Jurnal Hortikultura
Vol 22, No 4 (2012): Desember

Evaluasi Variasi Somaklonal pada Benih Jeruk Hasil Pebanyakan Melalui Embriogenesis Somatik

Yulianti, Farida (Unknown)
Devy, Nirmala Friyanti (Unknown)
Widyaningsih, Sri (Unknown)



Article Info

Publish Date
01 Aug 2013

Abstract

ABSTRAK. Deteksi dini variasi somaklonal sangat penting dilakukan untuk menghindari kerugian secara ekonomis akibat penggunaan bibit off-type. Hingga saat ini teknik molekuler masih merupakan sarana terbaik untuk menganalisis stabilitas genetik tanaman hasil mikropropagasi. Tujuan penelitian ini ialah untuk menguji stabilitas genetik tiga varietas tanaman jeruk (JC, Volkameriana, dan siam Kintamani)  hasil perbanyakan melalui embriogenesis somatik. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Terpadu, Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro), pada Bulan Oktober 2010 sampai dengan Desember 2011. Pengujian kestabilan genetik dilakukan dengan teknik PCR menggunakan penanda inter-simple sequence repeat (ISSR). Pengujian dilakukan pada empat stadia umur, yaitu fase kalus, embrio, planlet, dan semaian. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk mengelompokkan tanaman hasil perbanyakan yang diuji di dalam dendrogram yang dihitung menurut UPGMA menggunakan metode SAHN pada program NTSys-PC versi 2.10.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa planlet yang disubkultur sebanyak lima kali tidak mengalami penyimpangan secara genetik. Sebagian besar tanaman hasil perbanyakan dengan embriogenesis somatik setelah 10 kali subkultur mengalami perubahan genetik.  Penyebab terjadinya variasi somaklonal ialah periode kultur yang lama (lebih dari 12 bulan) dan penggunaan hormon benzyl amino purine (BAP) yang cukup tinggi sebesar 3 mg/l.  Dengan demikian, perlu dilakukan efisiensi proses perbanyakan benih jeruk melalui embriogenesis somatik.ABSTRACT.  Yulianti, F, Devy, NF and Widyaningsih, S 2012. Evaluation of Somaclonal Variation of Citrus Plantlets Resulted from Somatic Embryogenesis.  Early detection of somaclonal variation is very important to avoid economic losses caused by using off-type seedling. Until now, molecular technique is still one of the best tools for early detection of genetic stability of micropropagated plant materials. The research was aimed to test occurance of somaclonal variation of the three varieties of citrus (JC, Volkameriana, and siam Kintamani) micropropagated via somatic embryogenesis. The research was conducted at Integrated Laboratory of Indonesian Citrus and Subtropical Fruit Research Institute (ICISFRI), from October 2010 to December 2011. Somaclonal variation testing was performed by inter-simple sequence repeat (ISSR) markers. The test was done on the four stages i.e. callus, embryos, plantlets, and seedlings. Meanwhile, this research was also to group micropropagated plants in the dendrogram that was calculated by using the UPGMA method in the SAHN program NTSys-PC version 2.10. The results showed that plantlets that had been subcultured five times did not have a genetic variation.  Most of the plants resulted from somatic embryogenesis multiplication that after 10 times subculture undergone genetic changes. The occurrence of somaclonal variation appeared as a result of long culture period (more than 12 months) and the use high concentration of hormones benzyl amino purine (BAP) at 3 mg/l.  Thus, the process of citrus propagation through somatic embriogenesis necessary to efficient.

Copyrights © 2012






Journal Info

Abbrev

JHORT

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Jurnal Hortikultura (J.Hort) memuat artikel primer yang bersumber dari hasil penelitian hortikultura, yaitu tanaman sayuran, tanaman hias, tanaman buah tropika maupun subtropika. Jurnal Hortikultura diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Badan Litbang Pertanian, ...