Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Potensi Kayu Berbagai Klon Eukaliptus di PT TOBA PULP LESTARI Tbk SektorTele Kabupaten Samosir Harianja, Donal Rinchano; Sihombing, Benteng H; Sinaga, Pamona Silvia
Jurnal Akar Vol. 1 No. 1 (2019): Februari Jurnal Akar
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v8i1.112

Abstract

Abstrak Masalah kesesuaian jenis terhadap site yang dikaitkan dengan pengembangan berbagai klon IND di areal HTI PT Toba Pulp Lestari Tbk saat ini sangat penting karena adanya keterbatasan pengetahuan dan hambatan factor lingkungan di lapangan. Penelitian ini dilaksanakan dengan mengumpulkan data dari pengukuran diameter dan tinggi bebas cabang dari 5 klon IND jenis eukaliptus dari 3 plot ukur berbetuk bujur sangkar berukuran 20 m x 20 m atau seluas 400 m2. Dengan menganalisis diameter rata-rata, tinggi rata-rata, bidang dasar rata-rata dan potensi kayu rata-rata tiap klon IND maka adapat diketahui klon IND mana yang memiliki prospek terbaik untuk dikembangkan pada periode berikutnya.Hasil penelitian memperlihatkan bahwa klon IND 61 mampu mencapai DBH rata-rata = 14.9 cm, H rata-rata =  16.8 m, BD rata-rata/ ha = 29.7936 m2 dan potensi rata-rata/ ha = 250.2659 m3/ ha; klon IND 66mampu mencapai DBH rata-rata = 12.5 cm, H rata-rata =  14.8 m, BD rata-rata/ ha = 24.1042 m2/ ha dan potensi rata-rata/ ha = 178.3713 m3/ha; klon IND 47 mampu mencapai DBH rata-rata = 12.9 cm, H rata-rata =  13.7 m, BD rata-rata/ ha = 23.8765 m2/ ha dan potensi rata-rata/ ha = 163.5540 m3/ha, klon IND 52 mampu mencapai DBH rata-rata = 12.4 cm, H rata-rata =  12.9 m, BD rata-rata/ ha = 21.0087 m2/ ha dan potensi rata-rata/ ha = 135.5059 m3/ha) serta klon IND 60 mampu mencapai DBH rata-rata = 14.1 cm, H rata-rata =  16.3 m, BD rata-rata/ ha = 25.9933 m2/ ha dan potensi rata-rata/ ha = 211.8453 m3/ha). Berdasarkan hasil analisis biometrika tanaman secara teknis dan potensi maka tanaman jenis klon IND 61 merupakan tanaman yang direkomedasikan untuk dikembangkan pada periode tanam berikutnya di HTI PT Toba Pulp Lestari Tbk sektor Tele Kabupaten Samosir karena memiliki potensi kayu terbesar dari ke 5  klon IND jenis eukaliptus yang dikembangkan.    
Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Di Hutan Lindung Raya Humala Kabupaten Simalungun Silalahi, Rizal Herianto; Sihombing, Benteng H; Sinaga, Pamona Silvia
Jurnal Akar Vol. 1 No. 1 (2019): Februari Jurnal Akar
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v8i1.113

