Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL LAURA SENDIRI KARYA MERCY SITANGGANG DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA Wahyuni, Primasari
SKRIPTA Vol 1, No 1 (2015): SKRIPTA
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) konflik batin yang dialami oleh tokoh utama dalam novel Laura Sendiri karya Mercy Sitanggang ditinjau dari aspek psikologi sastra; (2) implementasi kajian psikologi sastra dalam pembelajaran. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Data penelitian berupa kata-kata, ungkapan, dan kalimat di dalam novel Laura Sendiri karya Mercy Sitaggang. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi sastra untuk mendeskripsikan konflik batin tokoh utama dalam novel Laura Sendiri karya Mercy Sitanggang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik baca, sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis interaktif. Hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini, antara lain: (1) konflik batin yang dialami tokoh utama dalam novel Laura Sendiri karya Mercy Sitanggang dan (2) implementasi kajian psikologi sastra dalam pembelajaran. Hasil penelitian dengan pendekatan psikologi sastra ini dapat digunakan dalam pembelajaran sastra khususnya siswa SMA. Penelitian ini juga dapat memberikan pengetahuan pada siswa dalam memahami novel Laura Sendiri karya Mercy Sitanggang dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupn sehari-hari. Penelitian ini dapat menjadi literatur bagi para peneliti dan mengembangkan penelitian yang sejenis dengan analisis yang lebih mendalam serta dapat diterapkan dalam kehidupan masyarakat.   Kata kunci: psikologi sastra; konflik batin; dan implementasi kajian psikologi sastra dalam pembelajaran sastra 
KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL LAURA SENDIRI KARYA MERCY SITANGGANG DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA Wahyuni, Primasari
SKRIPTA Vol 1, No 1 (2015): SKRIPTA
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) konflik batin yang dialami oleh tokoh utama dalam novel Laura Sendiri karya Mercy Sitanggang ditinjau dari aspek psikologi sastra; (2) implementasi kajian psikologi sastra dalam pembelajaran. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Data penelitian berupa kata-kata, ungkapan, dan kalimat di dalam novel Laura Sendiri karya Mercy Sitaggang. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi sastra untuk mendeskripsikan konflik batin tokoh utama dalam novel Laura Sendiri karya Mercy Sitanggang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik baca, sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis interaktif. Hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini, antara lain: (1) konflik batin yang dialami tokoh utama dalam novel Laura Sendiri karya Mercy Sitanggang dan (2) implementasi kajian psikologi sastra dalam pembelajaran. Hasil penelitian dengan pendekatan psikologi sastra ini dapat digunakan dalam pembelajaran sastra khususnya siswa SMA. Penelitian ini juga dapat memberikan pengetahuan pada siswa dalam memahami novel Laura Sendiri karya Mercy Sitanggang dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupn sehari-hari. Penelitian ini dapat menjadi literatur bagi para peneliti dan mengembangkan penelitian yang sejenis dengan analisis yang lebih mendalam serta dapat diterapkan dalam kehidupan masyarakat.Abstrak: The aim of this research are to describe and explanation: (1) to describe the cause of inner conflict of main character in the novel Laura Sendiri by Mercy Sitanggang examined from the psychology literature; (2) the implementation of psychology study in the learning of literature. This is a qualitative research. The data of this research are words, saying, and sentences in the novel of Laura Sendiri, a novel by Mercy Sitanggang. This research used psychology literature approach to describe inner conflict of main character in the novel Laura Sendiri by Mercy Sitanggang examined from the psychology literature. Technique to the collecting data which is used by reading novel and analyzing data is used interactive analysis. The results of the analysis is: (1)inner conflict of main character in the novel Laura Sendiri by Mercy Sitanggang examined from the psychology literature; (2) the implementation of psychology literature study in the learning of literature. The results of this research is the psychology literature study which can be used as the literary appreciation learning as specially for the senior high school students. This research also gives the students knowledge to apply the literary meaning in the novel of Laura Sendiri, a novel by Mercy Sitanggang in the daily life. This research can be first step for the researcher of literary product to develop the same interest of the research with deeper analysis and can be applied in the social life.
THE INFLUENCE OF INDONESIAN PROSODIC FEATURES ON ENGLISH WORD STRESS PRODUCTION Rudha Widagsa; Sri Wiyanah; Primasari Wahyuni
English Review: Journal of English Education Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : University of Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/erjee.v7i2.1647

