Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

EFEK METODE BRAINSTORMING TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT SWAMEDIKASI (The Effect Brainstorming Method to Knowledge and The Rational of Self Medication) Fauziningtyas, Rista; Diantami, Aldini Yunita Mia; Makhfudli, Makhfudli
JURNAL NERS LENTERA Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : JURNAL NERS LENTERA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.379 KB)

Abstract

Introduction: The implementation of self-medication may be a source of medication error due to the limited knowledge of the community about the drug and its use. Based on the preliminary study, the majority of people in the Working Area of Puskesmas Desa Soso, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, was used the self-medication inaccurately. This study was purposed to analyze the effect of brainstorming on the level of knowledge and rationality of drug use. Method: This study was used in experimental design with a Quasy-experimental approach and purposive sampling technique. Independent variables is Brainstroming and dependent variabel are knowledge and rationality of drug usage. This sample are 30 respondents that divided into two groups, there are control group and experimental group. The data were collected using questionnaires and analyzed using Wilcoxon-Mann Whitney test with p-value
PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DALAM DIVERSIFIKASI BUAH NAGA TIDAK LAYAK JUAL (GRADE B DAN C): Empowerment of Housewives In Diversification of In Appropriate Dragon Fruit (Grades B and C) Sylvia Dwi Wahyuni; Rista Fauziningtyas; Setho Hadisuyatmana
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Vol. 6 No. 1 (2020): JPM | Maret 2020
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.454 KB) | DOI: 10.33023/jpm.v6i1.583

Abstract

Tren produksi buah naga di Banyuwangi mengalami peningkatan setiap tahun. Jenis buah naga yang banyak dibudidayakan adalah buah naga merah. Hasil panen buah naga warga Glagah Agung dijual pada pengepul. Harga jual buah naga dari petani pada pengepul jauh dibawah harga jual kepada konsumen. Selain itu, harga jual buah naga dengan grade B dan C hampir setengah dari harga jual buah naga grade A dan ketika panen raya buah naga grade B dan C tidak laku dijual sehingga dibuang di belakang pekarangan rumah warga, menjadi pakan ternak sapi atau kambing atau dibuang ke sungai. Sementara itu, sebagian besar ibu di Desa Glagah Agung merupakan ibu rumah tangga yang belum produktif secara ekonomi. Para ibu mengeluh tidak memiliki keterampilan dan pengetahuan yang cukup untuk mengolah buah naga sehingga buah naga grade B dan C dibiarkan begitu saja sampai busuk. Selain itu, para ibu membutuhkan informasi terkait pembukuan sederhana untuk memulai usaha, penghitungan laba rugi serta cara untuk memasarkan produk, khususnya secara online. Metode yang digunakan untuk pemberdayaan adalah kerjasama dengan petani buah naga sebagai penyedia bahan baku buah naga grade B dan C, pelatihan pembuatan jenang dan sirup, pelatihan pengemasan jenang dan sirup, pengadaan fasilitas pembuatan jenang dan sirup, pelatihan manejemen pembukuan sederhana, dan pembuatan media pemasaran online melalui instagram, fanspage, dan tokopedia. Luaran pengmas ini adalah produk sirup dan jenang buah naga, publikasi ilmiah pada jurnal ber ISSN/prosiding, publikasi pada media cetak/online, peningkatan penerapan IPTEK di masyarakat, penerapan inovasi baru, dan penerapan metode pembuatan jenang dan sirup. Kata kunci: diversifikasi, buah naga, ibu rumah tangga
Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Perawatan Diri (Self Care) Lansia yang Tinggal di Panti Werdha Sari, Sagita Wulan; Ulfiana, Elida; Fauziningtyas, Rista
Indonesian Journal of Community Health Nursing Vol 5, No 1 (2020): FEBRUARI 2020
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Lansia cenderung mengalami penurunan perawatan diri (Self care) karena adanya penurunan kesehatan fisik dan psikis yang berpengaruh terhadap perawatan diri. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan hubungan usia, jenis kelamin, status kesehatan dan kemampuan perawatan diri (self care agency) dengan perawatan diri (self care) lansia di Panti Werdha Surabaya.Metode: Desain penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif deskripsi korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah lansia di Panti Werdha Surabaya sebanyak 103 responden didapat dengan cara cluster random sampling. Kriteria inklusi adalah tidak memiliki masalah kognitif berat. Data diperoleh dengan cara membacakan kuesioner self care dan exercise self care agency scale yang telah diuji validitas dan reabilitas. Uji statistik menggunakan Spearman’s rho test dan regression.Hasil: Hasil penelitian yang didapatkan adanya hubungan signifikan antara jenis kelamin (p=0,041, r=-0,202), status kesehatan (p=0,000, r=0,837), dan kemampuan perawatan diri (self agency) (p=0,000, r=0,682) dengan perawatan diri (self care) dan tidak ada hubungan dengan usia (p=0,468, r=-0,072).Kesimpulan: Terdapat tiga faktor yang behubungan dengan perawatan diri (self care) yaitu jenis kelamin, status kesehatan dan kemampuan perawatan diri (self care agency). Status kesehatan memiliki hubungan yang mendominasi dengan perawatan diri (self care) sehingga perlu adanya perhatian lebih.  
PERMAINAN TRADISIONAL DHAKONAN MENCEGAH PROGRESIFITAS TINGKAT DEMENSIA PADA LANSIA Mita Nur Lathifah; Joni Haryanto; Rista Fauziningtyas
Wiraraja Medika : Jurnal Kesehatan Vol 7 No 1 (2017): Wiraraja Medika - Jurnal Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.583 KB) | DOI: 10.24929/fik.v7i1.379

