cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 411 Documents
PENGGUNAAN BUKU MATERI POKOK BERBASIS ELEKTRONIK (BMPE) PADA MATERI POKOK ETNOGRAFI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN ANTROPOLOGI PADA SISWA KELAS XI BAHASA DI SMA N 1 UNGARAN Hamdani, M. Zulfikar Said; Fatimah, Nurul; Sulaha, Adang Syamsudin
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 5 No 1 (2016): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui respon guru dan siswa terhadap pembelajaran menggunakan modul elektronik materi pelajaran Etnografi di SMA N 1 Ungaran. Penelitian ini merupakan jenis penelitian "research & development" dengan menggunakan pendekatan  kualitatif dan menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi untuk mengumpulkan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan "Ncesoft Buku Balik Maker" aplikasi untuk menghasilkan modul membuat modul lebih menarik. Modul ini digunakan secara optimal oleh guru dan siswa selama pembelajaran Etnografi. Siswa memiliki kemampuan untuk mengolah dan mengembangkan pengetahuan mereka sendiri dari bahan penelitian. Siswa juga memiliki kepentingan untuk belajar karena memiliki tanggung jawab untuk dirinya sendiri untuk mendapatkan pengetahuan tentang materi. Cara belajar siswa yang sesuai pada teori belajar konstruktivisme yang diungkapkan oleh Seymour Papert.
PERAN UNIT REHABILITASI SOSIAL KARYA MANDIRI KABUPATEN PEMALANG DALAM PEMERATAAN PENDIDIKAN BAGI ANAK PUTUS SEKOLAH Firmansyah, Yogie
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 2 No 2 (2013): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Poverty is a major factor inhibiting the advance of education in poor communities in the district. Most residents in the district of Pemalang livelihood as farmers. Economic level of society in Pemalang can be seen from the yields obtained, poverty in the communities in the district of Pemalang it also resulted in her childrens education level. Pemalang district is one of the districts with the number of children who are high school dropouts. The number of school dropouts in the district of Pemalang generally caused due to cost constraints experienced by poor families, and is unable to provide adequate access to education or the equivalent of their children. These problems are invited concern from Social Services in the District Immigration Office, through the Social Rehabilitation Unit works under the auspices of the Independent Center of Social Rehabilitation Distrarastra Pemalang II, which is one form of government concern for the presence of children dropping out of school. Independent Social Work Rehabilitation Unit providing free education for school dropouts who generally come from poor families and aims to reduce the number of children dropping out of school in the district of Pemalang
KETERLEKTAN BURUH TERHADAP INDUSTRI SUMPIT (KASUS DI DESA ROWOLAKU KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN) Sari, Dwi Tika; Arsal, Thriwaty; Kismini, Elly
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 4 No 2 (2015): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketidakseimbangan antara jumlah angkatan dan lowongan kerja yang tersedia menyebabkan timbulnya masalah-masalah sosial. Buruh dalam kegiatan industri dijadikan sebagai faktor produksi yang tenaga dan ketrampilannya diperlukan dalam kegiatan industri sesuai dengan kebutuhan perusahaan, namun dalam asumsi masyarakat buruh dikonotasikan sebagai pekerja rendahan, hina, dan kasar yang berpendidikan rendah dan tidak mempunyai keahlian dalam suatu bidang pekerjaan. Pendidikan rendah yang dimiliki buruh menyebabkan adanya suatu keterlekatan terhadap industri. Tujuan penelitian ini: (1) mengetahui bentuk keterlekatan buruh terhadap industri sumpit, (2) mengetahui dampak industri terhadap kondisi sosial ekonomi buruh. Metode penelitian adalah kualitatif deskripti.  Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian: (1) keterlekatan buruh mencakup pada perekrutan tenaga kerja yang tidak memprioritaskan pendidikan yang tinggi sehingga menyebabkan banyaknya anggota masyarakat yang berminat untuk bekerja di industri sumpit karena latar belakang pendidikan buruh yang rendah serta terbatasnya skill yang dimiliki buruh menyebabkan pihak industri juga memberikan upah rendah kepada buruh. (2) dampak industri terhadap buruh yang meliputi penciptaan lapangan pekerjaan, mengurangi penganguran, meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat serta pengeksploitasian tenaga kerja.