Abstract

Generally, word stress tends to be ignored and is not considered a serious problem in Indonesian EFL; most teachers only focus on lexical and grammatical aspects of English. In fact, the prosodic features existing in English greatly affect meaning. This research, therefore, is intended to find out how Indonesian Learners of English (ILE) produce the English word stress. The stressed syllables were identified by using the highest pitch in each word. This research involved 20 respondents whose mother tongue is Indonesian. PRAAT software was applied to analyze the recordings, including measuring the pitch of each word. Word stress is indicated by the highest pitch of each word. The lowest pitch indicates weak stress. The result illustrated that ILE produces inappropriate word stress in second language learning. Most of them are not able to distinguish between strong and weak stressed syllables. This is because in their native language, prosodic features, such as word stress, do not prevail. Thus, English word stress production was heavily influenced by Indonesian features of stress. From the 36 words that become the instrument of this research, less than 50% were pronounced correctly, in most cases, and the highest pitch fell on last syllables. The absence of prosodic features in Indonesian language and limited knowledge on English phonetics drive the ILE to pronunciation error. 
DEKONSTRUKSI FEMINISME DAN KONDISI SOSIAL MASYARAKAT DALAM NOVEL IBUK KARYA IWAN SETYAWAN Primasari Wahyuni; Rika Novita Kusumaningrum
Diglosia : Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia Vol 4, No 2 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.58 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dekonstruksi feminisme dan kondisi sosial masyarakat dalam novel Ibuk karya Iwan Setyawan. Penelitian ini menggunakan pendekatan dekonstruksi dan feminisme dengan metode analisis isi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi yang bersumber dari novel Ibuk karya Iwan Setyawan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode baca dan catat. Teknik analisis data dengan langkah-langkah: menetapkan tujuan penelitian, merumuskan temuan penelitian, mentabulasikan dan pemberian koding, interpetasi, dan penarikan kesimpulan.  Uji keabsahan data menggunakan triangulasi teori dan member check. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dekonstruksi feminisme dan kondisi sosial masyarakat dalam novel Ibuk digambarkan melalui tokoh utama perempuan bernama Ngatinah. Ngatinah merupakan perempuan Jawa yang lahir dan dibesarkan di Batu, Malang, Jawa Timur. Sebagai seorang perempuan yang lahir dan dibesarkan di Jawa, Ngatinah mendobrak budaya Jawa yang masih kental menggunakan ideologi patriarki. Dalam memilih pasangan hidup, Ngatinah tidak mau dijodohkan dan memilih pasangannya sendiri. Demikian halnya dalam hal pendidikan, sebagai korban ideologi patriarki yang memarginalkan perempuan, Ngatinah bertekad agar kelima anaknya, baik perempuan maupun laki-laki harus mengenyam pendidikan tinggi. Namun demikian, wacana kultural budaya Jawa masih sangat terasa dalam novel Ibuk karya Iwan Setyawan. Pemikiran maju Ngatinah terkait dengan kebebasan memilih pasangan hidup dan pentingnya pendidikan belum mampu menembus ideologi patriarki yang terlanjur mengakar kuat dalam budaya Jawa.Kata kunci: dekonstruksi feminisme, kondisi sosial masyarakat, novelThe research aimed to describe the deconstruction of feminism and social conditions in the Ibuk novel by Iwan Setyawan. This study uses a deconstruction approach and feminism with content analysis methods. The data collection technique uses documentation techniques which are derived from the Ibuk novel by Iwan Setyawan. The data was collected using the read and note method. Data analysis techniques with the steps: setting research objectives, formulating research findings, tabulating and providing coding, interpretation, and drawing conclusions. Data validity test used theory triangulation and member check. The results showed that the deconstruction of feminism and social conditions in society of “Ibuk”  novel was depicted through a female protagonist named Ngatinah. Ngatinah is a Javanese woman who was born and raised in Batu, Malang, East Java. As a woman who was born and raised in Java, Ngatinah broke the Javanese culture which is still strong using patriarchy ideology. In choosing a living partner, Ngatinah will not be crowned and choose his own partner. Similarly, in the case of education, as a victim of the patriarchoidean ideology that is the case of women, Ngatinah is determined that the five children are both female and male to be educated. Nevertheless, Javanese cultural discourse is still very pronounced in the novel “Ibuk” by Iwan Setyawan. Ngatinah's forward thinking is related to the freedom to choose couple and the importance of education has not been able to penetrate the patriarchism ideology that has already been firmly rooted in Javanese culture. Keywords: deconstruction of feminism, social conditions of society, novel
KONFLIK PSIKOLOGIS TOKOH UTAMA PEREMPUAN DALAM NOVEL DUA GARIS BIRU KARYA LUCIA PRIANDARINI Ismi Dwy Marfungah; Primasari Wahyuni; Fitri Jamilah
JURNAL SKRIPTA Vol 8 No 1 (2022): SKRIPTA MEI 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.801 KB) | DOI: 10.31316/skripta.v8i1.2519