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan jenis HHBK yang dikandung oleh Hutan Lindung Raya Humala Kabupaten Simalungun dan Dominasi jenis HHBK yang dikandung oleh Hutan Lindung Raya Humala Kabupaten Simalungun. Metode pada penelitian adalah metode transek/ jalur dengan jumlah jalur sebannyak 5 jalur dengan panjang jalur invetarisasi sepanjang 500 m dan lebar jalur 20 m. Berdasarkan hasil invetarisasi dan pengolahan data jenis HHBK pada Hutan Lindung Raya Humala, Ditemukan 6 jenis HHBK di Hutan Lindung Raya Humala dengan kelimpahan berturut-turut adalah jenis rotan /Calamus sp (22 individu /Ha), tanggiang/Cyathea canataminans (11 individu /Ha), bambu/Bambuseae (1,4 individu /Ha), aren/Arenga pinnata (2,8 individu /Ha), jengkol /Pitecellium sp (0,2 individu /Ha) dan damar /Agathis dammara (0,4 individu /Ha), dan urutan Nilai Penting Jenis (NPJ) berturut-turut adalah jenis rotan/Calamus sp (NPJ = 116,04 %), tanggiang/Cyathea canataminans (NPJ = 53,14 %), bambu/Bambuseae (NPJ = 9,46 %), aren/Arenga pinnata (NPJ = 17,28 %), jengkol/Pitecellium sp (NPJ = 1,34 %), dan damar/Agathis dammara (NPJ = 2,70 %).    
POTENSI HASIL HUTAN BUKAN KAYU DI HUTAN LINDUNG DOLOK NAULI ADIAN KOTING KABUPATEN TAPANULI UTARA Hutauruk, Tri Anggi P; Sihombing, Benteng H; Sinaga, Pamona Silvia
Jurnal Akar Vol. 1 No. 2 (2019): Agustus Jurnal Akar
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v8i2.123

Abstract

Abstrak: Penelitian ini dilakukan di Hutan Lindung Dolok Nauli dan bertujuan untuk mengetahui variasi dan potensi jenis HHBK di yang terdapat dalam hutan lindung tersbut. Penelitian ini dilaksanakan dengan sistem jalur inventarisasi dengan sistim nested sampling dengan panjang jalur inventarisasi sepanjang 300 m dengan 5 ulangan jalur. Inventarisasi lapangan dilakukan kepada semua jenis vegetasi yang terindikasi sebagai jenis vegetasi penghasil HHBK. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ditemukan 14 jenis vegetasi yang terindikasi sebagai penghasil HHBK yang meliputi jenis pete (Parkia speciosa), tanggiang (Cyathea contaminans), kemenyan (Styrax benzoina), aren (Arenga pinnata), pinang (Areca catechu), jengkol hutan (Archidendron bubalinum), durian (Durio zibethinus), asam gelugur (Garcinia atroviridis), sitorop (Arthocarpus elasticus), nangka (Arthocarpus heterophyllus), bambu apus (Gigantochloa apus), dan 3 jenis rotan yaitu rotan lilin (Calamus javensis), rotan maldo (Plectocomiopsis geminiflora) dan hosur (Calamus scipionom). Sedangkan urutan kelimpahan jenis vegetasi yang terindikasi sebagai penghasil HHBK berdasarkan urutan Indeks Nilai Penting (INP) berturut-turut adalah rotan lilin (Calamus javensis, INP = 79,63%), rotan maldo ((Plectocomiopsis geminiflora, INP = 40,34%), kemenyan (Styrax benzoina, INP = 21,96%), pete (Parkia speciosa, INP = 14,72%), tanggiang (Cyathea contaminans, INP = 7,97%), bambu apus (Gigantochloa apus, INP = 7,59%), pinang (Areca catechu, INP = 4,24%), jengkol hutan/ kabu (Archidendron bubalinum, INP = 4,11%), sitorop (Arthocarpus elasticus, INP = 3,99%), nangka (Arthocarpus heterophyllus, INP = 3,99%), rotan hosur (Calamus scipionom, INP = 3,49%), aren (Arenga pinnata, INP = 3,49%), durian (Durio zibethinus, INP = 3,49%) dan asam gelugur (Garcinia atroviridis, INP = 1,00%). Kata Kunci : HHKB, Potensi, Hutan Lindung, vegetasi
PEMANFAATAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU OLEH MASYARAKAT SEKITAR HUTAN DI DESA KOTABES KECAMATAN AMARASI KABUPATEN KUPANG (Utilization of Non-Timber Forest Products by Local Communities in Kotabes Villages in Amarasi Sub-district, Kupang Regency) Sinaga, Pamona Silvia; Pramatana, Fadlan
Jurnal Akar Vol. 2 No. 1 (2020): Februari Jurnal Akar
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v9i1.194

