Claim Missing Document
Check
Articles

PENCEGAHAN COVID-19 DAN PENGUATAN GIZI MASYARAKAT PADA KELOMPOK TANI PELANGI Sudarma, I Made Adi; Pari, Aris Umbu Hina; Pati, Denisius Umbu; Sirappa, Iven Patu; Uli, Reynaldy D.P.
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 5 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.858 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i5.5260

Abstract

Abstrak: Penyebaran Covid-19 semakin tinggi setiap harinya baik di tingkat nasional maupun daerah termasuk di Kabupaten Sumba Timur. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diarahkan untuk menyediakan informasi kepada masyarakat terkait bahaya dan cara pencegahan virus Covid-19 melalui penyediaan kebutuhan pokok dan pelatihan pembuatan pakan ternak itik. Metode pelaksanaan pengabdian pada masyarakat ini menggunakan metode sosialisasi dan pelatihan kepada 10 orang perwakilan kelompok Tani Pelangi di Kelurahan Kawangu dan dievaluasi dengan metode kuesioner. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan pengabdian pada masyarakat ini adalah 50% anggota kelompok belum memahami pencegahan Covid-19, 80% anggota kelompok tani menyatakan bahwa pemberian kebutuhan pokok berupa beras, telur, bak cuci tangan dan sabun sangat membantu, 70% anggota kelompok tani memahami materi sosialisasi Covid-19 dengan GERMAS, 70% anggota kelompok tani memahami materi pelatihan yang diberikan terkait pembuatan pakan ternak itik, dan 50% anggota kelompok tani bersedia untuk mempraktekkan teknik pembuatan ransum itik di rumah masing-masing. Abstract: The spread of Covid-19 increase day by day in nasional and regional level include Sumba Timur Region. The purpose of this community service activity is to provide information to the public about the dangers and ways of preventing Covid-19 through providing basic food assistance and training for ducks feed. The activity method uses socialization and training for 10 farmers as members of the Pelangi farmer group and also using questioner as part of evaluation. The results show that 50% of group members do not understand the prevention of Covid-19, 80% of farmer group members state that providing basic necessities in the form of mask, rice, eggs, washing tubs and soap is very helpful, 70% of farmer group members understand Covid-19 socialization materials with GERMAS, 70% of farmer group members understand the training materials provided regarding the manufacture of duck feed, and 50% of farmer group members are willing to practice techniques for making duck rations in their respective homes.
PENGARUH SUBSTITUSI PAKAN KOMERSIAL DENGAN PAKAN KONSENTRAT BUATAN TERHADAP PERFORMANS ITIK UMUR 2 MINGGU I Made Adi Sudarma; Maulana Bahasuan; Marselinus Hambakodu
AGRISAINTIFIKA: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 5, No 2 (2021): Agrisaintifika
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/ags.v5i2.1780

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi pakan komersial dengan pakan konsentrat buatan terhadap bobot hidup, pertambahan bobot badan harian dan konversi ransum ternak itik umur 2-10 minggu. Penelitian ini menggunakan itik sebanyak 36 ekor dan ditempatkan dalam 12 kandang yang masing-masing berukuran 1x1 meter. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah pakan komersial BR2 100% (P0), Pakan komersial BR2 50% + Pakan konsentrat buatan 50% (P1) dan Pakan konsentrat buatan 100% (P2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang nyata terhadap variabel bobot hidup ternak itik umur dua minggu sampai 10 minggu (1.497,08 gram/ekor/hari) dan pertambahan bobot badan harian ternak itik (21,50 gram/ekor/hari) namun memberi pengaruh nyata terhadap konversi ransum untuk setiap perlakuan (P0:4,85, P1:5,52 dan P2:6,63). Disimpulkan bahwa pakan konsentrat buatan (P2) dapat mengganti 100% pakan komersial BR2 dengan nilai konversi ransum yang lebih tinggi namun diimbangi dengan harga yang lebih ekonomis.  
KADAR KLOROFIL DAUN RUMPUT ODOT (Pennisetum purpureum cv. Mott) PADA PERLAKUAN DOSIS PUPUK BOKASHI SLUDGE BIOGAS Yonce Melyanus Killa; I Made Ade Sudarma
Journal TABARO Agriculture Science Vol 5, No 2: DESEMBER 2021
Publisher : Universitas Andi Djemma Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tabaro.v5i2.1013

