Artikel ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan dan pergeseran makna ibadah kurban sebagai konstruksi identitas sosial dalam ibadah kurban di Desa Banglarangan. Penelitian ini dilakukan di Desa Banglarangan, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Pemalang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: panitia kurban memberikan sosialisasi yang berbeda bagi masyarakat kelas atas dan masyarakat kelas bawah. Ibadah kurban disamping dimaknai sebagai ritual ibadah juga digunakan masyarakat sebagai nilai pembeda dengan sosialisasi yang berbeda dan juga dibuatkannya piagam kurban untuk shohibul qurban. Piagam kurban yang digunakan untuk mengonstruksikan identitas sosial shohibul qurban sebagai inteligensia karena mengadopsi gaya hidup kaum intelektual dengan piagam. Nilai pembeda itulah yang digunakan oleh masyarakat untuk mengonstruksi identitas sosialnya. Shohibul qurban akan mengonstruksikan identitasnya kembali menjelang pelaksanaan ibadah kurban. Shohibul qurban memiliki kelas baru sebagai masyarakat yang kaya dan religius meskipun latar belakang mereka berbeda-beda.
Copyrights © 2015