JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)
Vol 8, No 1 (2022): Vol. 8 No. 1, Januari 2022

Identification Of Fe Content In Cilok Kelor Leaf As An Effort To Increase The Hemoglobin Of Adolescent Women

Yopi Suryatim Pratiwi (Stikes Yarsi Mataram)
Dian Soekmawaty Riezqy Ariendh (Prodi Kebidanan Program Sarjana STIKES Yarsi Mataram)



Article Info

Publish Date
31 Jan 2021

Abstract

 Latar belakang: Anemia merupakan masalah gizi yang paling umum dialami oleh seluruh dunia, termasuk Indonesia. Angka kejadian anemia pada remaja puteri semakin meningkat dari tahun 2013 yaitu sebanyak 37,1% menjadi 48,9% pada tahun 2018. Remaja perempuan lebih berisiko mengalami anemia karena keadaan stress, terlambat makan, dan kehilangan sejumlah besar zat besi selama menstruasi. Daun kelor merupakan salah satu tanaman yang dipercaya dapat meningkatkan hemoglobin. Pemanfaatan sumber daya lokal seperti daun kelor dengan melakukan substitusi tepung daun kelor dalam pembatan cilok dapat meningkatkan nilai gizi cilok, sehingga cilok yang dihasilkan dapat di klaim sebagai cilok sumber zat besi.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kandungan Fe pada cilok daun kelor sebagai upaya meningkatkan hemoglobin remaja puteri.Metode: Metode dalam penelitian ini yaitu melakukan uji laboratorium pada cilok daun kelor dengan cara meneteskan 3 tetes kalium tiosianida atau ammonium tiosianat 2 N ke dalam 5 tetes larutan sampel, jika terbentuk warna merah darah didapatkan hasil reaksi positif.Hasil: Hasil penelitian didapatkan cilok daun kelor mengandung Fe yang ditandai dengan hasil uji laboratorium terbentuknya larutan berwarna merah darah pada sampel cilok daun kelor. Simpulan: Penggunaan tanaman lokal seperti daun kelor dengan inovasi dalam bentuk cilok dapat digunakan sebagai alternatif untuk meningkatkan HB.Saran: Peneliti selanjutnya disarankan dapat melakukan penelitian tentang pengaruh pemberian cilok daun kelor pada remaja puteri untuk mengatasi masalah anemia pada remaja. Kata Kunci: Anemia,Cilok Daun Kelor, Hemoglobin ABSTRACT Background: Anemia is the most common nutritional problem experienced by the whole world, including Indonesia. The incidence of anemia in young women has increased from 2013 which was 37.1% to 48.9% in 2018. Adolescent girls are more at risk of developing anemia due to stress, eating late, and losing large amounts of iron during menstruation. Moringa oleifera is one of the plants that are believed to increase hemoglobin. Utilization of local resources such as Moringa oleifera and increasing the nutritional value of cilok, substitute Moringa oleifera flour in the manufacture of cilok so that the resulting cilok can be claimed as a source of iron.Purpose : To know identify the Fe content in Moringa oleifera cilok as an effort to increase the hemoglobin of adolescent girls.Method: The method in this study is to carry out laboratory tests on cilok Moringa oleifera by dripping 3 drops of potassium thiocyanide or ammonium thiocyanate 2 N into 5 drops of sample solution, if blood red color is formed ,a positive reaction results.Results: The results showed that Moringa oleifera cilok contained Fe which was indicated by the results of laboratory tests for the formation of a blood-red solution in the Moringa oleifera cilok sample.Conclusion: The use of local plants such as Moringa oleifera with innovation in the form of cilok can be used as an alternative to increase HB.Suggestion: Further researchers are advised to conduct research on the effect of giving cilok Moringa leaves to adolescent girls to overcome the problem of anemia. Keywords: Anemia, Cilok Moringo Oleifera, Hemoglobin

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

kebidanan

Publisher

Subject

Health Professions

Description

Jurnal Kebidanan Malahayati menyediakan platform untuk mempublikasikan bidang kebidanan dan jurnal juga berusaha untuk memajukan kualitas penelitian dengan memperkenalkan atau menguraikan metode baru di bidang kesehatan kebidanan untuk publikasi termasuk kebidanan dan ilmu kesehatan inti. Jurnal ini ...