PERANAN PEMBELAJARAN SOSIOLOGI PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR NEUTRON YOGYAKARTA CABANG BANYUMANIK SEMARANG DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SEKOLAH Binartika, Ririh
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 2 No 1 (2013): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Each tutoring institute have different characteristics with their learnings. In subjects belonging to the non exact sciences, like sociology takes appropriate learning strategies to facilitate students in understanding the material. Tutoring institute has specific strategies that are foundational in every learning. This article explains that sociology learning at the Tutoring Institute of Neutron Yogyakarta, Banyumanik Semarang Branch can be seen from the learning components. Several components contribute to improving learning outcomes in schools. This article also shows that the role of the sociology learning in improving learning outcomes of sociology in school, among others 1) to deepen understanding of the material, 2) makes it easy to answer questions, 3) to overcome difficulties, 4) makes it easy to find examples, and 5) motivating students.
RESOSIALISASI WARGA BINAAN DI LEMBAGA PENAHANAN (STUDI KASUS DI RUMAH TAHANAN NEGARA KLAS II B BANYUMAS) Riyanti, Eka
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 4 No 1 (2015): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Resosialisasi mengupayakan penerimaan masyarakat terhadap warga binaan pemasyarakatan setelah masa pidananya berakhir dengan membentuk kepribadian diri warga binaan pemasyarakatan melalui pembinaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembentukan kepribadian diri warga binaan pemasyarakatan melalui proses resosialisasi di Rumah Tahanan Negara Klas II B Banyumas dan mengetahui hambatan proses resosialisasi warga binaan pemasyarakatan untuk siap kembali ke masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukkan kepribadian diri warga binaan pemasyarakatan di Rumah Tahanan Negara Klas II B Banyumas meliputi program perawatan dan program pembinaan yang diupayakan sebagai bentuk kegiatan pembinaan mental, pembinaan sosial dan pembinaan keterampilan. Ketiga bentuk kegiatan tersebut memberikan kesempatan warga binaan pemasyarakatan untuk bercermin diri untuk membentuk kepribadian dirinya. Hambatan proses resosialisasi di Rumah Tahanan Negara Klas II B Banyumas untuk menyiapakan warga binaan pemasyarakatan kembali ke masyarakat adalah kurangnya dukungan keluarga karena faktor jarak dan ekonomi, perlunya peningkatan sarana dan prasarana pengamanan dan pengawasan, serta peningkatan profesionalitas petugas pemasyarakatan.Resocialization seek public acceptance of prisoners after the criminal ends by forming a self-prisoners personality through coaching. This study aims to determine the formation of self-prisoners personality through the process of resocialization in State Prison Class II B Banyumas and know the resistance resocialization process of prisoners to be ready to return to society. This study was conducted using qualitative research with case study approach. Data collection techniques used were observation, interviews, and documentation. The results showed that the formation of the personality self-prisoners in the State Prison Class II B Banyumas include treatment programs and coaching programs are pursued as a form of mental development activities, social development and coaching skills. All three of these activities provide opportunities for reflection prisoners away to form his personality. Barriers resocialization process in State Prison Class II B Banyumas for Preparing prisoners back into society is the lack of family support because of the distance and the economy, the need to improve infrastructure security and surveillance, as well as increase the professionalism of correctional officers. 
PEMBELAJARAN KOLABORATIF PADA DALAM MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TERPADU Layli, Nurul
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 1 No 1 (2012): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Collaborative learning model is one model of learning that is expected to streamline the learning process so as to make students more active and creative. This study aims at knowing the planning, the application, and the challenge of using collaborative learning in Social Scienes at MTs Roudlotusysyubban Pati. The results showed that teachers do not have the training about collaborative learning and the teachers faced many barriers in the application of collaborative learning. These barriers include the lack of teachers in English-language skills, limited learning time, the inability of students for peer learning, and the limited medium of instructions..
