Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

The relationship between emotional intelligence and self-directed learning readiness among students in the faculty of medicine Eko Novanto Nurismail; Dyah Gita Rambu Kareri; Derri Riskiyanti Tallo Manafe; I Made Artawan
Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling: Jurnal Kajian Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Konseling Volume 7 Number 1 June 2021
Publisher : Program Studi bimbingan Konseling PPs UNM Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jppk.v7i1.19050

Abstract

This study is aimed to investigate the relationship between emotional intelligence and self-directed learning readiness (SDLR) among students in Faculty of Medicine, University of Nusa Cendana. This analytical observational research implemented cross sectional design with stratified random sampling technique on preclinical medical students at the Faculty of Medicine, University of Nusa Cendana, in the academic years of 2017, 2018, and 2019. A total of 156 respondents which fulfilled the inclusion criteria were recruited in this study by filling questionnaires of Schutte emotional intelegence scale (SEIS) and self-directed learning readiness scale (SDLRS) analyzed using Somer’s d test. The results of the study showed that: (1) there is a significant relationship between emotional intelligence and SDLR of the students at the Faculty of Medicine, University of Nusa Dua (p<0.05) with strong correlation coefficient (r: 0.534); (2) there were 127 preclinical medical students (81.41%) with a high level of emotional intelligence and 29 preclinical medical students (18.59%) had a moderate level of emotional intelligence, but none of them had a low level of emotional intelligence; and (3) there were 84 preclinical medical students (53.84) who had high level of SDLR and 72 (46.16%) with a moderate level of SDLR, but none of them had a low SDLR level.
HUBUNGAN INTENSITAS NYERI CARPAL TUNNEL SYNDROME (CTS) DENGAN AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI PADA PERAWAT RSUD PROF. DR. W. Z. JOHANNES KUPANG Jen Rosalinda Untajana; Regina Hutasoit; Kristian Ratu; Dyah Gita Rambu Kareri
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 10 No 1 (2022): April (Number Issue 23, Year 2022)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/cmj.v10i1.6812

Abstract

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan salah satu jenis musculoskeletal disorders (MSDs) yang diakibatkan oleh berbagai faktor, seperti faktor pekerjaan (work-related musculoskeletal disorder). Gejala yang muncul biasanya nyeri, mati rasa dan parestesia pada ibu jari, jari telunjuk, jari tengah dan setengah radial jari manis. Jika CTS dibiarkan terlalu lama akan menjadi penyebab nyeri jangka panjang dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara intensitas nyeri carpal tunnel syndrome (CTS) dengan aktivitas kehidupan sehari-hari pada perawat RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Besar sampel yang digunakan adalah sebanyak 31 sampel dengan teknik total sampling. Data diperoleh dari pengisian kuesioner Wong-Baker Faces Pain Rating Scale (WBPRS) dan Boston Carpal Tunnel Syndrome Questionnaire (BCTQ). Hasil data dari 31 responden menunjukkan bahwa 83,9% responden mengalami CTS ringan dan 16,1% responden mengalami CTS sedang. Intensitas nyeri ringan dirasakan oleh 58,1% responden dan intensitas nyeri sedang 19,4%. Untuk gangguan status fungsional, responden yang mengalami kesulitan tingan sebesar 64,5% dan kesulitan sedang 12,9%. Dalam penelitian ini, ditemukan lebih banyak responden memiliki CTS ringan dengan intensitas nyeri ringan dan kesulitan ringan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Hasil analisa data yang dilakukan dengan menggunakan uji Spearman didapatkan nilai kemaknaan 0,00 (p=0,05) dan nilai korelasi antar variabel kuat (r=0,749). Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan antara intensitas nyeri carpal tunnel syndrome (CTS) dengan aktivitas kehidupan sehari-hari pada perawat RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang.
HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS, INDEKS MASSA TUBUH DAN TEKANAN DARAH IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI PUSKESMAS BAKUNASE KOTA KUPANG Andry Saputra Singarimbun; Dyah Gita Rambu Kareri; Sidarta Sagita
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 7 No 1 (2019): Maret (Terbitan 16 tahun 2019)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.075 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v7i1.1496

