Semuel Layuk
Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Manado

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

INTENSITAS PENCAHAYAAN PADA RUANG KERJA PT. MANADO MEDIA GRAFIKA Feronika Feronika; Elne V. Rambi; Semuel Layuk
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 3 No 2 (2014): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jkl.v3i2.570

Abstract

Pencahayaan merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam melakukan aktivitas dan pekerjaan karena dengan adanya pencahayaan tenagakerja dapat mengamati benda yang sedang di kerjakan dengan jelas. Pencahayaan yang baik di tempat kerja dapat memperkecil efek yang ditimbulkan oleh cahaya yang tidak memenuhi syarat. Jika pencahayaan kurang atau lebih dapat berpengaruh pada penglihatan dan kelelahan pada tenaga kerja. Tujuan penelitian untuk mengetahui intensitas pencahayaan pada ruang kerja PT. Manado Media Grafika. Penelitian ini bersifat desktiptif, dengan sampel yang di tentukan sebanyak 38 titik pada 14 ruang kerja dan diukur dengan menggunakan alat Lux Meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua ruang kerja tidak memenuhi syarat, untuk pekerja halus < 500 lux dan untuk pekerja kasar < 300 lux. Saran perlu dilakukan penambahan bola lampu sebagai cahaya buatan dan pengaturan ventilasi untuk memaksimalkan pencahayaan alami.
PENGARUH LAMA KERJA DAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) TERHADAP KAPASITAS PARU PEKERJA PENGUMPUL SEMEN DI UNIT PENGANTONGAN SEMEN TONASA LINE KOTA BITUNG Ruli A. Rembang; Semuel Layuk; Bongakaraeng Bongakaraeng
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 4 No 2 (2015): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jkl.v4i2.584

Abstract

Penimbunan debu dalam paru terjadi saat menarik nafas dimana udara yang mengandung debu masuk kedalam paru. Sesuai dengan hasil wawancara dengan petugas di Puskesmas Tinumbala ada beberapa tenaga kerja dari unit pengantongan semen Tonasa yang datang berobat di Puskesmas Tinumbala dengan hasil diagnosis para tenaga kerja tersebut menderita penyakit ISPA. Pekerja di unit pengantongan semen Tonasa tersebut menderita ISPAdisebabkan oleh karena para tenaga kerja tidak menggunakan APD seperti masker selama bekerja sebagai tenaga pengumpul semen. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh lama dan alat pelindung diri (APD) pada pekerja pengumpul semen terhadap kapasitas paru di unit pengantongan semen Tonasa Line Kota Bitung. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan Cross sectional study, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner serta pengukuran kapasitas paru. Sampel dalam penelitian ini yaitu seluruh tenaga kerja yang bekerja di unit pengantongan semen PT. Tonasa Line baik sebagai tenaga administrasi maupun sebagai tenaga pengumpul semen, data dianalisis dengan menggunakan uji chi-square. Hasil analisis didapatkan hasil yaitu ada pengaruh yang bermakna antara lama kerja dengan gangguan kapasitas paru pada tenaga pengumpul semen di PT. Tonasa Line, dengan nilai p= 0,005 ; PR : 2, 890 (95% CI : 1,177-7,097), lama kerja sebagai faktor risiko dan berisiko sebesar 2,890 kali dapat menyebabkan gangguan kapasitas paru pada tenaga kerja. Ada pengaruh yang bermakna antara penggunaan APD (masker) dengan gangguan kapasitas paru dengan nilai p= 0,013 ; PR : 3, 417 (95% CI : 1,188-9,924). Penggunaan APD merupakan faktor risiko dan berisiko sebesar 3,417 kali menyebabkan gangguan kapsitas paru bagi tenaga kerja yang tidak menggunakan APD (masker). Kesimpulan penelitian ini yaitu ada pengaruh antara lama kerja dan penggunan APD (masker) terhadap gangguan kapasitas paru bagi pekerja pengumpul semen di PT. Tonasa Line Kota Bitung.
KELELAHAN KERJA PADA SOPIR BUS TRANS PALU – MANADO DI TERMINAL MALALAYANG Octaviani M. Damopolii; Bongakaraeng Bongakaraeng; Mokoginta Jusran; Semuel Layuk
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 6 No 1 (2016): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jkl.v6i1.607