Abstract

Abstrak:Kebutuhan masyarakat terhadap hasil hutan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Oleh karena itu diperlukan pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (HHBK)sebagai alternatif bagi kebutuhan masyarakat lokal di sekitar hutan. Dalam rangka upaya konservasi sumber daya hutan yang dimanfaatkan oleh masyarakat dengan memperhatikan azas ekologi dan keberlanjutan HHBK tersebut perlu dilakukan kajian penelitian mengenai pemanfaatan hasil hutan bukan kayu oleh masyarakat di sekitar hutan. Penelitian bertujuan untuk melakukan inventarisasi hasil hutan bukan kayu yang dimanfaatkan oleh masyarakat dan mengetahui cara pemanfaatan hasil hutan bukan kayu oleh masyarakat. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara langsung, dokumentasi lapang serta beberapa literatur. Hasil penelitian menunjukkan jenis hasil hutan bukan kayu (HHBK) yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Desa Kotabes Kecamatan Amarasi Kabupaten Kupang adalah kemiri, lamtoro, bambu, jambu – jambuan, asam jawa, kesambi, cermai, markisa mini, kersen, murbei dan bidara. Pemanfaatan HHBK yang dilakukan oleh masyarakat yaitu dikonsumsi secara langsung, dijual ke pasar, kerajinan tangan, dan sebagai bahan material kandang ternak.    
PENGELOLAAN BAHAN BAKAR DALAM RANGKA MENCEGAH KEBAKARAN HUTAN DENGAN METODE SEKAT BAKAR DI KAWASAN KHDTK DIKLAT KEHUTANAN SISIMENI SANAM Sinaga, Pamona Silvia; Ayu, Priskafila Kurniawati
Jurnal Akar Vol. 3 No. 1 (2021): JURNAL AKAR FEBRUARI
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v10i1.467

Abstract

Abstract: Special Purpose Forest Region (SPFR) Sisimeni Sanam is one of the area that often forest fire every year. Fires that often occur are from July to November because this month is a dry month. By knowing the factors of forest fires, we can control them. Therefore, what can be done is by controlling the fuel which can be done by isolating the fuel, namely the fire break. This study aims to determine howto manage fuel  through the firebreak method at the SPFR Sisimeni Sanam. Methods of data collection using direct interview techniques, field documentation and library literature.  The results showed that the fuel management at SPFR Sisimeni Sanam used the yellow line manual firebreak method with a distance of 3 meters in each sample plots. This has not been effectively implemented in KHDTK Sisimeni Sanam because the fires in this area were mostly due to spot fire.    
PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP OBJEK WISATA MATA AIR MANIK DI KECAMATAN SIDAMANIK KABUPATEN SIMALUNGUN Sulysari1, Dinda; Sihombing, Benteng H; Sinaga, Pamona Silvia
Jurnal Akar Vol. 3 No. 1 (2021): JURNAL AKAR FEBRUARI
Publisher : PRODI KEHUTANAN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jar.v10i1.472

