Jurnal Kreativitas PKM
Volume 4 Nomor 1 Februari 2021

Pemberian Pijat Refleksi Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe Ii Dengan Masalah Keperawatan Ketidak Stabilan Kadar Gula Darah Di Tiyuh Dayaasri Tumijajar Tulang Bawang Barat

Usastiawaty Cik Ayu Saadiah Isnainy (Dosen Keperawatan Universitas Malahayati)
Widia Afira (Unknown)
Prima Dian Furqoni (Dosen Keperawatan Universitas Malahayati)
Rahma Elliya (Dosen Keperawatan Universitas Malahayati)
Eka Yudha Crisanto (Dosen Keperawatan Universitas Malahayati)
Linawati Novikasari (Dosen Keperawatan Universitas Malahayati)
Triyoso Triyoso (Dosen Keperawatan Universitas Malahayati)



Article Info

Publish Date
28 Jan 2021

Abstract

ABSTRAK Menurut International Diabetes Federation (IDF) (2015), saat ini Indonesia merupakan negara dengan urutan ke-7 jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia yaitu sebanyak 10,0 juta jiwa, dan pada tahun 2020 diperkirakan penderita diabetes di Indonesia akan naik ke nomor enam terbanyak di dunia dengan jumlah penderita 16,2 juta jiwa, dan dilaporkan bahwa kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, sudah hampir 10 % penduduknya menderita diabetes. Diabetes merupakan penyakit kronis yang serius dan terjadi baik saat pankreas tidak menghasilkan cukup insulin (hormon yang mengatur glukosa darah) maupun jika tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang dihasilkan secara efektif. pengobatan bisa dilakukan secara non farmakologi, diantaranya dengan menggunakan terapi pijat refleksi. Tujuan setelah penyuluhan dan demonstrasi, diharapkan pemberian pijat refleksi dapat untuk menurunkan glukosa darah. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan menggunakan leaflet dan demonstrasi terapi pijat refleksi. Terdapat penurunan gula darah pada klien diabetes melitus setelah pemberian terapi pijat refleksi selama 3 hari di Tiyuh Dayaasri Tumijajar Tulang bawang barat. Dari evaluasi hari terakhir pemeriksaan kadar glukosa darah terjadi penurunan yaitu antara sebelum diberikan terapi dan sesudah diberikan terapi, diperoleh data pada nilai glukosa darah sebelum diberikan asuhan keperawatan yaitu hari pertama GDS: 215 mg/dl, setelah diberikan intervensi pijat refleksi selama kurun waktu 3 hari dan di beri waktu istirahat selama 4 hari tetapi tetap dalam pengontrolan pola makan, untuk memberikan efek rileks kemudian di cek gula darah kembali di hari ke 7 (tujuh),  dari hasil pemeriksaan didapatkan yaitu GDS: 189 mg/dl. Saran agar dapat menerapkan terapi pijat refleksi kepada penderita diabetes melitus dan sebagai pengobatan alternatif untuk menjaga kestabilan glukosa darah, untuk mengurangi efek samping penggunaan obat jangka panjang. Dengan demikian, pemberian pijat refleksi pada klien diabetes melitus sangat efektif dalam menurunkan gula darah.Kata kunci : Diabetes Melitus, Gula Darah, Terapi Pijat Refleksi   ABSTRACT According to the International Diabetes Federation (IDF) (2015), Indonesia is currently the 7th largest number of diabetics in the world with 10.0 million people, and 2020 estimated that diabetics at Indonesia will rise to number 6th in the world with 16.2 million sufferers, and it is reported that big cities like Jakarta, Surabaya, already almost 10% the population suffer of diabetes. Diabetes is a serious chronic disease and occurs both when the pancreas does not produce enough insulin (a hormone that regulates blood glucose) or if the body cannot use insulin produced effectively. treatment can be non-pharmacologically, including by reflexology therapy. The purpose after counseling and demonstration, is expected to provide reflexology to reduce blood glucose. The activities carried out in the form of counseling used leaflets and demonstration of reflexology therapy. There is a decrease in blood sugar in diabetes mellitus clients after giving reflexology therapy for 3 days at Tiyuh Dayaasri Tumijajar West Tulang Bawang. From evaluation of the last day,examination of blood glucose levels there was a decrease between before being given therapy and after being given therapy, obtained data on blood glucose values before being given nursing care that is the first day of GDS: 215 mg / dl, after being given a reflexology intervention for a period of 3 days and given a rest period of 4 days but still in control of eating patterns, to provide a relaxing effect then checked for blood sugar again on day 7 (seven), from the examination results obtained namely GDS: 189 mg / dl. Suggestions for adjust reflexology therapy to people with diabetes mellitus and alternative treatment to maintain blood glucose stability, to reduce the side effects of long-term drug use. Thus, giving reflexology to diabetes mellitus's client is very effective of lowering blood sugar. Keywords: Diabetes Mellitus, Blood Sugar, Reflexology Therapy

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

kreativitas

Publisher

Subject

Health Professions Medicine & Pharmacology Nursing Public Health

Description

Jurnal Kreativitas Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) merupakan jurnal yang bertaraf nasional yang memiliki fokus utama pada pengaplikasian hasil penelitian dan ilmu-ilmu di bidang kesehatan yang dilakukan pada masyarakat dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Lingkup bidang pengabdian kepada ...