Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat
Vol 7, No 1 (2020): March 2020

Penguatan “Kaulinan Barudak Sunda” sebagai permainan tradisional

Windy Dermawan (Departemen Hubungan Internasional, Universitas Padjadjaran)
Chandra Purnama (Departemen Hubungan Internasional, Universitas Padjadjaran)
Emil Mahyudin (Departemen Hubungan Internasional, Universitas Padjadjaran)



Article Info

Publish Date
03 Apr 2020

Abstract

This article aimed to strengthen “Kaulinan Barudak Sunda” as a traditional game towards the community in an effort to improved cultural security in Jatinangor District. To achieved this goal, we provided an understanding of the importance of “Kaulinan Barudak” traditional games towards the community through Focus Group Discussion regarding the identification and formulation of activity objectives, socialization, mentoring and practised of Kaulinan Barudak Sunda for children, and evaluation of activities. The method of implementing this activity was Problem Based Learning by solving problems that occurred regarding the fading of knowledge and practised of Kaulinan Barudak Sunda among children, also carried out with the Community Based Research method by involving the community in compiling shared ideas as needed. Based on the resulted of data analysis, we concluded that there was an increase of 68.5% in the aspects of the participants' perceptions, attitudes, and actions regarding traditional games. Thus, this activity contributed to providing knowledge, attitudes, and actions of participants in supporting the strengthening of Kaulinan Barudak Sunda in the Jatinangor District. AbstrakArtikel ini bertujuan memberikan penguatan Kaulinan Barudak Sunda sebagai permainan tradisional terhadap masyarakat sehingga dapat meningkatkan keamanan kultural di Kecamatan Jatinangor. Untuk mencapai tujuan tersebut, kami memberikan pemahaman mengenai pentingnya permainan tradisional Kaulinan Barudak Sunda terhadap masyarakat melalui kegiatan diskusi kelompok terfokus (Focuss Group Discussion) mengenai identifikasi dan perumusan tujuan kegiatan, sosialisasi kegiatan, pendampingan dan praktek beberapa bentuk Kaulinan Barudak Sunda kepada anak-anak, dan evaluasi kegiatan. Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah Problem Based Learning dengan memecahkan permasalahan yang terjadi mengenai lunturnya pengetahuan dan praktek Kaulinan Barudak Sunda di kalangan anak-anak, juga dilakukan dengan metode Community Based Research dengan melibatkan masyarakat dalam menyusun gagasan bersama yang diperlukan. Berdasarkan hasil analisis data, kami menyimpulkan bahwa terdapat peningkatan sebesar 68,5% pada aspek persepsi, sikap dan tindakan peserta mengenai permainan tradisional. Dengan demikian, kegiatan ini berkontribusi memberikan pengetahuan, sikap dan tindakan peserta di dalam mendukung penguatan Kaulinan Barudak Sunda sebagai permainan tradisional di Kecamatan Jatinangor.

Copyrights © 2020