Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

EFEK TERAPI OBAT ANTI TUBERKULOSIS TERHADAP LAJU ENDAP DARAH: STUDI PADA PASIEN TUBERKULOSIS ANAK Brajadenta, Gara Samara; Sumaerah, Dewi Siti
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 5, No 2: JANUARI 2019
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33485/jiik-wk.v5i2.96

Abstract

Laju endap darah (LED) merupakan salah satu elemen pemeriksaan darah rutin. Pemeriksaan laboratorium penunjang tersebut juga dapat digunakan untuk mengetahui respon dalam suatu pengobatan tuberkulosis (TB). Namun demikian, hubungan antara terapi obat anti tuberkulosis (OAT) dengan LED belum banyak dijelaskan di dalam literatur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek terapi OAT lini pertama terhadap LED pada pasien TB anak. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik. Populasi adalah pasien TB anak di instalasi rawat jalan RSUD. Prof. Dr. Margono Soekarjo yang mendapatkan terapi OAT lini pertama. Penarikan sampel menggunakan total sampling, semua pasien TB anak yang diberikan terapi 9 bulan OAT lini pertama selama penelitian berlangsung. Digunakan uji t berpasangan untuk menguji signifikasi perbedaan angka LED sebelum dan sesudah terapi OAT. Hasil analisis uji t signifikan sig.=0,000 (0,000<0,05), terapi OAT lini pertama selama 9 bulan pada pasien TB anak terbukti dapat menurunkan angka LED.
Hubungan Polimorfisme SNP8NRG433E1006 Gen Neuregulin 1 (NRG1) dengan Skizofrenia pada Etnik Jawa Cinta Cynthia Rudianto; Gara Samara Brajadenta; Alifiati Fitrikasari; Tri Indah Winarni
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.834 KB) | DOI: 10.29313/gmhc.v6i1.2658

