Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Identifikasi Molekuler Microhyla, Tschudi 1839 dari Sumatera Berdasarkan Gen 16S rRNA Pradana, Tengku Gilang; Hamidy, Amir; Farajallah, Achmad; Smith, Eric N.
ZOO INDONESIA Vol 26, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2201.609 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengevaluasi posisi jenis Microhyla dari Sumatra berdasarkan sekuen data dari gen 16S rRNA di dalam pohon filogeni Microhyla secara umum. Pohon filogeni dihasilkan dengan menggunakan analisis Unweighted Pair Group Method with Aritmatic Means (UPGMA), Neighbor Joining (NJ), Maximum Likelihood (ML) dan Bayesian Inference (BI). Kami menggunakan Phrynella pulchra, Kaloula pulchra, Kalophrynus pleurostigma, Chalcorana chal-conota, dan Leptobrachium waysepuntiense sebagai anggota outgroup. Hasil pohon filogeni menunjukkan bahwa Micro-hyla terdiri dari sembilan kelompok utama, enam diantaranya merupakan Microhyla dari Sumatra. Microhyla dari Su-matra mengelompok dengan M. achatina, kelompok M. heymonsi, kelompok M. fissipes, kelompok M. palmipes, kelompok M. berdmorei dan kelompok M. superciliaris. Beberapa kelompok memiliki jarak genetik yang besar seperti pada M. achatina (3,1−3,4%), M. heymonsi (3,3−7,1%) dan M. palmipes (2,5−3,4%). Microhyla fissipes membentuk parafiletik dengan M. mukhlesuri, kemungkinan termasuk kedalam complex atau cryptic spesies. Hal ini membutuhkan kajian lebih lanjut secara morfologi dan suara guna menentukan status taksonomi dari masing masing populasi di dalam jenis-jenis tersebut.
PELATIHAN PEMBUATAN PAKAN FERMENTASI PADA PETERNAK DI DUSUN VI PURWOJOYO DESA SUKAMAJU KECAMATAN SUNGGAL KABUPATEN DELI SERDANG T. Gilang Pradana
JASA PADI Vol 4 No 2 (2019): JASA PADI
Publisher : Universitas Pembangunan Panca Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dusun VI Desa Suka Maju merupakan sebuah desa yang berada di Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Dari jumlah penduduknya yang banyak dan 80% dari jumlah pendudu k di DusunVI Purwojoyo ini bekerja sebagai petani sawah dan peternak. Umumnya setiap warga mempunyai sepetak lahan sawah dan 2-5 ekor sapi di rumah. Dari sektor pertanian, limbah pertanian seperti jerami padi ataupun yang lainnya di Dusun VI Purwojoyo ini merupakan penyumbang terbesar masalah pencemaran lingkungan.Sedangkan di sektor peternakan kebutuhan pakan untuk konsumsi ternak di Dusun VI Purwojoyo dapatdikatakan sangat dibutuhkan. Baik kualitas maupun kuantitasnya Selain kedua masalah tersebut di Dusun VIPurwojoyo Desa Suka Maju ini terjadi permasalahan, masyarakat masih menjalankan usahanya pertanian dan peternakan dengan sistem tradisional. Kurangnya edukasi ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatnya harga pakan ternak komersil, tidak mampu untuk dijangkau oleh masyarakat yang berpenghasilan menengah kebawah Keadaan ini memaksa masyarakat yang berada di Dusun VI Purwojoyo Desa Suka Maju bermata pencaharian bertani dan beternak sistem tradisional mencari alternative pakan tambahan. Untuk mengatasi masalah diatas maka ditawarkan solusi yaitu sebuah program yang dinamakan Pelatihan Pengolahan Pakan Fermentasi di Dusun VI Purwojoyo Di Desa Sukamaju Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Pelatihan Pengolahan Pakan Fermentasi Berkelanjutan dengan sistem masyarakat untuk masyarakat. Target sasaran program ini adalah masyarakat Dusun VI Purwojoyo Desa Suka Maju mulai dari yang muda sampai yang tua dengan tujuan untuk bekerja sama mengatasi masalah pencemaran lingkungan, meningkatnya pemenuhan kebutuhan pakan yang berkualitas untuk ternak masyarakat dan meningkatnya taraf pendidikan serta pendapatan masyarakat.
Identifikasi Molekuler Microhyla, Tschudi 1839 dari Sumatera Berdasarkan Gen 16S rRNA Tengku Gilang Pradana; Amir Hamidy; Achmad Farajallah; Eric N. Smith
ZOO INDONESIA Vol 26, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v26i2.3717

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengevaluasi posisi jenis Microhyla dari Sumatra berdasarkan sekuen data dari gen 16S rRNA di dalam pohon filogeni Microhyla secara umum. Pohon filogeni dihasilkan dengan menggunakan analisis Unweighted Pair Group Method with Aritmatic Means (UPGMA), Neighbor Joining (NJ), Maximum Likelihood (ML) dan Bayesian Inference (BI). Kami menggunakan Phrynella pulchra, Kaloula pulchra, Kalophrynus pleurostigma, Chalcorana chal-conota, dan Leptobrachium waysepuntiense sebagai anggota outgroup. Hasil pohon filogeni menunjukkan bahwa Micro-hyla terdiri dari sembilan kelompok utama, enam diantaranya merupakan Microhyla dari Sumatra. Microhyla dari Su-matra mengelompok dengan M. achatina, kelompok M. heymonsi, kelompok M. fissipes, kelompok M. palmipes, kelompok M. berdmorei dan kelompok M. superciliaris. Beberapa kelompok memiliki jarak genetik yang besar seperti pada M. achatina (3,1−3,4%), M. heymonsi (3,3−7,1%) dan M. palmipes (2,5−3,4%). Microhyla fissipes membentuk parafiletik dengan M. mukhlesuri, kemungkinan termasuk kedalam complex atau cryptic spesies. Hal ini membutuhkan kajian lebih lanjut secara morfologi dan suara guna menentukan status taksonomi dari masing masing populasi di dalam jenis-jenis tersebut.
Addition of Rodent Tuber Leaf Flour (Typhonium Flagelliforme) In Growth Period Peking Duck Andhika Putra; Tengku Gilang Pradana; Alfath Rusdi; Media Agus Kurniawan; Purwosiswoyo Purwosiswoyo
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 4, No 3 (2021): Budapest International Research and Critics Institute August
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v4i3.2373

Abstract

Utilization of local resources to support livestock production in the research location includes rodent tuber leaves found in many areas palm plantations, which have good nutritional content, but have high crude fiber. This study aims to find out the effect of Rodent Tuber Leaf Flour on rations during peking duck growth. The research method used an experimental method with completely randomized design (CRD) consist of 4 treatments and 5 replications, where treatment P1 = control ration feed, P2 = treatment feed with 5% rodent tuber leaves, P3 = treatment feed with 10% leaves rodent tuber and P4 = treated feed with 15% rodent tuber leaves, parameters count was feed consumption, body weight gain and feed conversion. The results showed significant effect results on ration consumption, the results of body weight gain showed significant effect results and in feed conversion showed significant effect results. The conclusion is the addition of rodent tuber leaf flour to the rations of Peking ducks at the level of 10% in the ration increases ration consumption and body weight gain, and increases the efficiency of ration conversion.
Identifikasi Molekuler Microhyla, Tschudi 1839 dari Sumatera Berdasarkan Gen 16S rRNA Tengku Gilang Pradana; Amir Hamidy; Achmad Farajallah; Eric N. Smith
ZOO INDONESIA Vol 26, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v26i2.3717

