Lahan persawahan di Kabupaten Merauke Sebagian besarnya merupakan lahan persawahan yang tadah hujan yang mengandalkan sistem pengairan dari air hujan. Selama ini para petani memiliki kendala dalam penanganan padi pasca panen yaitu dalam metode mengeringkan padi yang merupakan salah satu proses yang harus dilalui sebelum padi diolah menjadi beras. Model secara tradisional mempunyai dampak pada hasil padi dan mudah terkontaminasi dengan debu dan kotoran pada saat dijemur dibawah sinar matahari. Pada Program Penerapan Teknologi Tepat Guna kepada masyarakat dirancang pengaplikasian teknologi mesin pengering padi rotary driyer untuk menyelesaikan persoalan pasca panen yang di alami anggota mitra yakni kelompok tani Makarti dan kelompok tani Baru Muncul. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengaplikasikan teknologi tepat guna berupa mesin pengering padi dan meningkatkan ekonomi petani serta ketahanan pangan daerah. Kegiatan ini dilakukan dengan berbagai metode yaitu, perancangan mesin pengering padi hingga workshop penggunaan serta pendampingan perawatan teknologi. Adapun luaran yang dihasilkan pada kegiatan ini yaitu mesin pengering padi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah pasca panen, memberikan pemahaman terhadap mitra dalam penggunaan teknologi serta pemahaman mitra dalam perawatan mesin pengering padi. Hasil pengoperasian mesin menunjukan dengan proses lama pengeringan gabah padi dengan kapasitas 2 ton membutuhkan waktu rata-rata 6 - 7 jam dengan temperatur 60 - 65℃.
Copyrights © 2020