Semakin banyaknya jumlah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia dari tahun ke tahun menuntut PTS bersaing untuk memiliki sebuah kinerja dan kualitas kerja yang baik agar Perguruan Tinggi Swasta tersebut dapat bertahan dan selalu memiliki mahasiswa. Tidak terkecuali untuk Universitas Krisnadwipayana (UNKRIS) juga bersaing dengan PTS lainnya yang ada di Jakarta untuk tetap bertahan dan memiliki kualitas yang baik. Untuk itu Unkris diharuskan dapat beradaptasi, berkembang dan melakukan perbaikan melalui pembelajaran organisasi. Sehingga Unkris perlu merancang strategi peningkatan kinerja yang dapat dilakukan dengan menggunakan metode Anaytic Hierarchy Process (AHP) dan Balance Scored Card (BSC). Berdasarkan hasil kuesioner, didapatkan 23 sasaran strategis, yang kemudian dirumuskan indikator kinerja (KPI) dari masing-masing sasaran strategis tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan metode Analytical Hirarchy Process (AHP) sasaran strategis yang menjadi prioritas dengan bobot paling besar, yaitu meningkatkan penerimaan fakultas dengan bobot akhir 10%. Prioritas berikutnya adalah meningkatkan jumlah dosen berpendidikan S2 dan S3 dengan jumlah bobot akhir 9%, meningkatkan alokasi dana operasional yang ditujukan untuk kegiatan Tridarma dengan bobot 8 %, kemudian untuk meningkatkan jumlah penerimaan mahasiswa dengan bobot 7%, lalu meningkatkan realisasi anggaran, dan meningkatkan IPK lulusan serta meningkatkan dukungan teknologi informasi dalam PBM dengan bobot yang didapatkan masing-masing 6%. Penetapan target dan inisiatif stretegis menjadi langkah berikutnya, dimana target setiap sasaran strategis dirumuskan untuk 3 tahun mendatang berdasarkan kondisi pada saat sekarang.
Copyrights © 2021