PERANAN PERKULIAHAN BIDANG STUDI KEPENDIDIKAN DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PADA MAHASISWA PENDIDIKAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI Rahmawati, Yeni; Fatimah, Nurul; Rochana, Totok
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 5 No 2 (2016): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenomena  cultural shock mahasiswa kependidikan dalam melaksanakan tugas pengelolaan pembelajaran pada saat praktik pengalaman lapangan (PPL) menjadi sebuah kajian yang menarik untuk diteliti. Hal itu dikarenakan selama perkuliahan mahasiswa kependidikan telah dibekali keilmuan metodik pedagogik penunjang profesinya sebagai calon guru. Melalui pendekatan penelitian kualitatif, akan dikaji bagaimana peranan perkuliahan bidang studi kependidikan bagi mahasiswa pendidikan Sosiologi dan Antropologi pada saat PPL.Hasil penelitian menunjukan masing-masing mata kuliah memiliki tujuan pembelajaran yang spesifik atau khusus sebagaimana dinyatakan dalam teori pembelajaran bertujuan yang digagas oleh Edward C Tolman, kekhususan tersebut berimplikasi pada aktivitas belajarnya dan peranan perkuliahan pada saat PPL yang berbeda pula. Peranan perkuliahan perencanaan pembelajaran pada saat PPL sebagai implikasi pembelajaran di kampus, yaitu mampu membekali kemampuan merencanakan pembelajaran secara mahir sesuai kebutuhan kurikulum 2013. Peranan perkuliahan pembelajaran inovatif, yaitu mampu membekali keterampilan menginovasi pembelajaran sesuai analisis kebutuhan materi ajar, karakteristik siswa di sekolah PPL, serta sarana dan prasarana yang tersedia. Peranan perkuliahan evaluasi pembelajaran yaitu membekali kemampuan melakukan penilaian dengan instrumen yang beragam, tetapi kurang berperan dalam membekali operasionalisasi penilaian dengan kurikulum 2013. Peranan perkuliahan strategi belajar mengajar, berperan dalam membekali keterampilan mengajar layaknya guru, tetapi kurang berperan dalam mengembangkan mental keberanian menjadi guru, dan melakukan manajemen kelas
PENERAPAN PROGRAM KELAS ADVANCE PLACEMENT (AP) DALAM MENUNJANG VISI INTERNASIONAL SISWA DI SMA SEMESTA BILINGUAL BOARDING SCHOOL SEMARANG Latifah, Abidatul; Mustofa, Moh Solehatul; Fatimah, Nurul
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 5 No 2 (2016): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui lebih mendalam tentang penerapan program kelas Advance Placement (AP) dari tahap pertimbangan kebijakan, proses pelaksanaan, hingga berbagai hambatan yang dihadapi. Tulisan ini mengacu pada pelaksanaan program Advance Placement di Semesta Bilingual Boarding School Semarang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yang dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara secara langsung dengan informan serta dokumentasi. Subjek penelitian adalah siswa kelas X dan XI AP serta pengelola program kelas AP di Semesta Bilingual Boarding School Semarang. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi data. Sedangkan teknik analisis data meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukan bahwa: diterapkannya program kelas AP yaitu upaya untuk mempersiapkan siswa agar mampu berkompetisi ditingkat global, untuk memaksimalkan kemampuan siswa, adanya dorongan agar Semesta Semarang mencetak siswa Indonesia ke tingkat Internasional. Pelaksanaan program AP dimulai dari tahap seleksi siswa dan guru AP, hingga evaluasi program AP. Berbagai hambatan dihadapi oleh pimpinan sekolah, siswa AP dan guru AP dapat memicu kritik dalam pelaksanaan AP bagi pihak sekolah.  
