Journal of Public Policy and Management Review
Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016

EVALUASI DAMPAK PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) TANJUNG JATI B di DESA TUBANAN KECAMATAN KEMBANG KABUPATEN JEPARA

Bayu Aji Prakoso (Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro)
Dewi Rostyaningsih (Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro)
Sundarso Sundarso (Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro)
Aufarul Marom (Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro)



Article Info

Publish Date
23 Mar 2016

Abstract

PLTU Tanjung Jati B adalah pembangkit listrik tenaga uap yang dibangun di Desa Tubanan Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara. Melalui pembangunan PLTU Tanjung Jati B di Desa Tubanan Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara, diharapkan mampu memenuhi kebutuhan listrik Nasional untuk wilayah Jawa – Bali – Madura. Desa Tubanan yang terletak di pesisir pantai Bayuran dipilih karena lokasi yang dekat dengan laut dan diperkirakan tidak ada pergerakan lempeng yang besar diwilayah pantai utara tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi dampak yang ditimbulkan dari pembangunan PLTU Tanjung Jati B di Desa Tubanan. Untuk mengevaluasi dampak yang terjadi akibat pembangunan PLTU Tanjung Jati B di Desa Tubanan tersebut menggunakan model evaluasi bebas tujuan, yang dikemukakan oleh Michael Scriven yang terdiri dari tiga indikator yaitu pengaruh sampingan yang negatif yang tidak diharapkan, pengaruh positif sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, dan pengaruh sampingan yang positif di luar program yang ditetapkan. Model evaluasi bebas tujuan tersebut digunakan untuk mengevaluasi dampak terhadap aspek-aspek yang telah ditentukan yaitu individu, organisasional, masyarakat serta lembaga dan sistem sosial yang terjadi di Desa Tubanan. Hasil penelitian ini menunjukan keberadaan PLTU Tanjung Jati B memberikan dampak terhadap aspek-aspek tersebut. Dampak terhadap aspek Individu, dampak yang dirasakan adalah masyarakat merasakan banyak perubahan seperti perekonomian yang meningkat dan pendapatan bertambah namum ada yang menjadi keluhan masyarakat seperti menimbulkan kecemburuan sosial antar warga. Dampak organisasional memuaskan dan menambah pengalaman setiap kelompok atau organisasi, namun masih terdapat kecemburuan sosial, seperti yang dirasakan oleh kelompok nelayan pantai Bayuran. Dampak masyarakat mengalami peningkatan yang baik dalam hal perekonomian, pendidikan dan keagamaan namun masih terdapat keresahan dalam aspek lingkungan. Dampak lembaga dan sistem sosial memberikan pengaruh yang baik kepada lembaga yang ada, namun permasalahan sosial semakin banyak dan meresahkan masyarakat. Berdasarkan permasalahan yang terjadi, langkah yang ditempuh adalah penghijauan dan pembuatan peraturan.

Copyrights © 2016






Journal Info

Abbrev

jppmr

Publisher

Subject

Arts Humanities

Description

Jurnal Ilmu Administrasi Publik diterbitkan oleh Jurusan Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas ...