Herman Pieter Louis Wungouw
Fakultas Kedokteran, Universitas Nusa Cendana

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

HUBUNGAN KEJADIAN ACNE VULGARIS DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWI SMAN 3 KUPANG Kathleen G Matheus; Herman Pieter Louis Wungouw; Su Djie To Rante
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 6 No 3 (2018): Desember (Terbitan 15 tahun 2018)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (775.907 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v6i3.668

Abstract

Jerawat adalah penyakit peradangan menahun folikel pilosebasea yang umunya terjadi padaremaja dan dapat sembuh sendiri. Remaja yang mengalami masalah jerawat seringkalimempunyai masalah yang berkaitan dengan kepercayaan diri. Kepercayaan diri merupakanaspek kepribadian yang berisi keyakinan tentang kekuatan, kemampuan, keterampilan yangdimilikinya dan biasanya menganggap bahwa dirinya mampu melakukan segala sesuatu yangdihadapinya dengan kemampuan yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiapakah terdapat hubungan kejadian acne vulgaris dengan tingkat kepercayaan diri pada siswiSMAN 3 Kupang. Desain dari penelitian ini adalah analitikal observasional denganpendekatan cross sectional dan menggunakan uji Spearman Rank Correlation. Pemilihansampel menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling dan didapatkanjumlah sampel sebanyak 93 orang. Hasil analisis data uji korelasi Rank Spearman denganprogram SPSS 16 didapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian acnevulgaris dengan tingkat kepercayaan diri dengan nilai p<0,05 (0,013). Dari hasil penelitianini disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian acne vulgarisdengan tingkat kepercayaan diri pada siswi SMAN 3 Kupang
HUBUNGAN POLA ASUH DAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU MELATI KELURAHAN NAIMATA WILAYAH KERJA PUSKESMAS PENFUI Sarliance Lette; Herman Pieter Louis Wungouw; Rahel Rara Woda
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 7 No 1 (2019): Maret (Terbitan 16 tahun 2019)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.723 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v7i1.1500

Abstract

Masalah gizi terjadi disetiap siklus kehidupan, dimulai sejak dalam kandungan (janin), bayi, anak, dewasa dan usia lanjut. Periode dua tahun pertama kehidupan merupakan masa penting, karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Gangguan gizi yang terjadi pada periode ini bersifat permanen dan tidak dapat diperbaiki lagi walaupun kebutuhan gizi pada masa selanjutnya terpenuhi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan Pola Asuh dan Tingkat Pendidikan Ibu dengan Status Gizi Balita di Posyandu Melati Kelurahan Naimata wilayah kerja Puskesmas Penfui. Metode penelitian ini menggunakan metode observasional dengan pendekatan cross sectional, menggunakan kuesioner untuk penilaian pola asuh dan tingkat pendidikan ibu, pengukuran status gizi balita diukur dengan indeks antropometri berat badan menurut tninggi/panjang badan yang berpedoman pada standar NCHS-WHO dalam versi skor simpang baku (Z-Score). Hasil penelitian menunjukan status gizi balita yang memiliki status gizi normal dengan pola asuh yang baik sebanyak 36 responden dan pola asuh kurang 9 responden, tidak normal dengan pola asuh baik sebanyak 6 responden dan pola asuh kurang 1 responden. Sedangkan balita yang memiliki status gizi normal dengan tingkat pendidikan ibu yang baik sebanyak 38 responden dan tingkat pendidikan kurang 7 responden, tidak normal dengan tingkat pendidikan ibu baik sebanyak 4 responden dan tingkat pendidikan kurang 3 responden. Berdasarkan uji statistik fisher pola asuh dan status gizi diperoleh p-value sebesar p=1,000 > (0,05), sedangkan tingkat pendidikan dan status gizi diperoleh p-value sebesar p=0,120 > (0,05) yang artinya H1 ditolak dan H0 di terima, sehingga tidak terdapat hubungan pola asuh dan tingkat pendidikan ibu dengan status gizi balita di posyandu Melati Kelurahan Naimata wilayah kerja Puskesmas Penfui. Kesimpulan penelitian ini bahwa tidak terdapat hubungan pola asuh dan tingkat pendidikan ibu dengan status gizi balita di posyandu Melati Kelurahan Naimata wilayah kerja Puskesmas Penfui. Bagi ibu balita rutin membawa anaknya ke posyandu setiap bulan agar status gizi anak dipantau secara berkala, dan tetap mempertahankan pola asuh yang baik serta lebih memperhatikan asupan gizi anaknya
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KEKAMBUHAN PENDERITA GANGGUAN SKIZOFRENIA DI RSJ NAIMATA KUPANG Theresia Dian; Herman Pieter Louis Wungouw; Dickson Legoh
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 7 No 1 (2019): Maret (Terbitan 16 tahun 2019)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.747 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v7i1.1501

Abstract

Penelitian mengenai “Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kekambuhan Penderita Gangguan Skizofrenia di RSJ Naimata Kupang”, telah dilakukan mulai bulan Juni sampai dengan Juli 2018.penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kekambuhan penderita gangguan skizofrenia yang berkunjung di RSJ Naimata Kupang. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel di ambil dengan menggunakan teknik accidental sampling dan didapatkan 43 responden. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuisioner dukungan keluarga dan tingkat kekambuhan. Analisa data penelitian ini menggunakan uji statistik spearman. Hasil analisis menunjukan perbedaan yang signifikan dengan nilai p=0,04 (p<0,05) yang berarti ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kekambuhan penderita gangguan skizofrenia di RSJ Naimata Kupang
HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DAN LOKASI LESI DENGAN TINGKAT DEFISIT NEUROLOGIS PADA PASIEN STROKE ISKEMIK DI RSUD PROF DR. W.Z. JOHANNES KUPANG Rut Desiyana Gultom; Herman Pieter Louis Wungouw; Idawati Trisno
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 8 No 1 (2020): Januari (Terbitan 18 tahun 2020)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.097 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v8i1.2618

Abstract

Stroke adalah penyebab kematian kedua terbesar di dunia. Bahkan, setiap dua detikdidapatkan penambahan satu pasien stroke di dunia. Faktor resiko yang memicu tingginyaangka kejadian stroke iskemik salah satunya adalah diabetes melitus. Kenaikan kadar glukosadalam darah yang terjadi 48 jam pertama pada penderita stroke fase akut dapatmempengaruhi morbiditas dan mortalitas penderita. Seluruh jenis stroke pasti menyebabkandefisit neurologis yang berbeda tergantung daerah otak yang aliran darah terganggu danfungsi otak mengalami iskemik.Efek dari Stroke biasanya tergantung pada tingkat kerusakanotak dan letak lesi stroke pada otak. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungankadar glukosa darah dan lokasi lesi dengan tingkat defisit neurologis pada pasien strokeiskemik di RSUD Prof Dr. W.Z. Johannes Kupang. Metode yang digunakan pada penelitianini merupakan penelitian analitikal observasional dengan rancangan cross sectional yangdilakukan pada pasien stroke iskemik yang datang ke RSUD Prof. Dr. W. Z. JohannesKupang dengan cara pemeriksaan langsung pasien dan status pasien. Teknik pengambilansampel menggunakan Consecutive Sampling dengan besar sampel 50 orang yang memenuhikriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian dianalisis secara univariat, bivariat menggunakan ujichi-square. Hasil analisis bivariat menunjukkan kadar glukosa darah (p=0,016)dan lokasi lesi(p=0,011) berhubungan dengan tingkat defisit neurologis pasien stroke iskemik. Daripenelitian ini dapat disimpulkan bahwa kadar glukosa darah yang tinggi dan lokasi lesi dihemisfer kiri berhubungan dengan beratnya tingkat defisit neurologis pada pasien strokeiskemik di RSUD Prof DR. W.Z. Johannes Kupang
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI PADA WANITA PRALANSIA DI PUSKESMAS BAKUNASE Grisda Ledivia Lay; Herman Pieter Louis Wungouw; Dyah Gita Rambu Kareri
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 8 No 1 (2020): Januari (Terbitan 18 tahun 2020)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.946 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v8i1.2653

Abstract

Prevalensi hipertensi di Indonesia sebanyak 25,8% dan sebagian besar diderita oleh wanita. Hipertensi umumnya berisiko lebih tinggi pada usia >40 tahun. Aktivitas fisik merupakan faktor yang mempengaruhi hipertensi. Aktivitas fisik berupa perilaku sedentari berpotensi menimbulkan penyakit jantung dan pembuluh darah. Peningkatan waktu dalam melakukan perilaku sedentari meningkatkan risiko terjadinya hipertensi sebanyak 2%. Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan antara aktivitas fisik terhadap kejadian hipertensi pada wanita pralansia di Puskesmas Bakunase Kupang. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan crosssectional. Teknik sampling menggunakan teknik consecutivesamplingdengan jumlah sampel sebanyak 60 orang. Hasil penelitian diuji dengan uji spearman. Hasil tingkat aktivitas fisik terbanyak yang dilakukan wanita pralansia di Puskesmas Bakunase adalah jenis aktivitas fisik ringan dengan jumlah 39 orang (65%). Mayoritas responden penelitian ini memiliki tekanan darah prahipertensi sebanyak 26 orang (43,3%). Hasil analisis data menggunakan uji spearman menunjukkan ada hubungan signifikan antara aktivitas fisik terhadap kejadian hipertensi pada wanita pralansia di Puskesmas Bakunase Kupang (p=0,024), namun hasil penelitian ini memiliki kolerasi sangat lemah (r=-0,291) dengan sifat kolerasi negatif yaitu semakin rendah aktivitas fisik maka semakin tinggi tekanan darah. Kesimpulan dari penelitian ini ada hubungan signifikan antara aktivitas fisik terhadap kejadian hipertensi pada wanita pralansia di Puskesmas Bakunase Kupang
PERBEDAAN GANGGUAN FUNGSI KOGNITIF PADA PASIEN STROKE ISKEMIK LESI HEMISFER KIRI DAN KANAN DI RSUD PROF. DR. W. Z. JOHANNES KUPANG Maria P Wende; Herman Pieter Louis Wungouw; Efrisca Meliyuita Br. Damanik
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 8 No 1 (2020): Januari (Terbitan 18 tahun 2020)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.979 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v8i1.2662