Abstract

Abstrak: Metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif yang bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu objek, keadaan, gejala atau kelompok tertentu untuk menentukan suatu frekuensi adanya hubungan atau pengaruh antara suatu gejala dengan gejala lain dalam masyarakat. Pada penelitian ini menggunakan sampel 60 responden dengan pengambilan sampel untuk penyedia jasa 20 dan untuk penikmat jasa sebanyak 40 responden. Dari hasil pembahasan yang diperoleh, menunjukkan bahwa persepsi penyedia jasa nilai dari X2 keseluruhan item sapta pesona adalah 0,28. Nilai tabel X2 dapat diketahui bahwa X2 tabel (20;0,05) = 31,41. Karena nilai X2 hitung (20;0,05) < X2 tabel (20;0,05) maka Ho diterima (Ada perbedaan persepsi yang tidak signifikan antara sesama responden penyedia jasa ekowisata). Persepsi penikmat jasa nilai dari X2 keseluruhan item sapta pesona adalah 0,49. Nilai tabel X2 dapat diketahui bahwa X2 tabel (40;0,05) = 55,76. Karena nilai X2 hitung (40;0,05) < X2 tabel (40;0,05) maka Ho diterima (Ada perbedaan persepsi yang tidak signifikan antara sesama responden penikmat jasa ekowisata).Serta berdasarkan daftar tabel t uji 2 arah dengan derajat bebas n-1 = 59 taraf kepercayaan 5,00 diketahui nilai t tabel = 2,01. Dengan demikian bahwa berdasarkan perbandingan nilai T tabel (59; 0,025) dengan T hitung (59; 0,025) sehingga dapat diambil keputusan bahwa hipotesis Ho diterima dan hipotesis H1 ditolak sehingga dapat diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan persepsi yang tidak signifikan antara penyedia jasa ekowisata dengan penikmat jasa ekowisata mata air Manik dalam persepsi penilaian berdasarkan sapta pesona wisata.
This research objective was to evaluate the physical and mechanical properties of particleboard made from logging residue from plantation forest, namely akasia (Acacia mangium) and ekaliptus (Eucalyptus sp). Type particle was sawdust and bonded with Urea Formaldehyde (UF)-Isocyanate mix resin with ratio 100:15. Control resin (UF) was also prepared for comparison with resin solid content 52.7%. The target thickness of particleboard was 1 cm, pressed at 25 kg/ cm2 for 15 minutes at 140 °C. Level o Arif NURYAWAN; Iwan RISNASARI; Pamona Silvia SINAGA
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Hutan Vol. 2 No. 2 (2009): Jurnal Ilmu Teknologi Hasil Hutan
Publisher : Departemen Hasil Hutan, IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research objective was to evaluate the physical and mechanical properties of particleboard made from logging residue from plantation forest, namely akasia (Acacia mangium) and ekaliptus (Eucalyptus sp). Type particle was sawdust and bonded with Urea Formaldehyde (UF)-Isocyanate mix resin with ratio 100:15. Control resin (UF) was also prepared for comparison with resin solid content 52.7%. The target thickness of particleboard was 1 cm, pressed at 25 kg/ cm2 for 15 minutes at 140 °C. Level of resin was 7% based on oven dry particle weight. The boards were evaluated based on JIS A 5908-2003. The results showed:1) Utilization of               UF-isocyanate mix resin improved the moisture content, thickness swelling, and water absorption of particleboard 2) The best particleboard from physical and mechanical properties point of view was particleboard made of akasia bonded with UF-isocyanate mix resin   Keywords :  Physical and mechanical properties, logging residue, particleboard  
EVALUASI KONDISI PERSEMAIAN DI DEMPLOT PERSEMAIAN KAWASAN HUTAN DENGAN TUJUAN KHUSUS (KHDTK) DIKLAT KEHUTANAN SISIMENI SANAM Veronika Anna Lamen; Pamona Silvia Sinaga
Journal of Scientech Research and Development Vol 3 No 2 (2021): JSRD, December 2021
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (764.181 KB) | DOI: 10.56670/jsrd.v3i2.23

