Prevalensi hipertensi di Indonesia sebanyak 25,8% dan sebagian besar diderita oleh wanita. Hipertensi umumnya berisiko lebih tinggi pada usia >40 tahun. Aktivitas fisik merupakan faktor yang mempengaruhi hipertensi. Aktivitas fisik berupa perilaku sedentari berpotensi menimbulkan penyakit jantung dan pembuluh darah. Peningkatan waktu dalam melakukan perilaku sedentari meningkatkan risiko terjadinya hipertensi sebanyak 2%. Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan antara aktivitas fisik terhadap kejadian hipertensi pada wanita pralansia di Puskesmas Bakunase Kupang. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan crosssectional. Teknik sampling menggunakan teknik consecutivesamplingdengan jumlah sampel sebanyak 60 orang. Hasil penelitian diuji dengan uji spearman. Hasil tingkat aktivitas fisik terbanyak yang dilakukan wanita pralansia di Puskesmas Bakunase adalah jenis aktivitas fisik ringan dengan jumlah 39 orang (65%). Mayoritas responden penelitian ini memiliki tekanan darah prahipertensi sebanyak 26 orang (43,3%). Hasil analisis data menggunakan uji spearman menunjukkan ada hubungan signifikan antara aktivitas fisik terhadap kejadian hipertensi pada wanita pralansia di Puskesmas Bakunase Kupang (p=0,024), namun hasil penelitian ini memiliki kolerasi sangat lemah (r=-0,291) dengan sifat kolerasi negatif yaitu semakin rendah aktivitas fisik maka semakin tinggi tekanan darah. Kesimpulan dari penelitian ini ada hubungan signifikan antara aktivitas fisik terhadap kejadian hipertensi pada wanita pralansia di Puskesmas Bakunase Kupang
Copyrights © 2020