vol. 4 No. 2 (2018): April - June
Publisher : YCAB Publisher & IAKMI SULTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.364 KB) | DOI: 10.36685/phi.v4i2.193

Abstract

Background: Panti werdha in Indonesia is considered as a nursing home for elderly. However, there are still psychosocial problems occur such as loneliness, sadness, and anxiety disorders. Acceptance and Commitment Therapy (ACT) may be able to solve psychosocial problems especially for anxiety.Objective: To analyze the extent of ACT's influence on the level of anxiety of the elderly living in the PSTW Bali.Methods: This study was a quasi-experimental study with pretest posttest with control group. Sixty elderly were recruited and divided into control and treatment groups with 30 samples of each group. Paired and Independent T-test were used for data analysis.Results: The paired T-test results in the control group showed significant differences of anxiety score between pretest and posttest after given generalist therapy (p <0.05). The result of paired T-test in the treatment group showed that there was a significant difference of anxiety score between pretest and posttest after given general and ACT therapy (p <0.05). The independent T-test showed that there was a significant difference of anxiety score between control group and treatment group (p <0.05).Conclusion: ACT psychotherapy is effective in decreasing anxiety in elderly who are living in PSTW Bali. 
Profil Hemodinamik Perianestesi Pasien Bedah Oftamology dengan Anestesi Umum Ni Luh Putu Lusiana Devi; I Ketut Setiabudi; I Gusti Agung Tresna Wicaksana
PROMOTOR Vol. 6 No. 2 (2023): APRIL
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v6i2.136

Abstract

Perubahan hemodinamik yang signifikan dapat terjadi pada awal pasca induksi hingga periode pemeliharaan anestesi sehingga adanya pemantauan hemodinamik perianestesi sangat diperlukan, termasuk pada pembedahan oftamology. Penelitian deskriptif longitudinal dilakukan dengan melibatkan 30 pasien yang menjalani tindakan pembedahan oftamology dengan anestesi umum. Pasien dengan penyakit jantung dikeluarkan dari penelitian ini. Penelitian ini menggunakan lembar monitoring perianestesi sebagai instrument penelitian. Hasil penelitian ini menemukan bahwa ketidakstabilan hemodinamik paling banyak terjadi di intra anestesi akibat adanya agen anestesi. Adanya monitoring secara detil di intra anestesi khususnya 5 menit pasca induksi agen anestesi sangat diperlukan.
Pengaruh Acceptance and Commitment Theraphy terhadap Kecemasan Mahasiswa yang Sedang Menyusun Skripsi di Masa Pandemi Covid-19 I Putu Gde Yudara Sandra Putra; I Gusti Agung Tresna Wicaksana
PROMOTOR Vol. 6 No. 2 (2023): APRIL
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v6i2.193

Abstract

Salah satu syarat penentu kelulusan mahasiswa di perguruan tinggi adalah penyelesaian penyusunan skripsi yang di dalamnya akan dilakukan sebuah penelitian. WHO mengumumkan Covid-19 sebagai Pandemik dan proses pembelajaran dilakukan dengan metoda Online, metoda yang baru diaplikasikan dan masih memiliki kekurangan terutama pada kecukupan jaringan dan biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh mahasiswa.  Permasalahan akan  semakin  besar Ketika mahasiswa tinggal di daerah yang belum terjangkau dengan baik oleh jaringan Internet. Kesulitan-kesulitan ini membuat mahasiswa kehilangan motivasi, menunda dan tidak menyelesaikan. Bahkan akibat dari kesulitan-kesulitan yang dirasakan oleh mahasiswa dapat berkembang menjadi sikap yang negatif yang akhirnya dapat menimbulkan suatu kecemasan pada mahasiswa. Acceptence And Commitment Therapy (ACT), terapi ini merupakan salah satu terapi yang bertujuan untuk mengajarkan individu untuk perduli (aware) dan dapat menggunakan cara pandang yang baru dalam berfikir. ACT memberikan model terapi  psikologis yang fleksibel dan sesuai dengan keadaan seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ACT terhadap tingkat kecemasan mahasiswa yang menyelesaikan tugas akhir di masa pandemi.  Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperiment One Group Pre-Post Test. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 60 orang. Variabel independent pada penelitian ini adalah terapi ACT sementara variabel dependentnya adalah kecemasan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir. Analisa data pada penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon test.  Hasil penelitian menunjukan bahwa didapatkan perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah terapi ACT p=0,031 (n=<0,05). Mahasiswa diharapkan dapat lebih fleksibel dalam menghadapi permasalahan yang ditemukan ketika menyelesaikan tugas akhir di masa pandemic Covid-19.