Abstract

Penelitian guna mengevaluasi kondisi persemaian yang berada di Demplot Persemaian KHDTK Diklat Kehutanan Sisimeni Sanam. Hasil analisis pada penelitian ini adalah aspek fisik dan aspek teknis kondisi persemaian di KHDTK Diklat Kehutanan Sisimeni Sanam belum efektif dan efisien baik dari pengelolaan hingga sarana dan prasarananya. Terdapat beberapa benih yang ditanam tanpa diberikan perlakuan pendahuluan yang dapat memperlambat proses perkecambahan seperti benih kemiri (Aleurites moluccanus), benih mete (Anacardium occidentale) dan benih turi (Sesbania grandiflora). Jalur distribusi yang diterapkan di Demplot Persemaian belum efektif dan efisien baik dari proses permintaan bibit tanaman hingga proses pengantaran bibit tanaman. harapanya ada upaya dari pihak pengelola untuk mengatasi permasalahan yang terjadi khususnya permasalahan yang berkaitan dengan kondisi persemaian yang belum efektif dan efisien, serta adanya penambahan pihak pengelola agar pengelolaan di persemaian menjadi lebih efektif dan efisien.
PEMBUATAN HAND SANITIZER BERBAHAN DASAR HERBAL DI KELOMPOK UMAT BASIS (KUB) ST. THERESIA DARI CALCUTA, LILIBA Pamona Silvia Sinaga; Norman P.L.B. Riwu Kaho; Fadlan Pramatana; Andris Misa
Jurnal Kabar Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023): Mei : JURNAL KABAR MASYARAKAT
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54066/jkb.v1i2.569

Abstract

Produk – produk handsanitizer yang marak beredar dipasaran umumnya mengandung alkohol yang menurut penelitian dinyatakan tidak efektif membunuh bakteri pathogen setelah berungkali pakai dan dapat memicu gangguan kesehatan pada kulit. Oleh sebab itu, bahan alami dapat dimanfaatkan sebagai alternatif antiseptik khususnya yang berbahan dasar herbal. Kegiatan edukasi dan pembuatan handsanitizer berbahan alami (herbal) perlu disosialisasikan di masyarakat. Kegiatan Pengabdian dan Kemitraan Masyarakat ini dilakukan di Kelompok Umat Basis (KUB) St. Theresia dari Calcuta, Liliba. Peserta memberikan apresiasi terhadap proses praktik pembuatan handsanitizer ini, karena banyak pengetahuan baru yang didapatkan dan peserta semakin termotivasi untuk membuat sendiri untuk anggota keluarganya.
PENYULUHAN EKOSISTEM MANGROVE SEBAGAI MITIGASI BENCANA DI KELURAHAN OESAPA BARAT, KOTA KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR Roni Haposan Sipayung; Johanna Suek; Fadlan Pramatana; Pamona Silvia Sinaga
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 5 (2023): Volume 4 Nomor 5 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i5.21195

Abstract

Ekosistem mangrove merupakan ekosistem yang hidup diantara daratan dan perairan sehingga komponen di dalamnya sangat bergantung pada kondisi laut maupun terestrial. Ekosistem mangrove sering dihadapkan pada permasalahan-permasalahan yang melibatkan banyak sektor seperti perikanan, kelautan, perkebunan maupun kehutanan. Ekosistem Mangrove Kelurahan Oesapa Barat, Kota Kupang hampir setiap tahun mengalami bencana alam seperti abrasi dan gelombang tinggi. Selain itu, ekosistem mangrove Oesapa Barat pada Tahun 2021 pernah mengalami siklon tropis yang dikenal dengan siklos Seroja yang sangat merusak vegetasi-vegetasi mangrove dan bahkan pemukiman penduduk di sekitar mangrove. Kondisi ekosistem mangrove di Kelurahan Oesapa Barat belum sesuai dengan sistem mitigasi tanggap bencana di daerah pesisir. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat yang tinggal di daerah ekowisata mangrove Oesapa Barat terkait dengan pengelolaan ekosistem mangrove sebagai mitigasi bencana. Metode penyuluhan kepada masyarakat dilakukan dengan menggunakan metode focus group discussion mengenai  pengelolaan ekosistem mangrove dengan materi seperti pengaturan zonasi maupun jenis-jenis vegetasi mangrove. Penyuluhan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam memanfaatkan ekosistem mangrove sehingga meminimalisir kerusakan akibat bencana di daerah ekowisata mangrove Oesapa Barat, Kota Kupang.