Abstract

One of the elderly problem is dementia, which can interfere daily activity. One of the safetreatment for elderly with dementia is reminiscence therapy with dhakonan traditional games. Thepurpose of this study is explain the effect of dhakonan traditional games on dementia level in theelderly.The design of this study was quasy-experiment design. The population was elderly withdementia in Desa Wedoro Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo. The total sample were 20respondents who appropriate to inclusion criteria. The sampling was simple random sampling. Theindependent variable was dhakonan traditional games, the dependent variable were cognitivefunction, depression, and dementia level. Data were collected using quissionaires of Mini MentalState Examination (MMSE), Geriatric Depression Scale (GDS), dan Functional AssessmentStaging Tool (FAST). Data analysis were Wilcoxon Sign Rank Test and Mann Whitney Test withsignificance level of α<0,05.Based on Wilcoxon Sign Rank Test found that p<0,05 for cognitive function, depression level,and dementia level in treatment group (cognitive function, p= 0,005; depression level, p= 0,005;dementia level, p= 0,014), it means the dhakonan traditional games had an effect to the dementialevel in the elderly.The conclusions of this study was the dhakonan traditional games significantly increasedcognitive function, decreased depression level and prevent progressifity of dementia level. Thefuture studies can add the respondents and behavioral changes in elderly with dementia.
Efek Mie Pisang dan Sukun terhadap Glukosa Darah Sewaktu Nursalam Nursalam; Rista Fauziningtyas; Candra Panji Asmoro; Kusnanto Kusnanto; Merryana Adriani
Jurnal Ners Vol. 11 No. 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.462 KB) | DOI: 10.20473/jn.v11i2.2622

Abstract

Introduction: Public awareness of healthy lifestyles cause a change in the selection of foodstuffs for consumption. Bananas and breadfruit flour additions increase the fiber content on the noodles. The purpose of this study was to determine the composition of noodles flour substitute on the effect on an increase in the lowest Glucose levels. Methods: The research design was pretest posttest control group design. Sample obtained as many as 58 students of the Faculty of Nursing University of Airlangga who meet the inclusion and exclusion criteria. 58 samples were divided into three groups, namely Noodles A (control), B (substitution 30%) and C (substitution 20%). Glucose levels examination carried out before eating noodles and 60 minutes after eat it. The data analysis of this study was the one-way ANOVA. Results: Based on the one-way ANOVA test was obtained p = 0.000 (p <0.050), which means no differences in outcomes in all three groups. The highest increasing of glucose levels is group A and the lowest in group B. Discussion: The addition of banana and breadfruit flour on the noodles can reduce the increase in the glucose levels after eat it. Further research needs to be done to determine the content of noodles with a banana and breadfruit flour and glucose’s responses in patients with diabetic mellitus.
Family Social Support Reduces Post Judegemental Stress in Teenagers Nursalam Nursalam; Ni Ketut Alit Armini; Rista Fauziningtyas
Jurnal Ners Vol. 4 No. 2 (2009): Oktober 2009
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.547 KB) | DOI: 10.20473/jn.v4i2.5032

