Di tengah pandemi covid, para seniman di Bali semakin mengintensifkan penggunaan media virtual dalam pementasan. Salah satunya adalah Drama tari arja yang merupakan bentuk kesenian tradisional. Sebagai bentuk kesenian tradisional yang telah memiliki pakem yang kuat, mulai mengalami distorsi dalam pementasanya terlebih ketika disajikan dalam media virtual perubahan tersebut cenderung menghilangkan esensi-esensi yang terkandung dalam drama tari arja. Ditengah goncangan perubahan tersebut sekeha Arja yang tergabung dalam kekuarga kesenian Bali (KKB) RRI Denpasar masih eksis dalam pementasan yag mempertahankan drama tari arja tersebut. Demikian pula halnya ketika disajikan dalam media virtual, sehingga dipandang penting untuk mengkaji tentang kebertahanan sekeha tersebut dalam melestarikan seni drama tari Arja. Pengkajian ini penting dilakukan sebagai sebuah acuan dalam konsep pelestarian kesenian budaya.
Copyrights © 2021