Hasil wawancara dengan petugas di Puskesmas Tinumbala ada beberapa tenaga kerja dari unit pengantongan semen Tonasa diagnosis bahwa tenaga kerja menderita penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Pekerja di unit pengantongan semen Tonasa tersebut menderita ISPA disebabkan oleh karena para tenaga kerja tidak menggunakan alat pelindung diri seperti masker selama bekerja. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh lama kerja dan alat pelindung diri pada pekerja pengumpul semen terhadap kapasitas paru di unit pengantongan semen Tonasa Line Kota Bitung. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan Cross sectional study, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner serta pengukuran kapasitas paru. Sampel dalam penelitian ini yaitu seluruh tenaga kerja yang bekerja di unit pengantongan semen PT. Tonasa Line baik sebagai tenaga administrasi maupun sebagai tenaga pengumpul semen yang bberjumlah 42 orang, data dianalisis dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian yaitu ada pengaruh yang bermakna antara lama kerja dengan gangguan kapasitas paru pada tenaga pengumpul semen di PT. Tonasa Line, dengan nilai p= 0,005 ; PR : 2, 890 (95% CI : 1,177-7,097), lama kerja sebagai faktor risiko dan berisiko sebesar 2,890 kali dapat menyebabkan gangguan kapasitas paru pada tenaga kerja. Ada pengaruh yang bermakna antara penggunaan masker dengan gangguan kapasitas paru dengan nilai p= 0,013 ; PR : 3, 417 (95% CI : 1,188-9,924). Penggunaan alat pelindung diri merupakan faktor risiko dan berisiko sebesar 3,417 kali menyebabkan gangguan kapsitas paru bagi tenaga kerja yang tidak menggunakan masker. Kesimpulan penelitian ini yaitu ada pengaruh antara lama kerja dan penggunan masker terhadap gangguan kapasitas paru bagi pekerja pengumpul semen di PT. Tonasa Line Kota Bitung.
Copyrights © 2017