Metal Indonesia
Vol 43, No 1 (2021): Metal Indonesia

Analisis Kekuatan Mekanis A304 menggunakan Logam Pengisi E308 pada Pengelasan GTAW dengan Variasi Parameter

Apang Djafar Shiedieque (Sekolah Tinggi Teknologi Wastukancana)
Amri Abdulah (Sekolah Tinggi Teknologi Wastukancana)
Dede Ardi Rajab (Sekolah Tinggi Teknologi Wastukancana)
Jefri Jafarudin (Sekolah Tinggi Teknologi Wastukancana)



Article Info

Publish Date
30 Jun 2021

Abstract

AbstrakTeknologi pengelasan adalah metode penyambungan material yang umum digunakan di industri, konstruksi, dan manufaktur. Makalah ini membahas Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) menggunakan logam pengisi ER308 untuk menyambung logam dasar A304. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kekuatan tarik dan  lentur dari bahan dengan variasi tipe v-groove dan arus pengelasan sebagai parameter pengelasan. Jenis sambungan yaitu butt-welds dengan 45° v-groove, 60° v-groove, dan 60 ° double v-grooves, sedangkan arus pengelasan bervariasi antara 75A, 100A dan 125A. Uji kuat tarik menggunakan HUNG TA-520 dengan kapasitas mesin 500 kN. Hasil kekuatan puncak masing-masing capaian berada pada 645,70 N / mm2, 633,16 N / mm2, dan 613,89 N / mm2. Kemudian pada hasil uji tekuk retakan terbesar pada sampel terjadi pada arus 75A. Dari hasil ini lebih baik menggunakan arus 100A. AbstractWelding technology is a method of joining materials commonly used in industry, construction, and manufacturing. This paper discusses Gas Tungsten Arc Welding (GTAW) using ER308 filler metal to join the A304 base metal. This study aims to examine the strength and bending test of the variation of the v-groove type and welding current as welding parameters. Types of joints are butt-welds with 45 ° v-grooves, 60 ° v-grooves, and 60 ° double v-grooves, while the welding current varies between 75A, 100A, and 125A. Tensile strength test using HUNG TA-520 with an engine capacity of 500 kN. The peak strength results of each achievement are at 645.70 N / mm2, 633.16 N / mm2, and 613.89 N / mm2. Then the bending test results, the largest cracks in the sample, occurred at a current of 75A. From these results it is better to use a current of 100A.

Copyrights © 2021