Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh penggunaan albumin dengan tingkatyang berbeda untuk memisahkan spermatozoa X dan Y sebagai media untuk memisahkan spermababi jantan. Sperma dipisahkan menggunakan tingkat yang berbeda dari albumin dengan 4perlakuan: rasio antara fraksi atas dan fraksi bawah: 10 dan 30%, 10 dan 40%, 10 dan 50%, 10 dan60% selama 1 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi terbaik sperma X oleh fraksi disemua pelakuan, dan juga proporsi terbaik dari sperma Y oleh fraksi bawah pada semua lokasi.Proporsi X:Y dari semen segar (51,68: 48,32 ± 2,66) berbeda (P <0,05) dibandingkan dengan setiapperlakuan sampai fraksi atas (T1 – 74,02: 25,98 ± 5 , 65); T2 – 64,14: 35,86 ± 3,41); T3 – 62,29:37,71 ± 3,98), dan T4 – 59,26: 40,74 ± 4,33)) dan juga fraksi bawah (T1 – 38,13: 61,87 ± 7,69); T2– 35,48: 64,52 ± 6,11); T3 – 30,37: 69,63 ± 4,93); dan T4 – 26,41: 73,59 ± 4,54)). Viabilitas dankelainan sperma setelah dipisahkan tidak berbeda dalam setiap perlakuan. Konsentrasi spermasetelah perpisahan di fraksi atas lebih dari fraksi bawah di semua perlakuan. Sperma babi tidakterpisah selama serangkaian perlakuan dari proses pencucian hingga proses pemisahan dalammedia albumin yang mengakibatkan penurunan motilitas sperma dari 73 ± 3% menjadi 6,5 ± 0,58%pada fraksi atas pada perlakuan pertama sampai 3 ± 0,82% di fraksi bawah pada perlakuan keempatdi akhir pemisahan. Disimpulkan bahwa perlakuan terbaik untuk mendapatkan sperma X olehkonsentrat 10 dan 30% sedangkan sperma Y yang oleh konsentrat 10 dan 60%, sperma setelahperpisahan baik fraksi atas maupun fraksi bawah memiliki motilitas yang sangat rendah.
Copyrights © 2014