Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Vol 2, No 3 (2019): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Pengembangan Ekowisata Berbasis Masyarakat di Desa Tarumajaya, Hulu Sungai Citarum: Potensi dan Hambatan

Oekan Soekotjo Abdoellah (Departemen Antropologi FISIP dan Pusat Unggulan Lingkungan dan Ilmu Keberlanjutan Universitas Padjadjaran)
Sunardi - (Departemen Biologi FMIPA dan Pusat Unggulan Lingkungan dan Ilmu Kerlanjutan – UNPAD)
Ida Widianingsih (Pusat Studi Desentralisasi dan Pembangunan Partisipatif, FISIP Universitas Padjadjaran)
Martha Fani Cahyandito (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran)
Dede Tresna Wiyanti (Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran)
Hardian Eko Nurseto (Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran)



Article Info

Publish Date
02 Jan 2020

Abstract

Pengembangan ekowisata merupakan salah satu upaya pemanfaatan sumberdaya lokal yang optimal. Sejalan dengan praktek ekowisata berbasis masyarakat, konsep pariwisata berbasis masyarakat ini merupakan sebuah konsep pariwisata yang menekankan pada sisi pengembangan masyarakat dalam mengelola pariwisata yang ada. Konsep ini sering disebut community based tourism (CBT). Metode kualitatif dan kuantitatif digunakan untuk melihat CBT di Desa Tarumajaya. Desa Tarumajaya memiliki berbagai potensi pengembangan ekowisata. Beberapa potensi wisata di antaranya Situ Cisanti, Curug Lodaya Barat, Situs Batu Korsi, Situs Batu Kasur, Air Panas Ciseke, Situs Batu Lingga, Wisata Gunung Wayang, dan Wisata Edukasi berbasis alam. Meskipun elemen-elemen kunci Community Based Tourism sudah dilakukan dalam praktek ekowisata di Desa Tarumajaya, namun belum memadai. Berbagai usaha masih harus dilakukan, terutama agar ekowisata di Desa Tarumajaya mampu memberikan alternative sumber matapencaharian bagi warga, yang notabene adalah petani tanpa lahan. Kegiatan ekowisata yang berlandaskan CBT diharapkan mampu mengurangi ketergantungan warga atas lahan, terutama lahan konservasi.Ecotourism development is one of the most optimal efforts to utilize local resources. In line with the practice of community-based ecotourism, the concept of community-based tourism is a concept of tourism that emphasizes the side of community development in managing existing tourism. This concept is often called community based tourism (CBT). Qualitative and quantitative methods are used to view CBT in Tarumajaya Village. Tarumajaya Village has a variety of ecotourism development potential. Some tourism potentials include Situ Cisanti, Lodaya Barat Curug, Korsi Batu Site, Batu Kasur Site, Ciseke Hot Springs, Batu Lingga Site, Gunung Wayang Tourism, and Nature-based Educational Tourism. Although the key elements of Community Based Tourism have been carried out in the practice of ecotourism in Tarumajaya Village, it has not been sufficient. Various efforts still have to be done, especially so that ecotourism in Tarumajaya Village is able to provide alternative sources of livelihood for residents, who are landless farmers. Ecotourism activities based on CBT are expected to reduce people's dependence on land, especially on conservation land.

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

kumawula

Publisher

Subject

Decision Sciences, Operations Research & Management Economics, Econometrics & Finance Social Sciences

Description

Kumawula: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, dengan nomor terdaftar ISSN 2620-844X (online) adalah jurnal multidisiplin ilmiah yang diterbitkan oleh Pusat Studi Desentralisasi dan Pembangunan Partisipatif Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran. Jurnal ini meliputi berbagai ...