Usahatani bawang merah, sebagaimana terjadi pada semua komoditi pertanian, selalu dihadapkan pada risiko. Risiko yang sering dihadapi oleh petani bawang merah adalah risiko produksi yang merupakan variasi output yang disebabkan oleh faktor eksternal seperti cuaca yang tidak menentu dan serangan hama dan penyakit (seperti penyakit layu). Produktivitas tanaman yang rendah dengan serangan hama dan penyakit yang semakin meningkat umumnya terjadi pada pertanaman bawang merah di luar musim atau off-season.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko pertanian bawang merah dan pengaruh penggunaan input pertanian bawang merah terhadap risiko produksi. Metode yang digunakan adalah metode survei. Lokasi ditentukan secara sengaja, dengan jumlah sampel 380 petani yang diperoleh secara ramdom sampling. Metode yang digunakan adalah analisis koefisien variasi (CV) dan analisis regresi linier berganda dengan metode heteroskedastik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko produksi usahatani bawang merah pada musim kemarau lebih tinggi daripada usahatani bawang merah pada musim hujan. Risiko produksi pertanian bawang merah pada musim kering dipengaruhi oleh benih dan adhesive, dan pertanian bawang merah pada musim hujan dipengaruhi oleh Tenaga kerja wanita dalam keluarga, Pupuk Phonska dan NPK Mutiara
Copyrights © 2019