Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan serta fungsi tari dewa ayu dalam kehidupan social budaya orang Bali di Desa Roko-Roko, Kecamatan Tirawuta, Kabupaten Kolaka Timur. Selain itu, juga untuk mengetahui makna simbol yang terkandung dalam tari dewa ayu. Penelitian ini menggunakan teori fungsionalisme Bronislaw Malinowski dan teori simbol Victor Turner. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik pengamatan dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ritual tari dewa ayu merupakan tari sakral, yang ditarikan oleh wanita yang sudah mendapat restu dari dewa yang disebut sumbuan. Ritual ini sangat penting bagi kehidupan orang Bali sehingga memiliki banyak fungsi diantaranya fungsi religi, fungsi psikologi, fungsi seni, fungsi sosial, fungsi pendidikan, dan fungsi integrasi sosial. Ada beberapa makna simbol yang terkandung baik dalam perlengkapan yang digunakan maupun dalam perilaku yang ditampilkan oleh para penari dan masyarakat setempat. Ritual ini dilaksanakan dalam empat tahapan, yakni: nyari/makan, mesapa, ngelengong/menari, dan nunas tirta/minum air suci.
Copyrights © 2019