Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya
Vol 12, No 2 (2020): PATANJALA VOL. 12 NO. 2 Oktober 2020

BOBOTOH DAN PERSIB: MENGONSUMSI IDENTITAS MELALUI MAKANAN

Tisna Prabasmoro (Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran)
Trisna Gumilar (Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran)
Ladinata Ladinata (Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran)



Article Info

Publish Date
16 Oct 2020

Abstract

Makanan adalah salah satu simbol yang dapat secara menonjol merepresentasi identitas pribadi dan kelompok dan membentuk keunikan serta rasa kebersamaan dan keterikatan anggota dalam kelompok yang lebih besar. Masing-masing individu meleburkan diri mereka ke dalam komunitas dan masyarakat dengan mengupayakan (re)konstruksi diri. Artikel ini berhipotesis bahwa pendukung Persib—yang secara umum  dikenal dengan nama bobotoh—terus-menerus mencari cara baru untuk dapat mengekspresikan identitas mereka. Menggunakan kajian-kajian identitas yang berhubungan dengan persepsi akan tempat atau a sense of place, budaya kuliner, ruang fisik, pilihan dan gaya hidup, artikel ini membahas peran rumah makan yang berhubungan dengan Persib, dan menyoroti kemungkinan implikasi dari kegiatan makan bobotoh di rumah makan-rumah makan tersebut. Berfokus pada bagaimana Pawon Sunda Buhun Bobotoh dan 1933 Dapur dan Kopi—dua tempat makan dengan keunikan berbeda—turut me(re)konstruksi identitas bobotoh, artikel ini berargumen bahwa bobotoh juga mengandalkan kegiatan mengonsumsi makanan yang terkait dengan Persib/bobotoh untuk mengekspresikan, memelihara dan bahkan memperkuat identitas pribadi dan kolektif mereka. Food is a symbol that can prominently represent personal and group identity and form uniqueness and a sense of bonding among members of a larger group. Individuals conform themselves to communities and society through self-(re)constructing efforts. The article hypothesizes that Persib’s supporters—commonly known as bobotoh—have continuously sought new ways to express their identity. Employing identity theories related to a sense of place, culinary culture, physical space, choices, and lifestyle, the article examines the roles of Persib-related eateries and highlights the possible implications of bobotoh’s dining out. Focusing on how Pawon Sunda Buhun Bobotoh and 1933 Dapur dan Kopi—two significantly different eating places—contribute to bobotoh’s self identity (re)construction, the article argues that bobotoh also rely on consuming food as a Persib/bobotoh-related activities to express, retain and even strengthen their personal and collective identity.

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

patanjala

Publisher

Subject

Arts Humanities

Description

Patanjala means river water that constantly flowing along the path through to the estuary. As well as the characteristics of river water, all human have to work and do good deeds, with focus on future goals. Patanjala is a journal containing research results on cultural, artistic, and film values as ...