Abstract

Penelitian dilakukan untuk mendapat informasi tentang kadar klorofil daun rumput odot (P. purpureum cv. mott)  pada perlakuan beberapa dosis pupuk bokashi sludge biogas. Penelitian dilakukan dua tahap, pertama yaitu kegiatan budidaya rumput odot di Kelurahan Kawangu Kecamatan Pandawai Kabupaten Sumba Timur dan tahap kedua kegiatan pengukuran kadar klorofil  dilakukan di Laboratorium Terpadu Universitas Kristen Wira Wacana Sumba. Penelitian menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan yaitu P0 : tanpa pupuk (kontrol); P1: pupuk bokashi sludge biogas 10 ton-1; P2: pupuk bokashi sludge biogas 20 ton-1; P3: pupuk bokashi sludge biogas 30 ton-1; P4: pupuk bokashi sludge biogas 40 ton-1 dan diulang 4 kali. Uji hipotesis  menggunakan  Anova One Way pada taraf signifikansi 5% dilanjutkan dengan uji Duncan untuk melihat perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jenis pupuk bokashi sludge biogas berpengaruh nyata terhadap klorofil-a, klorofil-b dan klorofil total.
EFFECT OF GIVING CHICKEN FERTILIZERS WITH DIFFERENT DOSES ON PRODUCTIVITY OF ODOT GRASS (Pennisetum purpureum cv. Mott) Matias Peli Kadu Amah; I Made Adi Sudarma; Marselinus Hambakodu
Pastura : Jurnal Ilmu Tumbuhan Pakan Ternak Vol 11 No 1 (2021): Pastura Vol. 11 No. 1 Tahun 2021
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/Pastura.2021.v11.i01.p09

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk bokasi kotoran ayam dengan levelyang berbeda terhadap produktivitas rumput odot (Pennisetum purpureum cv. Mott). Penelitian dilaksanakandi Kelurahan Wangga, Kecamatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur. Penelitianmenggunakan metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) 4 perlakuan dan 3 ulangan yakni R = kontrol, R1 = pupuk bokasi kotoran ayam 10%/polybag, R2 = pupuk bokasi kotoran ayam 20%/polybag, dan R3 = pupuk bokasi kotoran ayam 30%/polybag. Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, produksi bahan segar, dan produksi bahan kering. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), bila berpengaruh nyata maka akan dilanjutkan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukan perlakuan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap produksi bahan kering dan jumlah daun, tetapi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap produksi bahan segar dan tinggi tanaman rumput odot (Pennisetum purpureum cv. Mott). Disimpulkan, penggunaan dosis pupuk bokasi feses ayam 30% lebih baik terhadap pertumbuhan dan produksi rumput odot (Pennisetum purpureum cv. Mott). Kata kunci : pupuk feses ayam, pertumbuhan, produksi, Pennisetum purpureum cv. Mott
Rumput Laut (Ulva lactuca) sebagai Pakan Substitusi Sapi Bali Sapihan di Musim Kemarau dengan Level Energi yang Berbeda H. N. Ulu; I. G. N. Jelantik; H. Sutedjo; I M. A. Sudarma
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 16, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.16.1.17-25

Abstract

Penelitian dilakukan untuk mengetahui kualitas dan pengaruh rumput laut (Ulva lactuca) sebagai pakan substitusi untuk sapi Bali sapihan di musim kemarau dengan level energi yang berbeda. Penelitian dilakukan dua tahap yaitu perlakuan in vitro untuk mengetahui level ideal pemberian tepung U. lactuca dengan perlakuan RA = hay rumput alam; RAK = RA+konsentrat; RAKU5 =RAK+U. lactuca 5%; RAKU10= RAK+U. lactuca 10%; RAKU15= RAK+U. lactuca 15%; RAKU20= RAK+U. lactuca 20%. Tahap kedua menggunakan rancangan Bujur Sangkar Latin dengan perlakuan R1 = EM 7,3 MJ, R2 = EM 8 MJ dan R3 = EM 8,7 MJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa level ideal pemberian yang dapat digunakan adalah 15% dengan nilai kecernaan bahan kering dan bahan organik tertinggi yaitu 77,79 dan 78,56%.  Tahap kedua yaitu pemberian tepung U. lactuca sebanyak 15% dari total ransum dengan level energy yang berbeda untuk sembilan ekor sapi Bali sapihan dengan tujuan mengetahui tingkat konsumsi dan kecernaan dengan perlakuan EM R1= 7,3 MJ; R= 8 MJ; dan R3= 8,7 MJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi tepung U. lactuca sebanyak 15% tidak memberikan pengaruh negatif terhadap konsumsi dan kecernaan. Hasil sidik ragam menunjukkan ransum dengan energi 8 MJ memiliki konsumsi dan kecernaan yang sama dengan energi 8,7 MJ namun lebih tinggi dibandingkan dengan ransum  berenergi 7,3 MJ.
Pengaruh Pemberian Level Protein Berbeda terhadap Performans Produksi Itik Umur 2-10 Minggu di Sumba Timur R. R. Depawole; M. A. Sudarma
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 15, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.15.3.320-326

