Jurnal Karinov
Vol 2, No 3 (2019): September

SOUVENIR BATIK MOTIF BANGUNAN KAMPUNG HERITAGE DENGAN TEKNIK SMOK SEBAGAI MODAL KEMAMPUAN BERWIRAUSAHA MASYARAKAT KAYUTANGAN MALANG

Lisa Sidyawati (Universitas Negeri Malang)
Ponimin Ponimin (Universitas Negeri Malang)
Swastika Dhesti Anggriani (Universitas Negeri Malang)



Article Info

Publish Date
22 Nov 2019

Abstract

Sejarah kota Malang tidak bisa lepas dari keberadaan Kayutangan. Pada era kolonial Belanda, kawasan ini menjadi pusat bisnis, yang hingga sekarang masih bertahan, bahkan telah ditetapkan sebagai  bangunan Heritage ke perwakilan pengelola 32 bangunan di Kota Malang 10 diantaranya berada dalam kawasan Kayutangan. Diantara bangunan-bangunan heritage terdapat gang yang juga dipenuhi rumah-rumah heritage, disanalah terdapat Kampung Heritage Kayutangan. Kampung Heritage Kayutangan sekarang ini menjadi salah satu destinasi wisata, dimana warganya sangat membuka diri dan menyiapkan rumah mereka sebagai titik swafoto. Namun ketika berkunjung ke Kampung Heritage Kayutangam, baik wisatawan lokal maupun wisatawan asing kesulitan mencari souvenir yang khas. Pengebdian ini bertujuan mengajak warga untuk dapat menumbuh kembangkan kemampuan berwirausaha yang selanjutnya mampu mengangkat potensi daerah melalui Pelatihan Pembuatan Souvenir Batik Motif Bangunan Kampung Heritage Kayutangan Malang dengan Teknik Smok. metode yang digunakan adalah Participatory Rural Appraisal. Hasil kegiatan ini terdapat pengembangan Kemampuan Berwirausaha Masyarakat dengan produk unggulan membuat Souvenir Wisatawan terutama bagi wisatawan asing berupa t-shirt dan goodie bag.Kata kunci—Heritage Malang, Kayu Tangan, Teknik SMOK AbstractThe history of Malang cannot be separated from the existence of Kayutangan. In the Dutch colonial era, this area became a business center, which until now still survives, even has been designated as a Heritage building to the representative of the management of 32 buildings in Malang. 10 of them are in the Kayutangan area. Among the heritage buildings there are alleys which are also filled with heritage houses, there is Heritage Kayutangan Village. Kayutangan Heritage Village is now one of the tourist destinations, where the residents are very open and preparing their homes as a selfie point. But when visiting the Kayutangam Heritage Village, both local and foreign tourists have difficulty finding distinctive souvenirs. This service aims to invite citizens to be able to develop and develop entrepreneurial skills which are then able to raise the potential of the region through the Training of Making Batik Motifs in Malang Kayutangan Heritage Village Building with Smok Technique. The method used is Participatory Rural Appraisal. The result of this activity is the development of Community Entrepreneurial Ability with superior products making Tourist Souvenirs especially for foreign tourists in the form of t-shirts and goodie bags.Keywords—Heritage Malang, Hand Wood, SMOK Engineering.

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

jki

Publisher

Subject

Humanities Civil Engineering, Building, Construction & Architecture Economics, Econometrics & Finance Education Social Sciences

Description

Jurnal Karinov concerns on the scientific enhancements in the context of community services. This journal also involves community and partnership relationship dealing with the existing phenomena. In more detail, the focus of this journal includes, but not limited to (1) Social Humanities, (2) ...