Pemodelan daerah genangan banjir diperlukan dalam upaya mengurangi dampak banjir, seperti pembuatan peta daerah genangan banjir. Pembuatan peta tersebut dapat menggunakan bantuan perangkat lunak sistem informasi geografis, seperti HEC-GeoRAS dan HEC-RAS. Pada hasil Studi-1 dengan nilai debit 250 m3/det menunjukkan ekstensi genangan yang meluas secara visual hingga mencapai daerah pemukiman penduduk. Namun, hasil simulasi S1 tidak menunjukkan kondisi yang sebenarnya disebabkan terdapat daerah kosong tidak tergenang banjir yang dipengaruhi oleh medan topografi pada DTM. Hasil interpolasi DTM dari data LiDAR menjadi TIN memberikan nilai RMSE sekitar 2,808 × 10-13 meter. Sedangkan, hasil simulasi Studi-2 dengan nilai debit aktual 96,15 m3/det tidak menunjukkan terjadinya genangan di areal persawahan, pemukiman penduduk dan pada Jalana Nasional Kebumen-Kutoarjo setelah dilakukan validasi terhadap data akibat kejadian banjir berdasarkan data Rekap Inventarisasi Kejadian Bencana Alam Banjir Jawa Tengah Periode Oktober 2018 – April 2019 dari Dinas Pusdataru Provinsi Jawa Tengah. Ketidaksesuaian hasil simulasi S2 disebabkan oleh terjadinya curah hujan intensitas tinggi yang tercata menurut data dari Dinas Pusdataru Jawa Tengah yang tidak diperhitungkan dan perubahan topografi DTM badan sungai setelah diproses dengan metode hydro enforcement.
Copyrights © 2021