Reaksi sibling rivalry dapat menimbulkan masalah apabila sikap permusuhan semakin mendalam. Hal ini dapat membahayakan anak atau membuat salah satu anak menjadi rendah diri. Pola asuh orang tua merupakan salah satu cara yang baik untuk mengatasi persaingan antar-anak dalam memperebutkan kasih sayang orang tua. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan reaksi sibling rivalry pada anak usia 3 – 4 tahun di RW 07, Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Desain penelitian menggunakan rancangan penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dengan sampel sebanyak 28 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis statistik menggunakan uji statistik Chi Kuadrat (x2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua menerapkan pola asuh demokratis sejumlah 25 orang (89,29%), pola asuh otoriter yaitu sejumlah 1 orang (3,57%), dan pola asuh permisif sejumlah 2 orang (7,14%). Selain itu, diperoleh anak yang tidak mengalami reaksi sibling rivalry sejumlah 18 orang (64,29%), sedangkan anak yang mengalami reaksi sibling rivalry dalam kategori ringan sejumlah 8 orang (28,57%) dan kategori berat sejumlah 2 orang (7,14%). Analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan reaksi sibling rivalry pada anak usia 3 – 4 tahun. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan memeriksa variabel lain yang diduga dapat mempengaruhi reaksi sibling rivalry pada anak usia 3 – 4 tahun. Kata kunci : Pola asuh orang tua, reaksi sibling rivalry.
Copyrights © 2017