Diare adalah defekasi encer lebih dari tiga kali sehari, dengan atau tanpa darah dan/atau berlendir dalam feses. Selain faktor infeksi, diare juga dapat disebabkan oleh malabsorbsi (gangguan penyerapan zat gizi), makanan dan faktor psikologis. Infeksi mempengaruhi status gizi melalui penurunan asupan makanan, penurunan absorpsi makanan di usus, meningkatkan katabolisme, dan mengambil nutrisi yang diperlukan tubuh untuk sintesis jaringan dan pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara status gizi dengan kejadian diare di puskesmas kawatuna tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan desain Cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik consecutive sampling. Jumlah sampel 50 orang yang didiagnosis diare dan bukan diare yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Instrumen penelitian menggunakan Timbangan dan Rekam Medik. hubungan antara status gizi dengan kejadian diare di puskesmas kawatuna dianalisis dengan menggunakan uji Koefisiensi Kontingensi. Hasilnya diperoleh mayoritas responden memiliki Status gizi Normal 31 orang (62%).kejadian diare dan bukan diare didapatkan masing-masing sebanyak 25 orang. Pada uji koefisiensi kontingensi nilai p = 0,258 (>0,05) artinya tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan kejadian diare.
Copyrights © 2020