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengkaji konflik psikologis tokoh utama perempuan Dara dalam novel Dua Garis Biru karya Lucia Priandarini dan relevansinya dalam pembelajaran sastra terkhusus pembelajaran sastra di SMA kelas XII semestera II. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan hasil penelitian berupa kata-kata tertulis. Sumber data penelitian ini berupa dokumen tertulis hasil kasusastraan novel Dua Garis Biru karya Lucia Priandarini. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik baca dan catat karena dianggap lebih mudah diterapkan serta lebih efektif digunakan untuk meneliti. Hasil penelitian dan pembahasan menyimpulkan bahwa terdapat lima wujud konflik psikologis yang dialami tokoh utama perempuan dalam novel Dua Gari Biru karya Lucia Priandarini. Faktor penyebab konflik psikologis yang dialami tokoh Dara adalah faktor personal dan faktor situasional. Dalam menyikapi konflik psikologis yang dihadapinya tokoh Dara menggunakan tujuh cara. Berdasarkan hasil analisis di atas serta kompetensi dasar pembelajaran bahasa Indonesia di SMA kelas XII semester II maka novel Dua Garis Biru karya Lucia Priandarini layak digunakan sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA kelas XII semester II.
HEGEMONI KEKUASAAN DALAM NOVEL HUJAN KARYA TERE LIYE DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA Primasari Wahyuni
JURNAL SKRIPTA Vol 5 No 1 (2019): SKRIPTA MEI 2019
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.8 KB) | DOI: 10.31316/skripta.v5i1.127

Abstract

Abstrak: Penelitian ini berujudul Hegemoni Kekuasaan Dalam Novel Hujan Karya Tere Liye dan Relevansinya Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini bertujuan untuk mndeskripsikan formasi ideologi, bentuk hegemoni kekuasaan, dan relevansi penelitian dengan pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah novel Hujan karya Tere Liye. Data penelitian berupa kata, frasa, atau kalimat yang memuat formasi ideologi dan bentuk hegemoni dalam novel Hujan karya Tere Liye, serta relevansinya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Teknik pengumpulan data menggunakan baca dan catat. Teknik analisis data menggunakan content analysis. Validitas dan reliabilitas menggunakan validitas semantik dan intrarater. Hasil penelitian ini antara lain: 1) Pertama, Formasi ideologi dalam novel Hujan karya Tere Liye. Formasi ideologi yang ditemukan dalam novel Hujan karya Tere Liye yaitu otoritarisme, feodalisme, kapitalisme, liberalisme, sosialisme, serta vandalisme. Otoritarisme merupakan formasi ideologi yang paling banyak muncul dalam novel. 2) Kedua, bentuk hegemoni kekuasaan terjadi dalam masyarakat sipil dan masyarakat politik. 3) Ketiga, Relevansi penelitian dengan pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini relevan dengan KD. 3.8 Mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam kumpulan cerpen yang dibaca. Melalui novel Hujan karya Tere Liye, siswa dapat mengapresiasi karya sastra sehingga menambah pengalaman, pengetahuan, dan wawasan yang dapat digunakan sebagai media untuk membentuk kepribadian diri. Kata kunci: formasi ideologi, hegemoni, relevansi pembelajaran, novel Abstract: This research entitle “The Hegemony of Power in Novel Hujan by Tere Liye and Its Relevance in Indonesia learning at High School” has aims to describe the ideology formation, term of hegemony power, and the research relevance with Indonesia learning at high school. This research is a qualitative descriptive with data source is Npvel Hujan by Tere Liye. Research data are words, phrases pr sentences which has ideology formation and hegemony term and also the relevance with Indonesia learning at high school. Read and write were used to collect the data. Content analysis was used to analyze the data. Semantics and intrarater were used to test the validity and reliability. The reserach findings were : 1) the ideology formations were authoritarian, feudalism, capitalism, liberalism, socialism, and vandalism. Authoritarian was dominant in the novel, 2) the term of hegemony happened both in civil society and political society, 3) the relevance of this research with Indonesia learning at high school. This research was relevant with basic competence 3.8 (identify the life values in a short story. Novel hujan brught student to appreciate the literatures to enrich their experience, knowledge and insight to create the personality.  Keywords : Ideology formation, hegemony, learning relevance, novel.