Tren produksi buah naga di Banyuwangi mengalami peningkatan setiap tahun. Jenis buah naga yang banyak dibudidayakan adalah buah naga merah. Hasil panen buah naga warga Glagah Agung dijual pada pengepul. Harga jual buah naga dari petani pada pengepul jauh dibawah harga jual kepada konsumen. Selain itu, harga jual buah naga dengan grade B dan C hampir setengah dari harga jual buah naga grade A dan ketika panen raya buah naga grade B dan C tidak laku dijual sehingga dibuang di belakang pekarangan rumah warga, menjadi pakan ternak sapi atau kambing atau dibuang ke sungai. Sementara itu, sebagian besar ibu di Desa Glagah Agung merupakan ibu rumah tangga yang belum produktif secara ekonomi. Para ibu mengeluh tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan yang cukup untuk mengolah buah naga sehingga buah naga grade B dan C dibiarkan begitu saja sampai busuk. Selain itu, para ibu membutuhkan informasi terkait pembukuan sederhana untuk memulai usaha, penghitungan laba rugi serta cara untuk memasarkan produk, khususnya secara online. Metode yang digunakan untuk pemberdayaan adalah kerjasama dengan petani buah naga sebagai penyedia bahan baku buah naga grade B dan C, pelatihan pembuatan jenang dan sirup, pelatihan pengemasan jenang dan sirup, pengadaan fasilitas pembuatan jenang dan sirup, pelatihan manejemen pembukuan sederhana, dan pembuatan media pemasaran online melalui instagram, fanspage, dan tokopedia. Luaran pengmas ini adalah produk sirup dan jenang buah naga, publikasi ilmiah pada jurnal ber ISSN/prosiding, publikasi pada media cetak/online, peningkatan penerapan IPTEK di masyarakat, penerapan inovasi baru, dan penerapan metode pembuatan jenang dan sirup. Kata kunci: diversifikasi, buah naga, ibu rumah tangga
Copyrights © 2020