Abstract

Stroke merupakan masalah kesehatan yang menyebabkan cacat menahun dan menyebabkan kematian nomor 2 di dunia. Sebagian besar penderita stroke (87%) adalah penderita stroke iskemik.. Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2013,terdapat 1.236.825 orang (7,0%) yang terdiagnosis berdasarkan gejala, dan NTT menempati urutan ke 12 dengan prevalensi stroke terbanyak. Sebanyak 30% penderita stroke mengalami disabilitas residual termasuk gangguan fungsi kognitif yang mengganggu kemandirian. Hal ini dikarenakan masing-masing hemisfer otak mengatur ke 5 domain fungsi kognitif, dimana hemisfer kiri mengatur domain bahasa secara dominan yang dapat mempengaruhi domain yang lain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya perbedaan gangguan fungsi kognitif pada pasien stroke iskemik lesi hemisfer kiri dan kanan di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang. Metode jenis penelitian ini adalah analitik observasional yang dilakukan dengan metode studi cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 48 orang dan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data didapatkan melalui wawancara pasien secara langung menggunakan instrumen MoCA-INA dan melihat status pasien. Analisis yang digunakan adalah uji Mann-Whitney. Hasil rerata uji fungsi kognitif lesi stroke iskemik hamisfer kiri dan kanan berturut-turut adalah 15,83 dan 18,87. Hasil analisis data menggunakan uji Mann-Whitney, didapatkan nilai p = 0,094. Kesimpulan hasil penelitian ini menunjukan bahwa nilai signifikan p > α (0,05), sehingga disimpulkan bahwa secara statistik, tidak terdapat perbedaan gangguan fungsi kognitif pada pasien stroke iskemik lesi hemisfer kiri dan kanan di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang
HUBUNGAN LETAK LESI STROKE DENGAN KEJADIAN DEPRESI PASCA STROKE PADA PASIEN STROKE DI RSUD PROF DR W Z JOHANNES KUPANG Jeanette Maureen Pongsilurang; Herman Pieter Louis Wungouw; Kresnawati Wahyu Setiono
Cendana Medical Journal (CMJ) Vol 8 No 2 (2020): April ( Terbitan 19 tahun 2020)
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.345 KB) | DOI: 10.35508/cmj.v8i2.3347

Abstract

Stroke merupakan penyebab kematian tertinggi kedua dan penyebab disabilitas tertinggi ketiga di dunia. Stroke dapat mempengaruhi kondisi neuropsikiatri pasien, salah satu dampak paling umum ialah depresi pasca stroke yang dapat memperlambat proses pemulihan pasien pasca stroke. Lokasi lesi diduga merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan depresi pasca stroke, namun hal ini masih menjadi kontroversi. Tujuan penelitin ini untuk mengetahui hubungan letak lesi stroke dengan kejadian depresi pasca stroke pada pasien stroke di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang. Metode penelitian ini bersifat analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 68 orang dan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data primer didapat melalui wawancara dengan pasien menggunakan kuesioner Hamilton Depression Rating Scale (HDRS), sedangkan data sekunder didapatkan melalui rekam medik. Hasil dari 68 responden, didapati 31 responden (45,6%) dengan lesi hemisfer kiri dan 37 responden (54,4%) dengan lesi hemisfer kanan. Sebanyak 29 responden (42,6%) mengalami depresi pasca stroke. Terdapat 45,2% responden dengan lesi hemisfer kiri mengalami depresi, sedangkan responden dengan lesi hemisfer kanan yang mengalami depresi sebesar 40,5%. Analisis data dilakukan dengan uji chi square dan didapatkan nilai signifikansi p=0,701 (p>0,05). Kesimpulan penelitian ini tidak terdapat hubungan yang signifikan antara letak lesi stroke dengan kejadian depresi pasca stroke pada pasien stroke di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang.