Pandemi COVID-19 dapat menimbulkan panik, rasa takut, khawatir, dan merasakan ada ancaman, semuanya akan menimbulkan emosi dan fikiran negatif sehingga berdampak kepada kesehatan mental. Tujuan: mengetahui tingkat depresi terhadap komunitas yang menghadapi pandemik COVID-19. Metode: pencarian database meliputi Google Scholar, Science Direct dan Proquest dengan kata kunci depresi dalam menghadapi COVID-19 dan koesioner Self-rating Depression Scale. Kriteria artikel yang dipilih ialah terbit tahun 2016-2020 dengan teks penuh dan berbahasa Inggris. Systematic Review ini menggunakan 15 artikel yang sesuai dengan kriteria. Hasil: Analisis dari lima belas artikel menunjukkan bahwa depresi komunitas disebabkan oleh faktor sosial dengan adanya kejadian tragis, tuntutan, peran sosial maupun dampak situasi kehidupan sehari-hari lainnya. Gejala yang muncul pada depresi diantaranya rasa takut, panik, cemas, stres dalam menghadapi pandemi COVID-19. Kesimpulan: Komunitas memiliki resiko yang tinggi untuk terkena depresi selama wabah COVID-19 berlangsung. Adapun yang melatar belakangi tingkat depresi pada komunitas selama pandemi berlangsung diantaranya tetap di rumah, menjaga jarak baik secara fisik (physical distancing) maupun soisal (social distancing) bahkan melakukan karantina wilayah (lockdown) untuk menghambat penyebaran virus corona.
Copyrights © 2020