Abstract

Gen neuregulin 1 (NRG1) berfungsi penting pada perkembangan sistem saraf dan merupakan kandidat gen penyebab skizofrenia. Polimorfisme SNP8NRG433E1006 pada NRG1 merupakan salah satu faktor risiko yang sering ditemukan pada skizofrenia. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan polimorfisme SNP8NRG433E1006 gen NRG1 dengan skizofrenia pada etnik Jawa. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2016 hingga April 2017. Sebanyak 30 pasien skizofrenia dan 30 kontrol etnik Jawa dari Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Dr. Amino Gondohutomo Semarang memenuhi kriteria inklusi. Informed consent didapatkan dari keluarga pasien. Sampel darah EDTA dilakukan ekstraksi DNA, amplifikasi nested polymerase chain reaction (PCR), dan sekuensing. Hubungan polimorfisme SNP8NRG433E1006 gen NRG1 dengan skizofrenia dianalisis menggunakan Fisher’s exact test. Dari hasil sekuensing pada kelompok kontrol tidak ditemukan polimorfisme, sedangkan pada kelompok pasien skizofrenia ditemukan dua pasien memiliki polimorfisme SNP8NRG433E1006 dengan mutasi homozigot c.172G>A (6%). Hasil Fisher’s exact test menunjukkan tidak ada hubungan antara polimorfisme SNP8NRG433E1006 gen NRG1 dan skizofrenia pada etnik jawa (p=0,246; p>0,05). Simpulan, peran polimorfisme SNP8NRG433E1006 gen NRG1 terhadap kejadian skizofrenia pada etnik Jawa tidak terbukti. CORRELATION OF SNP8NRG433E1006 POLYMORPHISM NEUREGULIN 1 (NRG1) GENE WITH SCHIZOPHRENIA IN JAVA ETHNICNeuregulin 1 (NRG1) gene has some important roles in nervous system development and functioning. This gene leading as one of schizophrenia susceptibility gene. SNP8NRG433E1006 of NRG1 is one risk factors of schizophrenia. The objective of this study was to analyse correlation between SNP8NRG433E1006 of NRG1 and schizophrenia in Java ethnic. The study was conducted in January 2016 until April 2017. Thirty patients with schizophrenia and 30 control in which from Java ethnic at Dr. Amino Gondohutomo Semarang Mental Hospital were recruited. Informed consent was obtained from patient’s family. The blood sample went throught DNA extraction, nested PCR and sequencing. Correlation between SNP8NRG433E1006 of NRG1 and schizophrenia was analysed using Fisher’s exact test. All blood sampling were successfully sequenced. We found two SNP8NRG433E1006 of NRG1 with homozygote mutation c.172G>A in thirty Java ethnic with schizophrenia (6%). There was no significant correlation between SNP8NRG433E1006 of NRG1 and schizophrenia in Java ethnic (p=0.246, p>0.05). In conclusion, the role of SNP8NRG433E1006 of NRG1 polymorphism in schizophrenia is not proven.
Hubungan Pengetahuan tentang Disabilitas Intelektual terhadap Tingkat Kecemasan Orang Tua yang Memiliki Anak dengan Disabilitas Intelektual Gini Marta Lestari; Tiar Masykuroh Pratamawati; Gara Samara Brajadenta
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 7, No 2 (2021): TUNAS MEDIKA JURNAL KEDOKTERAN & KESEHATAN
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Disabilitas intelektual atau yang sebelumnya disebut dengan retardasi mental merupakan suatu gangguan perkembangan yang ditandai dengan kekurangan atau keterbatasan fungsi intelektual dan perilaku adaptif dengan skor IQ (intelligence quotient) di bawah 70. Onsetnya terjadi sebelum usia anak mencapai 18 tahun. Terdapat banyak faktor penyebab terkait dengan disabilitas intelektual yang telah diklasifikasikan menjadi genetik dan non genetik. Down syndrome dan Fragile-X syndrome (FXS) menjadi dua penyebab genetik paling sering pada disabilitas intelektual. Disabilitas intelektual pada anak menjadi masalah kesehatan yang serius di setiap negara. Di Indonesia, terdapat 38.545 anak dengan disabilitas intelektual yang terdaftar di sekolah luar biasa (SLB). Cirebon memiliki 15 SLB untuk anak-anak dengan disabilitas intelektual dengan jumlah total 975 siswa. Tujuan: Mengetahui hubungan pengetahuan tentang disabilitas intelektual terhadap tingkat kecemasan orang tua yang memiliki anak dengan disabilitas intelektual. Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain Cross sectional yang melibatkan 51 orang tua siswa disabilitas intelektual di SLB-C Pancaran Kasih dan SLBN Budi Utama Kota Cirebon yang didapatkan dengan teknik pengambilan Total Sampling. Data diperoleh dengan pengisian kuesioner kepada responden. Data di analisis dengan uji korelasi Spearman. Hasil: Mayoritas orang tua yang memiliki anak dengan disabilitas intelektual di SLB-C Pancaran Kasih dan SLBN Budi Utama Kota Cirebon (39,2%) memiliki pengetahuan kategori cukup mengenai disabilitas intelektual dan 37,3% memiliki kecemasan yang termasuk dalam kategori sedang. Hasil analisis data menunjukan P-value <0.001 dan nilai r 0,839 (sangat kuat). Arah korelasi menunjukkan nilai positif, maka hubungan kedua variabel adalah searah (semakin berkurang pengetahuan orang tua tentang disabilitas intelektual maka akan semakin berat tingkat kecemasan orang tua yang memiliki anak dengan disabilitas intelektual). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pengetahuan orang tua tentang disabilitas intelektual dengan tingkat kecemasan orang tua yang memiliki anak dengan disabilitas intelektual.Kata Kunci: Pengetahuan, Tingkat Kecemasan, Disabilitas Intelektual.ABSTRACTBackground:Intellectual disability or previously referred to asmental retardation is a developmental disorder characterized by lack or limitation of intellectual function and adaptive behavior with an IQ (intelligence quotient) score below 70.The onset occurs before the child reaches the age of 18 years.There are many causal factors associated with intellectual disabilities that have been classified into genetic and non-genetic.Down syndromeandFragile-X syndrome(FXS) are the two most common genetic causes of intellectual disabilities.Intellectual disability in children is a serious health problem in every country.In Indonesia, there are 38,545 children with intellectual disabilities enrolled in outstanding schools (SLB).Cirebon has 15 SLB for children with intellectual disabilities with a total of 975 students. Purpose:To know the relationship of knowledge about intellectual disabilities to the level of anxiety of parents who have children with intellectual disabilities. Method: This study uses observational analytics method withCross sectionaldesign involving 51 parents of intellectually disabled students at SLB-C Pancaran Kasih and SLBN Budi Utama Cirebon which were obtained bytotal sampling technique.The data was obtained by filling out questionnaires to respondents.The data in the analysis with Spearman correlationtest. Result:The majority ofparents who have children with intellectual disabilities in SLB-C Pancaran Kasih and SLBN Budi Utama Cirebon(39.2%)had sufficient category knowledge of intellectual disabilities and 37.3% had moderate anxiety.The data analysis results showedP-value<0.001 and r value 0.839 (very strong).The correlation direction indicates a positive value, so the relationship of the two variables is in the same direction (the less knowledge parents have about intellectual disabilities, the heavier the level of anxiety of parents who have children with intellectual disabilities). Conclusion: There isa relationshipbetweenparents' knowledge of intellectual disabilities and the level of anxiety of parents who have children with intellectual disabilities.Keywords: Knowledge, Anxiety Level, Intellectual Disability.
Pengembangan Layanan Diagnosis Genomics di Bidang Kesehatan Reproduksi Herry Nurhendriyana; Gara Samara Brajadenta
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 5, No 2 (2019): Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ilmu kedokteran telah berkembang pesat khususnya pada bidang genetika. Berbagai aplikasi teknik genetik telah banyak dikembangkan dan diaplikasikan untuk memecahkan berbagai masalah yang berkaitan dengan genetik, hingga muncullah istilah genomic medicine yang berfokus pada perkembangan ilmu genetik modern terkait dengan diagnosis, monitoring, dan terapi pada berbagai macam penyakit genetik. Salah satu pemanfaatan genomic medicine adalah layanan diagnosis genomics di bidang kesehatan reproduksi. Pengembangan layanan diagnosis genomics merupakan bagian yang penting dalam upaya layanan di bidang kesehatan reproduksi. Kata kunci: Diagnosis genomics, genomic medicine, kesehatan reproduksi. Medical science has developed rapidly, especially in the field of genetics. Various applications of genetic techniques have been developed and applied to solve various problems related to genetics. Nowadays, the term genomic medicine emerges which focuses on the development of modern genetic science related to diagnosis, monitoring, and therapy in various genetic diseases. One of the uses of genomic medicine is genomics diagnosis services in the field of reproductive health. The development of genomics diagnosis services is an important part of the service effort in the field of reproductive health. Keywords: Genomics diagnosis, genomic medicine, reproductive health
Social media for Indonesian and Philippines students Farida Nurfalah; Gara Brajadenta; Nurudin Siraj; Rifka Noviani Santika; Christine Forrer
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 11, No 1 (2023): June 2023
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkk.v11i1.46555