Abstract

Bayi berat lahir rendah merupakan salah satu dari tiga penyebab kematian neonatal di Indonesia. Angka BBLR di provinsi NTT berada pada urutan ketiga di Indonesia dengan data BBLR di Kota Kupang sebanyak 310 bayi pada tahun 2016. Salah satu faktor risiko BBLR adalah status gizi ibu. Lingkar lengan atas (LLA), indeks massa tubuh (IMT) dan tekanan darah merupakan predikator dalam pengukuran status gizi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan LLA, tekanan darah dan IMT ibu hamil dengan BBLR. Metode jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan case control. Sampel penelitan adalah ibu hamil di Puskesmas Bakunase pada bulan Januari 2017-Juni 2018. Pengambilan sampel dilakukan dengan consecutive sampling sejumlah 30 sampel. Data diperoleh dari rekam medik. Uji hipotesis dengan uji Chi square. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara LLA ibu hamil dengan BBLR (p=0,027), namun tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tekanan darah ibu hamil dengan BBLR (p=0,699) dan IMT ibu hamil dengan BBLR (p=1,000). Kesimpulan dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara LLA Ibu hamil dengan BBLR di Puskesmas Bakunase Kota Kupang
UJI POTENSI ANTI BAKTERI EKSTRAK ETANOL 70% BUAH LONTAR (Borassus flabellifer) TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus Soeharty Megawaty Konay; Prisca Deviani Pakan; Dyah Gita Rambu Kareri
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 7 No 2 (2019): Agustus (Terbitan 17 Tahun 2019)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.952 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v7i2.1782

Abstract

Flora di Indonesia memiliki banyak manfaat, salah satunya digunakan sebagai alternatif pengobatan. Salah satu tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat adalah lontar (Borassus flabellifer). Di India, buah lontar digunakan sebagai obat kulit. Infeksi kulit tersering disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Tujuan penelitian ini menganalisis potensi antibakteri ekstrak etanol 70% buah lontar (Borassus flabellifer) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus. Metode yang digunakan pada penelitian ini merupakan true experimental dengan rancangan Post-test Only Control Group Design. Uji potensi antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram dan metode dilusi broth. Ekstrak buah lontar diperoleh dari proses maserasi dengan pelarut etanol 70%. Konsentrasi ekstrak kental yang digunakan adalah 100%, 75%, 50%, 25%, 5%, dan 1%. Sefalosporin sebagai kontrol positif dan akuades sebagai kontrol negatif. Hasil metode difusi cakram menunjukkan rata-rata diameter daya hambat (DDH) pada konsentrasi 100% sebesar 15,44 mm; konsentrasi 75% sebesar 8,39 mm; konsentrasi 50% sebesar 7,28 mm; konsentrasi 25% sebesar 5,94 mm; konsentrasi 5% sebesar 6,4 mm; dan kontrol positif sebesar 52,28 mm; sedangkan konsentrasi 1% dan kontrol negatif memiliki rata-rata DDH 0 mm. Metode dilusi broth menunjukkan tidak terlihatnya kekeruhan pada konsentrasi 100% sampai 5% dan kontrol positif, sedangkan pada konsentrasi 1% dan kontrol negatif menunjukkan terlihatnya kekeruhan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 70% buah lontar konsentrasi 100% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan rata-rata diameter daya hambat (DDH) sebesar 15,44 mm; sedangkan konsentrasi minimum yang mampu menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus adalah konsentrasi 5%.
HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN TINGKAT SINDROMA PREMENSTRUASI PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA Yolanda Yasinta Ina Tuto; Dyah Gita Rambu Kareri; Prisca Deviani Pakan
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 7 No 2 (2019): Agustus (Terbitan 17 Tahun 2019)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.786 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v7i2.1785

