Jurnal Sain Veteriner
Vol 39, No 1 (2021): April

Stasis urin pada Kucing: Evaluasi Klinis dan Laboratoris

Geovani Meryza Oka Putra Caesar (Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada)
Sitarina Widyarini (Departemen Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada)
Soedarmanto Indarjulianto (Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada)
Alfarisa Nururrozi (Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada)
Yanuartono . (Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada)
Slamet Raharjo (Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada)



Article Info

Publish Date
01 Apr 2021

Abstract

Stasis urin merupakan diagnosis simtomatif yang menggambarkan tertahannya urin di dalam saluran urinaria yang biasanya ditandai dengan membesarnya vesica urinaria (VU). Gejala klinis dan hasil pemeriksaan laboratoris sangat berperan penting dalam menentukan diagnosanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kejadian stasis urin pada kucing secara klinis dan laboratoris. Materi yang digunakkan di dalam penelitian ini adalah 10 ekor kucing yang menunjukkan gejala klinis kesulitan urinasi. Semua kucing diperiksa fisik secara lege artis meliputi kondisi umum dan keadaan organ urinari khususnya VU. Kucing selanjutnya diambil sampel darahnya untuk diperiksa gambaran hematologi meliputi pemeriksaan jumlah eritrosit dan leukosit, nilai hemoglobin (Hb) dan packet cell volume (PCV). Hasil pemeriksaan pada penelitian ini didapatkan bahwa semua 10 ekor kucing (100%) menunjukkan gejala klinis tidak urinasi lebih dari 24 jam, pembesaran dan distensi VU, penurunan nafsu makan dan minum, lemas dan 3 ekor kucing (30%) menunjukkan penurunan reflek kesadaran. Semua kucing dalam penelitian ini berjenis kelamin jantan, terdiri dari 8 ekor (80%) berumur 13-24 bulan dan 2 ekor (20%) berumur lebih dari 24 bulan. Hasil pemeriksaan VU menggunakan USG didapatkan adanya peradangan dinding pada 9 ekor (90%), penebalan dinding pada 7 (70%) ekor dan adanya urolit pada 9 (90%) ekor kucing. Hasil pemeriksaan hematologi didapatkan semua parameter darah yang diperiksa dalam batasan yang normal. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa stasis urin total menunjukkan gejala klinis tidak urinasi, penurunan nafsu makan, pembesaran dan distensi VU yang pada pemeriksaan menggunakan USG menunjukkan adanya keradangan dan penebalan dinding VU dan ditemukan urolit.

Copyrights © 2021