Abstract

Itik selalu dipelihara oleh petani lokal sebagai ternak dwi fungsi yang mana lebih diprioritaskan untuk menghasilkan telur dari pada daging sehingga itik dipotong pada saat umur tua yang menyebabkan kerasnya daging itik tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menguji level protein dalam ransum itik untuk mengetahui performans produksi itik umur 2-10 minggu. Penelitian ini menggunakan RAL 4x3 dengan 4 level protein R1 (PK 9%), R2 (PK 12%), R3 (PK 15%) dan R4 (PK 18%) pada 36 ekor itik umur 2 minggu selama 8 minggu masa pemeliharaan di Kabupaten Sumba Timur. Hasil penelitian menunjukkan bawah perlakuan R1 memiliki performans produksi terrendah dan berbeda nyata dibanding perlakuan R2, R3 dan R4. Perlakuan R2, R3 dan R4 tidak berbeda nyata pada variabel bobot badan kumulatif (1.382,50-1.583,61 g/e/8 minggu), konsumsi ransum (805,33-822,88 g/e/h), PBB harian (142,24-170,49 g/e/h), PBB kumulatif (1.137,92-1.363,89 g/e/8 minggu) dan tingkat kematian ternak (0%). Rata-rata konversi ransum R2 (5,70) berbeda nyata dibandingkan R3 dan R4 (berturut-turut 4,86 dan 4,90).  Disimpulkan bahwa ransum perlakuan R3 dapat digunakan sebagai pakan komplit untuk penggemukan ternak itik umur 2-10 minggu yang mana menunjukkan performans produksi yang baik dengan konversi ransum terendah dan harga ransum yang kompetitif.
Pengujian Konsistensi, Waktu Adaptasi, Palatabilitas dan Persentase Disintegrasi Ransum Blok Khusus Ternak Sapi Potong Antarpulau I Made Adi Sudarma
Jurnal Sain Peternakan Indonesia Vol 13, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jspi.id.13.3.265-273

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan ransum blok khusus ternak sapi antarpulau dan mengevaluasi respon ternak sapi potong antarpulau yang mendapatkan ransum blok tersebut. Ransum blok memiliki berat 2 kg bahan kering serta mengandung PK 16,31% dan energi 9,17 MJ/kgBK. Ransum blok mengandung level protein dan energi yang tinggi diupayakan agar ternak sapi potong antar pulau dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya walaupun hanya mengkonsumsi sebagian dari ransum blok yang disediakan. Penelitian ini menggunakan tiga perlakuan tekanan 1000N(P10), 2000N(P20), dan 3000N(P30) pada ransum blok yang diberikan pada 5 ekor ternak sapi Bali jantan dengan sistem kafetaria selama 5 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa P10 dan P20 lebih mudah dikonsumsi dibandingkan P30 (berturut-turut 2,174; 2,308 dan 0,018 kg/24 jam). Hasil terbaik ditunjukkan pada P20 yang memiliki persentase disintegrasi yang tidak mudah hancur dibandingkan P10 (9,64% : 24,98%). Dapat disimpulkan bahwa ransum blok khusus dapat diujicobakan sebagai pakan tunggal untuk ternak sapi antarpulau yang diharapkan mampu menekan penyusutan bobot badan selama masa karantina dan transportasi laut.
SEPARASI SPERMATOZOA X DAN Y MENGGUNAKAN LEVEL ALBUMIN YANG BERBEDA SEBAGAI MEDIA PEMISAH SPERMATOZOA BABI I Made A. Sudarma; W Marlene Nalley; Henderiana L.L. Belli; Aloysius Marawali
JURNAL NUKLEUS PETERNAKAN Vol 1 No 1 (2014): Juni 2014
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/nukleus.v1i1.705

