Selama masa pandemi sekolah mengubah pola pembelajaran konvensional berbasis tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang sangat mengandalkan teknologi. Perubahan ini akhirnya menimbulkan beberapa dampak bagi generasi Z yaitu belum menyeluruhnya akses pembelajaran secara online, siswa belum terbiasa dengan budaya belajar jarak jauh, siswa selama ini terbiasa berinteraksi dengan teman-teman dan para guru secara langsung disekolah. Jika jika Covid-19 ini tidak segera berakhir dampak-dampak tersebut akhirnya akan menimbulkan kecemasan, frustrasi dan angka putus sekolah yang tinggi (Unicef, 2020). Kecemasan tersebut akhirnya akan mempengaruhi proses pembelajaran generasi Z salah satunya adalah kecemasan dalam berbicara di depan publik (Aryadillah, 2017). Untuk mengatasi hal ini penulis membuat suatu pengabdian masyarakat dengan memberikan program pelatihan public speaking yang bertujuan agar para siswa lebih percaya diri ketika berbicara di depan umum. Metode yang dilakukan adalah dengan melakukan perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Hasil dari pengabdian ini menyatakan bahwa ada perubahan yang terjadi pada peserta, beberapa siswa dapat memberikan intonasi yang tepat dalam menyempaikan informasi. Setelah proram pengabdian ini dijalankan memperoleh hasil bahwa peserta mendapatkan manfaat untuk menambah skill saat public speaking. Kemudian terdapat perubahan dalam hal percaya dirisehingga peserta dapat lebih termotivasi untuk berbicara di depan umum setelah mengikuti program pelatihan public speaking.
Copyrights © 2021