Abstrak: Penelitian ini dilakukan di Hutan Lindung Dolok Nauli dan bertujuan untuk mengetahui variasi dan potensi jenis HHBK di yang terdapat dalam hutan lindung tersbut. Penelitian ini dilaksanakan dengan sistem jalur inventarisasi dengan sistim nested sampling dengan panjang jalur inventarisasi sepanjang 300 m dengan 5 ulangan jalur. Inventarisasi lapangan dilakukan kepada semua jenis vegetasi yang terindikasi sebagai jenis vegetasi penghasil HHBK. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ditemukan 14 jenis vegetasi yang terindikasi sebagai penghasil HHBK yang meliputi jenis pete (Parkia speciosa), tanggiang (Cyathea contaminans), kemenyan (Styrax benzoina), aren (Arenga pinnata), pinang (Areca catechu), jengkol hutan (Archidendron bubalinum), durian (Durio zibethinus), asam gelugur (Garcinia atroviridis), sitorop (Arthocarpus elasticus), nangka (Arthocarpus heterophyllus), bambu apus (Gigantochloa apus), dan 3 jenis rotan yaitu rotan lilin (Calamus javensis), rotan maldo (Plectocomiopsis geminiflora) dan hosur (Calamus scipionom). Sedangkan urutan kelimpahan jenis vegetasi yang terindikasi sebagai penghasil HHBK berdasarkan urutan Indeks Nilai Penting (INP) berturut-turut adalah rotan lilin (Calamus javensis, INP = 79,63%), rotan maldo ((Plectocomiopsis geminiflora, INP = 40,34%), kemenyan (Styrax benzoina, INP = 21,96%), pete (Parkia speciosa, INP = 14,72%), tanggiang (Cyathea contaminans, INP = 7,97%), bambu apus (Gigantochloa apus, INP = 7,59%), pinang (Areca catechu, INP = 4,24%), jengkol hutan/ kabu (Archidendron bubalinum, INP = 4,11%), sitorop (Arthocarpus elasticus, INP = 3,99%), nangka (Arthocarpus heterophyllus, INP = 3,99%), rotan hosur (Calamus scipionom, INP = 3,49%), aren (Arenga pinnata, INP = 3,49%), durian (Durio zibethinus, INP = 3,49%) dan asam gelugur (Garcinia atroviridis, INP = 1,00%). Kata Kunci : HHKB, Potensi, Hutan Lindung, vegetasi
Copyrights © 2019