Diglosia
Vol 4, No 2 (2020): Agustus

DEKONSTRUKSI FEMINISME DAN KONDISI SOSIAL MASYARAKAT DALAM NOVEL IBUK KARYA IWAN SETYAWAN

Primasari Wahyuni (Universitas PGRI Yogyakarta)
Rika Novita Kusumaningrum (Universitas PGRI Yogyakarta)



Article Info

Publish Date
20 Aug 2020

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dekonstruksi feminisme dan kondisi sosial masyarakat dalam novel Ibuk karya Iwan Setyawan. Penelitian ini menggunakan pendekatan dekonstruksi dan feminisme dengan metode analisis isi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi yang bersumber dari novel Ibuk karya Iwan Setyawan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode baca dan catat. Teknik analisis data dengan langkah-langkah: menetapkan tujuan penelitian, merumuskan temuan penelitian, mentabulasikan dan pemberian koding, interpetasi, dan penarikan kesimpulan.  Uji keabsahan data menggunakan triangulasi teori dan member check. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dekonstruksi feminisme dan kondisi sosial masyarakat dalam novel Ibuk digambarkan melalui tokoh utama perempuan bernama Ngatinah. Ngatinah merupakan perempuan Jawa yang lahir dan dibesarkan di Batu, Malang, Jawa Timur. Sebagai seorang perempuan yang lahir dan dibesarkan di Jawa, Ngatinah mendobrak budaya Jawa yang masih kental menggunakan ideologi patriarki. Dalam memilih pasangan hidup, Ngatinah tidak mau dijodohkan dan memilih pasangannya sendiri. Demikian halnya dalam hal pendidikan, sebagai korban ideologi patriarki yang memarginalkan perempuan, Ngatinah bertekad agar kelima anaknya, baik perempuan maupun laki-laki harus mengenyam pendidikan tinggi. Namun demikian, wacana kultural budaya Jawa masih sangat terasa dalam novel Ibuk karya Iwan Setyawan. Pemikiran maju Ngatinah terkait dengan kebebasan memilih pasangan hidup dan pentingnya pendidikan belum mampu menembus ideologi patriarki yang terlanjur mengakar kuat dalam budaya Jawa.Kata kunci: dekonstruksi feminisme, kondisi sosial masyarakat, novelThe research aimed to describe the deconstruction of feminism and social conditions in the Ibuk novel by Iwan Setyawan. This study uses a deconstruction approach and feminism with content analysis methods. The data collection technique uses documentation techniques which are derived from the Ibuk novel by Iwan Setyawan. The data was collected using the read and note method. Data analysis techniques with the steps: setting research objectives, formulating research findings, tabulating and providing coding, interpretation, and drawing conclusions. Data validity test used theory triangulation and member check. The results showed that the deconstruction of feminism and social conditions in society of “Ibuk”  novel was depicted through a female protagonist named Ngatinah. Ngatinah is a Javanese woman who was born and raised in Batu, Malang, East Java. As a woman who was born and raised in Java, Ngatinah broke the Javanese culture which is still strong using patriarchy ideology. In choosing a living partner, Ngatinah will not be crowned and choose his own partner. Similarly, in the case of education, as a victim of the patriarchoidean ideology that is the case of women, Ngatinah is determined that the five children are both female and male to be educated. Nevertheless, Javanese cultural discourse is still very pronounced in the novel “Ibuk” by Iwan Setyawan. Ngatinah's forward thinking is related to the freedom to choose couple and the importance of education has not been able to penetrate the patriarchism ideology that has already been firmly rooted in Javanese culture. Keywords: deconstruction of feminism, social conditions of society, novel

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

dl

Publisher

Subject

Humanities Education Languange, Linguistic, Communication & Media

Description

Diglosia : Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia tergabung dalam Perkumpulan Pengelola Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pengajarannya (PPJB-SIP). Jurnal ini memuat artikel ilmiah penelitian dan gagasan konseptual atau kajian teoretis dalam bidang pendidikan, kebahasaan, ...