Agrikultura
Vol 26, No 2 (2015): Agustus, 2015

Populasi Hama Wereng Batang Coklat (Nilaparvata Lugens Stal.) Dan Keragaman Serangga Predatornya Pada Padi Sawah Lahan Dataran Tinggi Di Desa Panyocokan, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung

Martua Suhunan Sianipar (Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran & Mahasiswa Program S-3 Ilmu Pertanian Faperta Unpad TA 2012 Jl. Raya Bandung-Sumedang KM 21, Jatinangor 40600)
Luciana Djaya (Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran)
Entun Santosa (Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran)
RC Hidayat Soesilohadi (Fakultas Biologi, Unversitas Gadjah Mada)
Wahyu Daradjat Natawigena (Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran)
Mochamad Ardiansyah (Alumnus S-1 Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran)



Article Info

Publish Date
06 Aug 2015

Abstract

ABSTRACTPopulation of Brown Plant Hopper (Nilaparvata lugens Stal.) and the Diversity of Its Natural Enemyin Highland Paddy Rice Field in the Village of Panyocokan, Ciwidey District, Bandung RegencyBrown lanthopper/BPH (Nilaparvata lugens Stal.) is a main pest of rice in the field. This researchwas aimed to study the population of BPH and the diversity of its natural enemy in highland paddyrice field. The survey was conducted in three paddy plots (15 m x 20 m) located in the village ofPanyocokan, Ciwidey District, Bandung Regency, West Java. The experiment was conducted in thegreenhouse of the Department of Plant Pests and Diseases, Faculty of Agriculture, UniversitasPadjadjaran. The samples of insects were collected systematically using yellow trap and net trap,and visually observed in each rice cluster. The number of BPH were recorded and accumulatedeach week. Fecundity, life cycle, and sex ratio of the new generation of BPH were observed in 3replications by using 1 pair of WBC on each replication. The result showed that the population ofBPH in the highland was below 10, which means that BPH population was still below theeconomic threshold and control threshold. Temperature, humidity, and rainfall did notsignificantly affect the BPH population. This was indicated by the regression analysis of eachtemperature (Y = 0.557-8.167x; R2 = 0.039; P = 0.465), humidity (Y = -0.077+ 9.112x; R2 = 0.045; P =0.428), and rainfall (Y = -0.118 + 3.412x; R2 = 0.136; P = 0.159). Natural enemy diversity indextended to fluctuate widely from low to moderate. In the temperature range from 21.1°C to 34.8°C,BPH could produce 127-207 new generation during its lifetime. BPH needed an average of 37.66days to produce a new generation. The ratio of male to female was 1.06 : 1.Keywords: population, brown planthopper, diversity, predator, highland paddy rice field, Ciwidey,BandungABSTRAKHama wereng batang cklat/WBC (Nilaparvata lugens Stal.) merupakan hama utama tanaman padi.Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari populasi WBC dan keragaman musuh alaminya padatanaman padi sawah di dataran tinggi. Penelitian dilakukan dengan metode survei dan eksperimen.Survei dilakukan pada 3 petak lahan percobaan berukuran 15 mx 20 m bertempat di DesaPanyocokan, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung dan eksperimen dilakukan di rumah kacaDepartemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Metodepengambilan sampel dilakukan secara diagonal sistematis. Populasi WBC ditentukan denganmenggunakan perangkap kuning dan perangkap jaring dan dengan pengamatan langsung padarumpun padi. Eksperimen dilakukan dengan meletakkan sepasang WBC dalam wadah, lalu diamatikeperidian, siklus hidup, dan sex ratio keturunannya. WBC yang tertangkap dihitung jumlahnyadan diakumulasikan setiap minggunya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan populasi dilahan survey di bawah 10 ekor/rumpun yang artinya populasi WBC masih di bawah ambangekonomi atau ambang kendali. Suhu, kelembaban, dan curah hujan tidak memberikan pengaruhyang signifikan terhadap populasi WBC. Hal tersebut ditunjukkan dengan analisis regresi masingmasingpada suhu (Y= 0,557 – 8,167x; R2 = 0,039; P= 0,465), kelembaban (Y = -0,077 + 9,112x; R2 =0,045; P = 0,428), dan curah hujan (Y = -0,118 + 3,412x; R2 = 0,136; P = 0,159). Indeks keragamanmusuh alami cenderung mengalami fluktuasi dari rendah sampai sedang. Pada kisaran suhu 21,1oC–34,8oC, hasil pengamatan keperidian menunjukkan WBC dapat menghasilkan 127-207 individubaru selama masa hidupnya. Pada pengamatan siklus hidup, WBC memerlukan rata-rata 37,66 harisampai menghasilkan generasi baru. Pengamatan sex ratio menunjukkan perbandingan (jantan :betina) 1,06 :1.Kata kunci: populasi, wereng batang coklat, keragaman, predator, sawah, dataran tinggi, Ciwidey,Bandung

Copyrights © 2015






Journal Info

Abbrev

agrikultura

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Jurnal Agrikultura terbit tiga kali setahun (April, Agustus dan Desember), memuat artikel hasil penelitian dan kupasan (review) orisinal hasil dari penelitian yang sebagian telah dilakukan penulis, dan komunikasi ...