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh penggunaan albumin dengan tingkatyang berbeda untuk memisahkan spermatozoa X dan Y sebagai media untuk memisahkan spermababi jantan. Sperma dipisahkan menggunakan tingkat yang berbeda dari albumin dengan 4perlakuan: rasio antara fraksi atas dan fraksi bawah: 10 dan 30%, 10 dan 40%, 10 dan 50%, 10 dan60% selama 1 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi terbaik sperma X oleh fraksi disemua pelakuan, dan juga proporsi terbaik dari sperma Y oleh fraksi bawah pada semua lokasi.Proporsi X:Y dari semen segar (51,68: 48,32 ± 2,66) berbeda (P <0,05) dibandingkan dengan setiapperlakuan sampai fraksi atas (T1 – 74,02: 25,98 ± 5 , 65); T2 – 64,14: 35,86 ± 3,41); T3 – 62,29:37,71 ± 3,98), dan T4 – 59,26: 40,74 ± 4,33)) dan juga fraksi bawah (T1 – 38,13: 61,87 ± 7,69); T2– 35,48: 64,52 ± 6,11); T3 – 30,37: 69,63 ± 4,93); dan T4 – 26,41: 73,59 ± 4,54)). Viabilitas dankelainan sperma setelah dipisahkan tidak berbeda dalam setiap perlakuan. Konsentrasi spermasetelah perpisahan di fraksi atas lebih dari fraksi bawah di semua perlakuan. Sperma babi tidakterpisah selama serangkaian perlakuan dari proses pencucian hingga proses pemisahan dalammedia albumin yang mengakibatkan penurunan motilitas sperma dari 73 ± 3% menjadi 6,5 ± 0,58%pada fraksi atas pada perlakuan pertama sampai 3 ± 0,82% di fraksi bawah pada perlakuan keempatdi akhir pemisahan. Disimpulkan bahwa perlakuan terbaik untuk mendapatkan sperma X olehkonsentrat 10 dan 30% sedangkan sperma Y yang oleh konsentrat 10 dan 60%, sperma setelahperpisahan baik fraksi atas maupun fraksi bawah memiliki motilitas yang sangat rendah.
ANALISIS PENDAPATAN USAHA PETERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN PAHUNGA LODU KABUPATEN SUMBA TIMUR Yustina Tonda Bitu; I Made Adi Sudarma; Iven Patu Sirappa
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 2 No 6: Nopember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v2i6.855

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis pendapatan usaha peternak sapi potong di kecamatan Pahunga Lodu di Kabupaten Sumba Timur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2020 di Kecamatan Pahunga Lodu. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif deskristif. Teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan mengacu pada jumlah populasi ternak terbanyak pada 3 desa yang ada di Kecamatan Pahunga Lodu. Adapun sampel diambil dari tiga desa yaitu Desa Kaliuda, Desa Mburukullu, dan Desa Palanggay di Kecamatan Pahunga Lodu sebanyak 42 responden. Analisis data yang digunakan adalah analisis statastik deskriptif yaitu dengan menghitung data rata-rata pendapatan dan rasio benefit per cost. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa rata-rata pendapatan peternak dalam usaha peternakan sapi potong di Kecamatan Pahunga Lodu, Kabupaten Sumba Timur sebesar Rp. 36.857.857 Per tahun dengan rasio B/C sebesar 10,24.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK BOKASHI SLUDGE BIOGAS DENGAN LEVEL O, 20 DAN 40 TON/HEKTAR TERHADAP PERTUMBUHAN KEMBALI RUMPUT ODOT (Pennisetum purpureum cv. Mott) Daniel Dandi Weo Kana; I Made Adi Sudarma
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 2 No 9: Februari 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v2i9.1251

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari pemberian pupuk bokashi sludge biogas dengan level 0, 20, dan 40 ton/hektar terhadap pertumbuhan rumput Odot (Pennisetum purpureum Cv. Mott) pada defoliasi kedua. Penelitian ini menggunakan bahan berupa bibit rumput Odot, bedeng tanah ukuran 160 × 160 cm, sludge biogas, EM4, dedak padi, sekam padi, dan air. Dalam penelitian ini juga menggunakan peralatan untuk membantu dalam proses penyiapan lahan dimana alat yang digunakan berupa plat drum, parang, sabit, linggis, timbangan, pita ukur, sekop, karung, terpal, ember, alat tulis dan thermometer ruangan. Analisis sampel dilakukan di Laboratorium Terpadu Universitas Kristen Wira Wacana Sumba. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan dan 4 ulangan dimana setiap ulangan (bedengan) terdiri dari 9 anakan/stek rumput Odot sehingga total terdapat 108 rumpun tanaman rumput Odot. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat pengaruh nyata (P<0,05) pada perlakuan tanpa menggunakan pupuk dan penggunaan pupuk bokashi sludge biogas pada pertumbuhan tinggi tanaman, panjang daun dan produksi bahan segar. Dapat disimpulkan bahwa dengan pemberian pupuk bokshi sludge biogas baik 20 ton/hektar maupun 40 ton/hektar dapat meningkatkan pertumbuhan rumput Odot.