Pulau Mapur yang terletak di sebelah timur Pulau Bintan memiliki potensi terumbu karang yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pariwisata bahari. Terumbu karang merupakan daya tarik bagi pengunjung untuk melakukan aktivitas seperti menyelam atau snorkeling. Tingkat kerusakan terumbu karang di Pulau Mapur sudah sangat memprihatinkan. Dasar laut di sekitar pulau terdiri dari pecahan-pecahan karang. Untuk itu penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan strategi yang tepat untuk merehabilitasi terumbu karang berbasis sosial dan ekologi untuk pemanfaatan pariwisata bahari di Pulau Mapur. Hasil penelitian menunjukkan dari 11 lokasi hanya 2 lokasi yang termasuk dalam kategori sangat baik, 6 lokasi dalam kategori baik, dan 3 lokasi dalam kategori sedang. Prioritas strategi yang dihasilkan berdasarkan SWOT adalah a) meningkatkan upaya konservasi ekosistem terumbu karang sebagai objek wisata dengan melibatkan seluruh stakeholder; b) meningkatkan pengawasan terhadap penggunaan alat tangkap merusak terumbu karang khususnya bius/potasium; dan c) meningkatkan kerja sama pemerintah, masyarakat, pengunjung, dan pihak terkait lainnya dalam mengelola sumberdaya, sarana dan prasarana serta pembinaan/pelatihan SDM melalui program dan kegiatan yang tepat.Kata Kunci : ekologi, koservatif, Pulau Mapur, sosial, terumbu karang, wisata bahari.
Copyrights © 2009