Abstract

Sindroma premenstruasi adalah kumpulan gejala fisik, psikologis, dan emosi yang timbul 6-10 hari sebelum menstruasi. Sebagian besar wanita mengalami satu atau lebih gejala premenstruasi pada sebagian besar siklus menstruasinya. Sindroma premenstruasi dapat menjadi masalah karena dapat menimbulkan efek negatif pada aktivitas sehari-hari serta mengganggu fungsi pribadi dan sosial dari individu yang mengalami. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan sindroma premenstruasi adalah stres. Mahasiswa merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap stres. Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan antara tingkat stres dengan tingkat sindroma premenstruasi pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana. Metode penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel penelitian adalah 100 orang, dengan teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Data yang digunakan adalah data primer yang diambil menggunakan kuisioner The Kessler Psychological Distress Scale dan Shortened Premenstrual Assessment Form. Analisis data yang digunakan adalah dengan uji statistik Spearman rho’. Hasil penelitian ini dari 100 responden, didapatkan hasil: 30 responden (30%) tidak mengalami stres dan 70 responden (70%) mengalami stres yang terbagi menjadi 29 responden (29%) mengalami stres berat, 19 responden (19%) mengalami stres sedang, 22 responden (22%) mengalami stres ringan; 100 responden (100%) mengalami sindroma premenstruasi yang terbagi menjadi 54 responden (54%) mengalami sindroma premenstruasi ringan dan 46 responden (46%) mengalami sindroma premenstruasi sedang. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan yang bermakna dengan kekuatan korelasi kuat dan arah korelasi positif antara tingkat stres dengan tingkat sindroma premenstruasi pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana (p=0,000 dan r=0,632).
PENGARUH EXERCISE TERHADAP KADAR GLUKOSA DAN PROFIL LIPID MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA Elisabeth Levina Sari Setianingrum; Dyah Gita Rambu Kareri; Efrisca Meliyuita Br. Damanik
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 8 No 1 (2020): Januari (Terbitan 18 tahun 2020)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.104 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v8i1.2643

Abstract

Usia produktif dengan faktor risiko diabetes melitus semakin meningkat disebabkan karena gaya hidup instan dan kurang gerak tidak terkecuali pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Undana yang tinggal di pusat kota Kupang. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya perbedaan signifikan antara kadar glukosa darah puasa, profil lipid (kolesterol total, trigliserida, HDL, factor predisposisi lainnya tekanan darah, insulin puasa, umur, jenis kelamin, lingkar pinggang, tinggi badan, berat badan, BMI index, family history lainnya pada sebelum exercise dan setelah exercise tarian Ja’i. Metode Penelitian menggunakan eksperimental yang dilakukan pada 65 mahasiswa FK UNDANA dibagi menjadi kelompok kontrol dan intervensi dan diperiksa kadar glukosa dan profil lipid sebelum dan setelah Ja’i. Uji perbedaan menggunakan uji t-independent pada sebaran data normal dan uji Wilcoxon dengan sebaran data tidak normal. Hasil penelitian terdapat perbedaan signifikan pada Kolesterol Total dengan perbedaan mean 10,22±5,75 dengan p=0,029 dan IK 1,15-5,75 ; LDL 12±8,24 dengan p 0,016 dan IK 2,52-21,47 ; Trigliserida 22,62±14,72 dengan p 0,027 dan IK 2,89-42,32 sedangkan tidak ada perbedaan pada HDL dan Glukosa Puasa, dengan perbedaan mean dan p masing-masing 2,33±3,38, p=0,468 ; 1,5 ± 0,17, p=0,546.Simpulan dan saran tidak terdapat perbedaan yang bermakna kadar glukosa darah puasa dan HDL mahasiswa namun terdapat perbedaan bermakna pada kolesterol, LDL dan trigliserida mahasiswa sebelum dan setelah 3 minggu exercise Tarian Jai. Penelitan lebih lanjut dapat dilakukan pada orang dewasa dan pada penderita CHD
PENGARUH LATIHAN TARIAN JA’I (TRADISIONAL DANCE) TERHADAP KEBUGARAN FISIK MAHASISWA FK UNDANA Derri Riskiyanti Tallo Manafe; Dyah Gita Rambu Kareri; Efrisca Meliyuita Br. Damanik
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 8 No 1 (2020): Januari (Terbitan 18 tahun 2020)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.107 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v8i1.2647