Abstract

Istilah kelelahan biasanya menunjukkan kondisi yang berbeda – beda dari setiap individu, tetapi semuanya bermuara kepada kehilangan efisiensi dan penurunan kapasitas kerja serta ketahanan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tingkat Kelelahan Kerja Pada Sopir Bus Trans Palu – Manado. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif untuk mengetahui tingkat kelelahan kerja pada Sopir Bus Trans Palu – Manado, dengan total populasi dan sampel berjumlah 12 responden. Pengambilan data dilakukan dengan cara melakukan Pengukuran dengan menggunakan Alat Reaction Timer L-77. Hasil penelitian dari 12 responden menunjukkan bahwa tingkat Kelelahan pada Sopir Bus Trans Manado – Palu sebagian besar dalam keadaan normal yaitu sebanyak 10 responden (83.3 %) dan kelelahan ringan sebanyak 2 responden 16.7 %). Hal ini disebabkan karena adanya waktu istirahat yang cukup bagi sopir bus sehingga bisa mengurangi tingkat kelelahan. Disarankan untuk menghindari terjadinya kelelahan kerja dan kecelakaan kerja, pihak pengelola jasa angkutan darat dapat memberikan waktu yang lebih baik istirahat bagi para sopir bus trans Palu – Manado, serta melakukan pemeriksaan rutin kepada setiap sopir bus agar sopir dipastikan sehat sebelum mengemudi.
KADAR DEBU, SUHU DAN KELEMBABAN DI RUANG PENGGILINGAN JAGUNG DI DESA KAUNERAN KECAMATAN SONDER KABUPATEN MINAHASA Cristi L. Mamahit; Semuel Layuk; Risman S. Duka
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 7 No 1 (2017): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jkl.v7i1.619

Abstract

Debu adalah partikel zat padat yang di sebabkan oleh kekuatan alami atau mekanis, debu yang sudah melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) akan mempengaruhi kondisi kesehatan manusia terutama mempengaruhi saluran pernafasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kadar Debu, Suhu dan Kelembaban di Ruang Penggilingan Jagung Desa Kauneran Kecamatan Sonder. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, pengukuran di lakukan pada 3 penggilingan, titik pengukuran sebanyak 9 titik masing-masing penggilingan sebanyak 3 titik, waktu pengukuran di lakukan pada pagi, siang dan sore Pengukuran Kadar Debu di lakukan menggunakan alat Personal Dust Sampler Secara keseluruhan nilai kadar debu yang di dapat pada penggilingan A adalah 10.7mg/m3, penggilingan B dengan nilai 9.8 mg/m3, sedangkan penggilingan C dengan nilai 8.9 mg/m3. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri nilai hasil pengukuran pada penggilingan jagung A melebihi Nilai Ambang Batas (NAB). Di sarankan bagi pekerja perlu untuk menggunakan alat pelindung diri (APD) berupa masker saat melakukan pekerjaan agar dapat melindungi kesehatan tenaga kerja dan meningkatakan produktifitas pekerjaan dan perlu untuk adanya penelitian selanjutnya untuk mengetahui kapasitas paru pekerja serta kondisi kesehatan pekerja.
PENGARUH LAMA KERJA DAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) TERHADAP KAPASITAS PARU PEKERJA PENGUMPUL SEMEN DI UNIT PENGANTONGAN SEMEN TONASA LINE KOTA BITUNG Ruli A. Rembang; Semuel Layuk; Bongakaraeng Bongakaraeng
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 7 No 2 (2017): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jkl.v7i2.622

Abstract

Hasil wawancara dengan petugas di Puskesmas Tinumbala ada beberapa tenaga kerja dari unit pengantongan semen Tonasa diagnosis bahwa tenaga kerja menderita penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Pekerja di unit pengantongan semen Tonasa tersebut menderita ISPA disebabkan oleh karena para tenaga kerja tidak menggunakan alat pelindung diri seperti masker selama bekerja. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh lama kerja dan alat pelindung diri pada pekerja pengumpul semen terhadap kapasitas paru di unit pengantongan semen Tonasa Line Kota Bitung. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan Cross sectional study, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner serta pengukuran kapasitas paru. Sampel dalam penelitian ini yaitu seluruh tenaga kerja yang bekerja di unit pengantongan semen PT. Tonasa Line baik sebagai tenaga administrasi maupun sebagai tenaga pengumpul semen yang bberjumlah 42 orang, data dianalisis dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian yaitu ada pengaruh yang bermakna antara lama kerja dengan gangguan kapasitas paru pada tenaga pengumpul semen di PT. Tonasa Line, dengan nilai p= 0,005 ; PR : 2, 890 (95% CI : 1,177-7,097), lama kerja sebagai faktor risiko dan berisiko sebesar 2,890 kali dapat menyebabkan gangguan kapasitas paru pada tenaga kerja. Ada pengaruh yang bermakna antara penggunaan masker dengan gangguan kapasitas paru dengan nilai p= 0,013 ; PR : 3, 417 (95% CI : 1,188-9,924). Penggunaan alat pelindung diri merupakan faktor risiko dan berisiko sebesar 3,417 kali menyebabkan gangguan kapsitas paru bagi tenaga kerja yang tidak menggunakan masker. Kesimpulan penelitian ini yaitu ada pengaruh antara lama kerja dan penggunan masker terhadap gangguan kapasitas paru bagi pekerja pengumpul semen di PT. Tonasa Line Kota Bitung.
HUBUNGAN KEDALAMAN SUMUR BOR DENGAN KADAR BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn) DI KELURAHAN MALENDENG KECAMATAN PAAL 2 KOTA MANADO Amina Misa; Risman S. Duka; Semuel Layuk; Yozua T. Kawatu
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 9 No 1 (2019): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.812 KB) | DOI: 10.47718/jkl.v9i1.644