Abstract

Background: The digital era has changed the behavior of students who are very responsive to technology, especially social media. However, social media has a different role and impact on their life. Purpose: This study aims to find out the interest of Indonesian and Philippines students in using social media, to find out their activities and their opinions about their social media usage. Method: This study used qualitative descriptive with purposive sampling resulting in eight people as informants spread across Indonesia and the Philippines. Results: This study found that almost all students use and have social media accounts. They use it to access education, and entertainment and to increase their local, national, and international knowledge, especially among those who participate in the Merdeka Learning program, while Philippines students participate in the international lecture program. With the existence of social media, they rarely watch television, radio, and newspaper, although there are some Indonesian informants who still like to read newspapers, there are differences in the interest in using social media by Indonesian and Philippines students. Indonesian students use social media such as Facebook, Instagram, YouTube, and Telegram, Meanwhile, Philippines students use Facebook more when interacting with their campus friends. The students see social media changed the pattern of their daily life, for example, the lack of direct social interaction and the increase of cybercrime, while the positive impact of social media is the ability to do storytelling on social media, making it easier to communicate. Conclusion: Philippines students use Facebook more than popular social media such as Instagram and Tiktok, in contrast to Indonesian students who primarily use Instagram and Tiktok. Implication: That both Filipino and Indonesian students utilize social media, but there are differences in their preferences and usage pattern.