PERAN GURMO DALAM TRADISI DUWE GAWE PERNIKAHAN DAN KHITANAN MASYARAKAT DESA NGABLAK KECAMATAN CLUWAK KABUPATEN PATI Alfian, Rahman Latif
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 3 No 1 (2014): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengangkat tentang peran gurmo selaku dukun gawe dalam tradisi pernikahan dan khitanan yang berada di Desa Ngablak Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan lokasi penelitian di Desa Ngablak Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati. Subjek penelitian yaitu masyarakat Desa Ngablak. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan penulis untuk menguji keabsahan data menggunakan triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada Desa Ngablak terdapat gurmo atau bisa dikatakan dukun gawe yang sampai sekarang masih senantiasa berperan penting dalam kehidupan masyarakat Desa Ngablak terutama dalam bidang upacara pernikahan dan khitanan. Gurmo begitu berperan dalam upacara pernikahan dan khitanan baik itu sebelum gawe, saat gawe berlangsung, dan sesudah gawe dilangsungkan. Masyarakat senantiasa menganggap gurmo penting karena sampai sekarang gurmo masih mempunyai fungsi tersendiri bagi masyarakat dan juga gurmo merupakan sarana masyarakat untuk memperoleh kebahagiaan dan keselamatan yang masyarakat inginkanThis research studying about role of gurmo in nuptials tradition and circumcision in the Ngablak village District Of Cluwak and the Pati regency. This Research use approach qualitative with research location in Ngablak village, District of Cluwak and Pati regency. Subject Research were society of Ngablak village. Technique data collecting use observation, interview, and documentation. Technique to test authenticity of data use data triangulation. Result of research indicate that at Ngablak village there were gurmo very important role in life society of Ngablak village especially in the circumcision and nuptials tradition. Gurmo so playing important role specially to circumcision and nuptials tradition before gawe, moment of gawe take place, and after gawe passed off. Society ever assume gurmo to very important because this time gurmo still has separate function to society as well as gurmo represent society medium to obtain;get safety and bliss which society wish. 
ANALISIS PETA KONFLIK PEMBANGUNAN PABRIK PT. SEMEN INDONESIA DI KECAMATAN GUNEM KABUPATEN REMBANG Hidayatullah, Umar; Rini, Hartati Sulistyo; Arsal, Thriwaty
Solidarity: Journal of Education, Society and Culture Vol 5 No 1 (2016): SOLIDARITY
Publisher : Solidarity: Journal of Education, Society and Culture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peta konflik serta dinamika konflik yangterjadi dalam proses pembangunan pabrik PT. Semen Indonesia di Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang. Teori kelas Karl Marx serta pemetaan konflik Fisherdigunakan untuk menganalisis fokus kajian dalam penelitian ini. Metode penelitianyang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Teknikpengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data penelitian ini diperoleh melalui triangulasi data. Analisis data dalampenelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu : pengumpulan data, reduksidata, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitianmenunjukan bahwa setiap pihak memiliki pendapat yang berbeda dalam menyikapi pembangunan pabrik sekaligus lahan eksploitasi yang akan digunakan PT. Semen Indonesia. Pihak-pihak yang terlibat dalam konflik, antara lain; PT. SemenIndonesia, Pemerintah, LBH Semarang, JM-PPK, Walhi, kelompok masyarakatpendukung, dan kelompok masyarakat penolak pembangunan pabrik. Konflik menyebabkan kehancuran hubungan sosial masyarakat sekaligus persatuan kelompokyang memiliki kepentingan yang sama. Berdasarkan penelitian ini, penulis dapatmemberikan saran perlunya kajian dari berbagai disiplin ilmu terkait dengan pembangunan pabrik PT. Semen Indonesia dan mendorong pihak-pihak yang berselisihuntuk menemukan jalan keluar untuk menyelesaikan konflik.

Page 1 of 42 | Total Record : 411