Abstract

Introduction: Justicial proceeding is able to make any stress or anxiety for everyone that through on it, especially if the process happens on teenagers. The stressor which can make stress in justicial proceeding are the justicial proceeding that doesn’t go along with UU RI No. 3 tahun 1997, i. e. children justicial process, fearness of parents and friend lost, worried about his future, and new neighborhood that is not appropriate with the child’s psychology development. The presence of family is very important to give a social support to the arrested teenagers.The objective of this study was to know the correlation between family social support and post judegement stress in teenagers and  the factors of stress in teenagers. Method: This study use Cross Sectional design. Population had taken from teenagers from 13 until 17 years old. Sample was comprised in to 12 individuals who fit with the inclusion criteria. The independent variable in this study was family social support and factors of stress in teenagers, and the dependent variable was post judgement stress in teenagers. Data was collected by  measurement using Mood and Feeling Questionnaire (MFQ) for stress, questionnaire of family social support, and interviewed. They were analyzed by Spearman’s test with significance level  α<0.05 and content analysis for interview result. Result: The result showed that there is a correlation between family social support and post judgement stress in teenagers with significance level p=0.013.It means, Content analysis’ results showed that the factors which related with stress in teenagers are environment, caring type, interfamily member’s relationship, bad event, and characteristic of children. Discussion: Higher family social support makes  teenagers have higher self esteem and more optimistic view, so the teenagers will able to face their problem. 
Faktor Strategi Koping pada Pasien Kanker yang Menjalani Kemoterapi Maria Evarista Sugo; Tiyas Kusumaningrum; Rista Fauziningtyas
Pediomaternal Nursing Journal VOL 5, NO 1 (2019): VOLUME 5 NO 1 MARET 2019
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/pmnj.v5i1.12459

Abstract

Introduction: Chemotherapy is one of the treatments for cancer that is effective and requires a considerable amount of time so that an adaptive coping strategy is needed from the patient. Patient coping strategies can be influenced by physical, psychological, and social factors. The purpose of this study was to analyze the factors associated with coping strategies for cancer patients undergoing chemotherapy at Prof. W Z Johannes Kupang Hospital.Methods: The design in this study was cross-sectional. The total population were 163 and obtained 100 respondents by consequtive sampling. Independent variables were physical condition, emotional atmosphere, self-concept, and family support. The dependent variable was the coping strategy of cancer patients who undergo chemotherapy. The instrument used The Chemotheraphy Symptom Assessment Scale (C-SAS), Emotional Regulation Questionnaire (ERQ), self-concept, family support and The Cancer Coping Questionnaire. Data were analyzed with Spearman's Rho, and Pearson.Results: There is a relationship between physical condition (p=0.030), emotional condition (p=0.001), self-concept (p=0,000), family support (p=0,000) with coping strategies for cancer patients who undergo chemotherapy.Conclusion: Coping strategies in patients undergoing cancer can be affected by physical conditions while undergoing chemotherapy, psychological experienced by patients, and social support that can come from family and close relatives. Nurses who were close to patients during the chemotherapy process can also be a support system so that patients' coping strategies can be adaptive during chemotherapy.
DETERMINAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN PERAWAT DALAM PERAWATAN PALIATIF Dwi Eri Retno Widowati; Retno Indarwati; Rista Fauziningtyas
BIMIKI (Berkala Ilmiah Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia) Vol 8 No 1 (2020): Edisi Januari - Juni 2020
Publisher : Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53345/bimiki.v8i1.121

Abstract

Pendahuluan: Di Indonesia hanya ada beberapa institusi pelayanan kesehatan yang telah melaksanakan perawatan paliatif. Hal ini terkait dengan pengetahuan para tenaga kesehatan yang berperan dalam pelayanan perawatan paliatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan faktor yang berhubungan dengan pengetahuan perawat dalam perawatan paliatif di RSUD Dr. Soetomo. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Total sampel sebanyak 115 responden menggunakan teknik total sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah usia, pendidikan, pengalaman mengikuti pelatihan, lama bekerja, dan jenjang karir, sedangkan variabel dependennya yaitu pengetahuan perawat dalam perawatan paliatif. Data didapatkan dengan kuesioner PCQN dan dianalisis dengan mengguanakan spearman’s rho, dan regresi ordinal. Hasil: terdapat hubungan antara usia (p=0,004) dan lama bekerja (p=0,016) dengan pengetahuan perawat dalam perawatan paliatif. Kesimpulan: Usia, lama bekerja, pengalaman mengiktui pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan perawat. Diharapkan kepada perawat yang ada di RSUD Dr. Soetomo dapat mengikuti pelatihan agar pengetahuan yang didapat terus bertambah serta peneliti selanjutnya dapat mengidentifikasi tentang praktik perawat dalam melaksanakan perawatan paliatif serta dengan jumlah responden yang lebih besar.
KELURAHAN GUNUNG ANYAR RAMAH ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Retno Indarwati; Silvia Dwi Wahyuni; Rista Fauziningtyas
Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Services) Vol. 4 No. 1 (2020): JURNAL LAYANAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jlm.v4i1.2020.160-164

Abstract

Persons with disabilities in Indonesia still experience negative stigma in society. Children with special needs are seen as burdensome, troublesome, embarrassing and useless. Because parents are embarrassed, the child is hidden sometimes the child is not schooled. The cause of these social problems is because the community does not understand about children with special needs. Efforts made to overcome these problems are education about children with special needs to cadres and motivation to parents. Cadres are social workers who are expected to be able to provide socialization to local residents. The second effort carries out motivation for ABK parents to be able to provide the best care for their children. The family is the first and foremost place in children's education. Care of children with special needs that are difficult is a burden for families. Support for the family aims to keep the family excited, able to go through difficult stages and not lose motivation in raising children with special needs. Purchasing educational toys to stimulate the growth and development of children with special needs.abstrakPenyandang disabilitas di Indonesia masih mengalami stigma negatif di masyarakat. Anak berkebutuhan khusus dianggap sebagai beban, merepotkan, memalukan dan tidak berguna. Karena orang tua malu maka anak disembunyikan kadang anak tidak disekolahkan. Penyebab permasalahan sosial tersebut karena masyarakat tidak paham tentang anak berkebutuhan khusus. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah edukasi tentang anak berkebutuhan khusus kepada kader dan motivasi kepada orang tua. Kader merupakan tenaga sosial yang diharapkan mampu memberi sosialisasi kepada warga sekitar. Upaya yang kedua melaksanakan motivasi kepada orang tua ABK agar mampu memberikan perawatan terbaik untuk anaknya. Keluarga merupakan tempat pertama dan utama dalam pendidikan anak. Perawatan anak berkebutuhan khusus yang sulit merupakan beban tersendiri bagi keluarga. Dukungan kepada keluarga bertujuan agar keluarga tetap bersemangat, mampu melewati tahap–tahap sulit dan tidak kehilangan motivasi dalam membesarkan anak berkebutuhan khusus. Pembelian alat permainan edukatif untuk menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak berkebutuhan khusus. 
Knowledge Determinant about Contraceptions on Young Mother in Kupang Novy Loudoe; Ferry Efendi; Rista Fauziningtyas
Indonesian Journal of Community Health Nursing Vol. 4 No. 2 (2019): AGUSTUS 2019
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/ijchn.v4i2.12471

Abstract

Pendahuluan: Prevalensi kehamilan usia muda pada ibu remaja di Kupang yang tinggi meningkat, sehingga diperlukan informasi dan penyuluhan kesehatan yang tepat serta cara penggunaan kontrasepsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan pengetahuan tentang kontrasepsi pada ibu muda di Puskesmas Pasir Panjang Kupang Nusa Tenggara Timur.Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Jumlah populasi 144 dan diperoleh 71 sampel dengan teknik simple random sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah umur, pendidikan, informasi, dan pengaruh orang tua, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah pengetahuan. Data diperoleh dengan kuesioner dan dianalisis menggunakan chi-square dan regresi ordinal.Hasil: Ada hubungan umur (p = 0,001), pendidikan (p = 0,000), informasi (p = 0,000) dengan pengetahuan, namun  tidak ada hubungan antara pengaruh orang tua (p = 0,099) terhadap kontrasepsi pada ibu muda.Kesimpulan: Bertambahnya usia dewasa, pendidikan tinggi, penyebaran informasi yang tepat dapat meningkatkan pengetahuan responden tentang kontrasepsi. Diharapkan perawat di puskesmas dapat memberikan informasi yang sesuai tentang kontrasepsi di lingkungan pendidikan formal dan selanjutnya peneliti dapat melakukan intervensi pendidikan kesehatan tentang kontrasepsi yang mudah dipahami remaja dan melakukan penelitian etnografi terkait perilaku remaja yang menikah di Indonesia. remaja mereka dan mengembangkan penelitian ini berdasarkan budaya lokal