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengevaluasi posisi jenis Microhyla dari Sumatra berdasarkan sekuen data dari gen 16S rRNA di dalam pohon filogeni Microhyla secara umum. Pohon filogeni dihasilkan dengan menggunakan analisis Unweighted Pair Group Method with Aritmatic Means (UPGMA), Neighbor Joining (NJ), Maximum Likelihood (ML) dan Bayesian Inference (BI). Kami menggunakan Phrynella pulchra, Kaloula pulchra, Kalophrynus pleurostigma, Chalcorana chal-conota, dan Leptobrachium waysepuntiense sebagai anggota outgroup. Hasil pohon filogeni menunjukkan bahwa Micro-hyla terdiri dari sembilan kelompok utama, enam diantaranya merupakan Microhyla dari Sumatra. Microhyla dari Su-matra mengelompok dengan M. achatina, kelompok M. heymonsi, kelompok M. fissipes, kelompok M. palmipes, kelompok M. berdmorei dan kelompok M. superciliaris. Beberapa kelompok memiliki jarak genetik yang besar seperti pada M. achatina (3,1−3,4%), M. heymonsi (3,3−7,1%) dan M. palmipes (2,5−3,4%). Microhyla fissipes membentuk parafiletik dengan M. mukhlesuri, kemungkinan termasuk kedalam complex atau cryptic spesies. Hal ini membutuhkan kajian lebih lanjut secara morfologi dan suara guna menentukan status taksonomi dari masing masing populasi di dalam jenis-jenis tersebut.
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG DAUN PEPAYA JEPANG ( Cnidoscolus aconitifolius) TERHADAP PERFORMA AYAM KAMPUNG Andhika Putra; Tengku Gilang Pradana; Akhbar Firmansyah Putra
Agrivet : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian dan Peternakan (Journal of Agricultural Sciences and Veteriner) Vol. 9 No. 1 (2021): Juli
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.824 KB) | DOI: 10.31949/agrivet.v9i1.1058

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian tepung daun pepaya jepang (TDPJ) (Cnidoscolus aconitifolius) terhadap daya cerna ayam kampung. Metode yang digunakan adalah secara eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu P0 = 100% pakan komersil (sebagai kontrol); P1= 100% pakan percobaan; P2 = pakan percobaan + 10 % TDPJ; P3 = pakan percobaan + 20 % TDPJ. Parameter yang diamati antara lain konsumsi bahan kering (g/e/h), konsumsi bahan organik (g/e/h). Kecernaan bahan kering (KcBK) (%), Kecernaan bahan organik (KcBO) (%). Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan tepung daun pepaya jepang tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap konsumsi bahan kering, konsumsi bahan organik, KcBK, dan KcBO. Walau pun demikian, nampak bahwa perlakuan P3 memberikan nilai paling tinggi dibanding dengan perlakuan lainnya pada variabel tersebut masing-masing sebanyak 37,13±0,84; 28,72±1,97; 37,04±0,84; dan 28,61±1,97. Hal itu dapat disimpulkan bahwa perlakuan penambahan TDPJ ke dalam ransum percobaan memiliki kecenderungan meningkatkan performa produksi ayam kampung sekalipun tidak memberikan perbedaan yang nyata.
PENYUSUNAN MEDIA POSTER DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI: MIKROORGANISME LOKAL (MOL) PADA TANAMAN JAGUNG SEBAGAI BIOAKTIVATOR PAKAN TERNAK Tengku Gilang Pradana; Andhika Putra; Media Agus Kurniawan; Anggun Wicaksono
Bioilmi: Jurnal Pendidikan Vol 8 No 2 (2022): Bioilmi : Jurnal Pendidikan
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/bioilmi.v8i2.13654

Abstract

Posters are one of the media by presenting plots and pictures in explaining a material to make it easier for students to understand. The purpose of this study was to make a media poster based on research results by local microorganisms (MOL) in corn plant waste as animal feed bioactivators. This study used MOL from cattle rumen and molasses as a control and corn plant waste (leaves, stems and cobs) as a treatment. The method was experimentally by visually observing the morphological characteristics of the microbes, the gram staining of the microbes and the pH value of the MOL solution. The results of morphological observations found 12 types of bacterial isolates on NA media and there were nine isolates of gram-positive and three gram-negative bacteria. The most optimal pH value is at the 1% level with a value of 6.8. The addition of corn plant waste at 1% increases the type of bacteria and optimizes the pH value so that it has the potential to increase the quality of local microorganisms (MOL) for animal feed. Poster media can be used effectively by teachers and students as a medium for learning biology microbiology material for class X High School.