Biduak merupakan perahu dari budaya Minangkabau yang umumnya banyak digunakan sebagai alat transportasi di danau. Biduak dibuat dari kayu gelondongan yang dibentuk hingga menjadi sebuah perahu yang mempunyai ciri khas. Penggunaan kayu sebagai bahan baku utama pembuatan Biduak tidak bersahabat dengan lingkungan dapat menyebabkan bencana banjir, longsor pengurangan produksi oksigen dan pemanasan global. Penelitian ini mengkaji lapisan serat pada fiber yang ideal dalam menahan tekanan yang dialami dengan mempertimbangkan berat biduak itu sendiri. Untuk mengungkapkan tahanan yang dialami oleh lambung perahu ketika berlayar dilakukan dengan the Computer Fluid Dynamic (CFD). Pembuatan spesimen fiberglass dilakukan dengan metode hand-layout, dengan variasi lapisan serat. Serat penguat menggunakan jenis E-glass dengan tipe Chop Strand Mat 300 dan Woven Roving 600. Matrik menggunakan Unsaturated Polyester Resin BQTN 157-EX. Pengukuran kekuatan tarik dilakukan dengan menggunakan Universal Testing Machine. Hasil simulasi CFD mengungkapkan bahwa tekanan terbesar yang dialami biduak ketika berlayar adalah sebesar 10.4 MPa pada kecepatan 1 m/s. Hasil pengujian tarik pada setiap spesimen menunjukan bahwa semuanya memiliki kekuatan tarik yang lebih besar dari tekanan yang diterima oleh lambung biduak ketika berlayar. Berdasarkan pertimbangan berat, spesimen 1 yang paling ideal digunakan untuk pembuatan lambung biduak. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam penelitian serat fiberglass yang digunakan untuk perahu tradisonal, seperti pencarian serat alam untuk perahu fiberglass yang mampu menahan tekanan ketika pelaru berlayar.
Copyrights © 2021