Abstract

Air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia sehingga sangat perlu dilaksanakan pengawasan kualitas air. Air tanah sering mengandung Zat Besi (Fe) dan Mangan (Mn) yang melebihi kadar maksimum yang diperbolehkan, adanya kandungan Besi (Fe) dan Mangan (Mn) dalam air menyebabkan warna air berubah menjadi kuning-kecoklatan setelah beberapa saat kontak dengan udara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Kedalaman Sumur Bor dengan Kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) di Kelurahan Malendeng Kecamatan Paal 2 Manado. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan rancangan penelitian cross sectional menggunakan uji statistik Chi-Square. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 33 sumur bor. Variabel bebas yang diteliti adalah kedalaman sumur bor. Hasil penelitian ini menunjukkan untuk kedalaman sumur bor < 20 meter ada 12, sumur bor > 20 meter ada 21. Kadar Besi (Fe) tidak memenuhi syarat 3% dan Mangan (Mn) yang tidak memenuhi syarat 39%. Hasil uji Chi Square menunjukkan untuk kedalaman sumur bor dengan kadar Besi (Fe) p = 1 sedangkan untuk kedalaman sumur bor dengan kadar Mangan (Mn) p = 0,465 maka Ho diterima berarti tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kedalaman sumur bor dengan kadar Besi (Fe) dan Mangan (Mn) di Kelurahan Malendeng Kecamatan Paal 2 Manado. Diharapkan agar masyarakat lebih memperhatikan kondisi air yang memenuhi syarat kesehatan.
MENU LUHU (Katuk Saorophus Androginus) SEBAGAI KEARIFAN LOKAL DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI ASI FREKUENSI DAN DURASI MENYUSUIDI KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Semuel Layuk; Daniel Robert; Nonce Nova Legi
Jurnal GIZIDO Vol 8 No 1 (2016): Jurnal GIZIDO Edisi Mei 2016
Publisher : POLTEKKES KEMENKES MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.433 KB) | DOI: 10.47718/gizi.v8i1.79

Abstract

Background: Feeding behavioris an activityandculturewithin a family, had astrong influenceonwhat, whenandhowpeopleeat. Eating habitsandculturalpatternswillinfluence thetypesoffoodthatshould be consumedboth concerningprocessing and presentationso as tomeetthenutritionalneedsof each family member. Luhuleafis one type ofits kindkatukunknownindetailbutthisis akindkatuktypicalmenuinSangihe Islands Regencyin North Sulawesi.Menuluhuhas longbecomea daily menuby residents ofthe region ofSangihe IslandsRegency, TalaudandSitaro, as a main mealcookedvegetablesare processedintoclearordisantanandspecificallygiven tonursing mothers.Fish, is a kind ofhealthy foodthatislow in saturated fat, high in protein, and is animportant source ofomega 3 fatty acids.The design of the study: The study is a randomized quasy Experimentnon-one-grouppretest and posttest study design will be implemented in some areas of health centers inSangihe Islands Regency in April, 2015. The population in this study were all nursingmothers in the health centers that have Sangihe Islands Regency proportion of nursingmothers and infants with high malnutrition status amounted to 145 people.Univariatedataanalysisusingfrequency distribution tablestoobtaingeneral informationaboutthe characteristics ofthe sampleand therespondents andthe research variables.Bivariateanalysisto determineMenuLuhu(Katuk Saorophusandrogynous) AsLocalWisdomIn Increasingmilk productionFrequencyandDuration ofBreastfeedinginSangiheIslands Regencyusing ChiSquare(X ²) at the95% significance level(α =0.05).Results:MenuLuhumodifiedwith tunagenerallyacceptableasfoodfor nursing mothers.MenuLuhumodified withtunafishcan be used asan alternativemenufor mothers whoarebreast-feedingbecause it canincrease milk productionthrough thefrequencyanddurationof breastfeeding. Tutomodifiedmenuwith tunawhen givenregularly canimprove themother'sweightandcan further improvethe nutritionalstatusof mothersandinfants.MenuLuhumodifiedwith tunais amodified conventionalmenuandcan be receivedbyalocalweaning foodwithoutreducingthe values oflocal wisdom. Menu Luhu modified withtuna is a modified conventional menu and can be received by a local weaning food withoutreducing the values of local wisdom. Menu Luhu modified with tuna into alternative foodsfor breastfeeding mothers that can be patented to the next can be utilized by thecommunity specifically in Sangihe and generally in society as a menu nutritional value.Modifications need to be done again with other food ingredients to increase nutritionalvalue Luhu menu to be more impregnate both micro and macro nutrients that are essentialto increase milk production for breastfeeding mothers.