Abstract

Untuk menjalani sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi di Fakultas Kedokteran diperlukanmahasiswa yang memiliki kebugaran fisik yang baik. Kebugaran fisik melalui peningkatanefesiensi kerja jantung dan peningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh. Aktivitas fisikterbukti dapat meningkatakan kebugaran fisik. Jenis aktivitas fisik lain yang sedangdikembangkan saat ini karena dapat meningkatkan kebugaran fisik adalah Dance MovementTherapy (DMT). Salah satu jenis tarian tradisional yang sudah dikenal oleh masyarakat luasadalah Tarian Ja’i. Tarian ini bisa dijadikan sebagai DMT sekaligus unsur aerobik karenagerakan tarian tersebut melibatkan kelompok otot-otot besar di kepala/leher, tangan, dan kaki.Tujuan penelitian ini untuk membuktikan adanya pengaruh Tarian Ja’i terhadap kebugaranfisik mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana. Metode yang digunakanpada jenis penelitian ini adalah randomized pre and post test controlled group design.Tempat penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana. Waktupenelitian dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober 2019. Sampel penelitian adalahMahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana yang memenuhi kriteria inklusidan eksklusi. Mahasiwa yang masuk kriteria inklusi kemudian menjalani tes kebugaran fisiksebelum dan sesudah perlakuan tarian Ja’i selama 3 minggu, dengan lari pada lintasan 2,4 kmdan waktu tempuh dicatat berdasakan stop watch. Kelompok perlakuan diberi Tarian Ja’idurasi + 30 menit dengan intensitas moderat sesuai dengan target kisaran heart rate 50-70%berdasarkan metode Karvonen serta dalam rentang skala borg RPE 12-16. Tarian Ja’idilakukan selama 3x seminggu selama 3 minggu. Kelompok kontrol tidak diberikan latihankhusus. Pelaksanaan latihan senam aerobik low impact selama 3 minggu dengan 9 kalipertemuan. Analisa data menggunakan uji t-berpasangan (paired t-test). Hasil yang diperolehyaitu variabel waktu tempuh lari kelompok perlakuan Tarian Ja’i sebelum dan setelahperlakuan menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna (p≤0,05). Pada variabel waktutempuh lari kelompok perlakuan Tarian Ja’i sebelum dan setelah perlakuan menunjukkanadanya perbedaan bermakna dengan waktu tempuh tes lari 2,4 km dari rerata sebelumperlakuan 21' 06" menjadi 18' 23" setelah tiga minggu perlakuan (p≤0,05). Sedangkan padavariabel waktu tempuh lari kelompok kontrol sebelum dan setelah perlakuan menunjukkantidak adanya perbedaan bermakna dengan waktu tempuh tes lari 2,4 km. Dari penelitian inidapat ditarik kesimpulan bahwa Tarian Ja’i mampu meningkatkan kebugaran fisik mahasiswaFakultas Kedokteran Undana
PENGARUH TARIAN JA’I (TRADITIONAL DANCE) TERHADAP FUNGSI EKSEKUTIF PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA Dyah Gita Rambu Kareri; Derri R Tallo Manafe; Elisabeth Levina Sari Setianingrum
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 8 No 1 (2020): Januari (Terbitan 18 tahun 2020)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (916.594 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v8i1.2650

Abstract

Fungsi eksekutif diperlukan dalam menjalani proses Pendidikan Kedokteran. Aktivitas fisik terbukti dapat memperbaiki fungsi eksekutif, salah satunya adalah Dance Movement Therapy (DMT). DMT merupakan suatu psikoterapi yang dapat meningkatkan fungsi kognitif, kebugaran fisik dan fungsi sosial seorang individu. Salah satu jenis tarian tradisional yang sudah dikenal oleh masyarakat luas adalah Tarian Ja’i. Tarian ini melibatkan kelompok otot-otot besar di kepala/leher, tangan, dan kaki. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan pengaruh latihan tarian Ja’i terhadap peningkatan fungsi eksekutif pada mahasiswa FK Undana. Metode penelitian ini merupakan penelitian randomized pre and post test controlled group design. Hasil dari penelitian ini didapatkan peningkatan yang signifikan skor uji TMT-B sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok intervensi (p=0,001) dan kelompok kontrol (p=0,01). Tidak terdapat perbedaan yang bermakna selisih nilai trail making test part B sebelum dan sesudah dilakukan latihan DMT dibandingkan dengan kelompok kontrol (p=0,372). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa DMT memiliki pengaruh dalam meningkatkan fungsi eksekutif mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana Kupang.
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI PADA WANITA PRALANSIA DI PUSKESMAS BAKUNASE Grisda Ledivia Lay; Herman Pieter Louis Wungouw; Dyah Gita Rambu Kareri
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 8 No 1 (2020): Januari (Terbitan 18 tahun 2020)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.946 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v8i1.2653

Abstract

Prevalensi hipertensi di Indonesia sebanyak 25,8% dan sebagian besar diderita oleh wanita. Hipertensi umumnya berisiko lebih tinggi pada usia >40 tahun. Aktivitas fisik merupakan faktor yang mempengaruhi hipertensi. Aktivitas fisik berupa perilaku sedentari berpotensi menimbulkan penyakit jantung dan pembuluh darah. Peningkatan waktu dalam melakukan perilaku sedentari meningkatkan risiko terjadinya hipertensi sebanyak 2%. Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan antara aktivitas fisik terhadap kejadian hipertensi pada wanita pralansia di Puskesmas Bakunase Kupang. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan crosssectional. Teknik sampling menggunakan teknik consecutivesamplingdengan jumlah sampel sebanyak 60 orang. Hasil penelitian diuji dengan uji spearman. Hasil tingkat aktivitas fisik terbanyak yang dilakukan wanita pralansia di Puskesmas Bakunase adalah jenis aktivitas fisik ringan dengan jumlah 39 orang (65%). Mayoritas responden penelitian ini memiliki tekanan darah prahipertensi sebanyak 26 orang (43,3%). Hasil analisis data menggunakan uji spearman menunjukkan ada hubungan signifikan antara aktivitas fisik terhadap kejadian hipertensi pada wanita pralansia di Puskesmas Bakunase Kupang (p=0,024), namun hasil penelitian ini memiliki kolerasi sangat lemah (r=-0,291) dengan sifat kolerasi negatif yaitu semakin rendah aktivitas fisik maka semakin tinggi tekanan darah. Kesimpulan dari penelitian ini ada hubungan signifikan antara aktivitas fisik terhadap kejadian hipertensi pada wanita pralansia di Puskesmas Bakunase Kupang
PENGARUH LATIHAN TARIAN JA’I (TRADITIONAL DANCE) TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA Norbert R.S. Monekaka; Dyah Gita Rambu Kareri; Derri R Tallo Manafe
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 8 No 1 (2020): Januari (Terbitan 18 tahun 2020)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.722 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v8i1.2665

Abstract

Stres adalah respon tubuh yang sifatnya adaptif dan dapat dialami oleh semua orang serta dapat memberikan dampak secara total bagi individu tersebut. Mahasiswa merupakan salah satu kelompok yang sangat rentan terhadap stres terutama mahasiswa Fakultas Kedokteran. Salah satu strategi untuk menurunkan tingkat stres yaitu melalui Dance Movement Therapy. Tarian Ja’i dikategorikan sebagai Dance Movement Therapy yang merupakan bentuk terapi yang menggunakan gerakan tarian untuk mengatasi masalah stres dan juga sebagai sarana pelepas ketegangan sehingga tubuh menjadi lebih rileks. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan adanya pengaruh Latihan Tarian Ja’i (Traditional Dance) terhadap penurunan tingkat stres mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana. Metode penelitian ini merupakan penelitian Quasy Experimental dengan rancangan penelitian One Group Pre and Post Test Design yang dilakukan pada mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana. Sampel diberikan intervensi Latihan Tarian Ja’i dengan durasi waktu 30 menit, intensitas 3 kali seminggu selama 3 minggu. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling dengan jumlah responden 36 orang. Penelitian dianalisis menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil analisis pengaruh latihan Tarian Ja’i (Traditional Dance) terhadap penurunan tingkat stres mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana menunjukkan nilai p = 0,000 (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa Latihan Tarian Ja’i memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan tingkat stres pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana