Jurnal Penelitian Kesehatan
Vol 13, No 2 (2022): April 2022

Risiko Paparan Debu/Particulate Matter (PM2,5) Terhadap Kesehatan Masyarakat (Studi Kasus: Tempat Pembuatan Batu Bata di Desa Kaloran, Kecamatan Ngronggot, Nganjuk)

Dzahabiyyah Dwi Putri Ridayanti (Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Surabaya)
Khambali Khambali (Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Surabaya
e-mail: khambali2014@gmail.com (korespoden))

Hadi Suryono (Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes Kemenkes Surabaya)



Article Info

Publish Date
30 Apr 2022

Abstract

Firewood and corn cobs as the main fuel in the brick burning process can produce particulate matter (PM2.5) pollutants which can pose a risk to the health of the surrounding community. The purpose of this study was to analyze the risk of exposure to dust/PM2.5 on the health of the community around the brick-making site of Kaloran Village, Ngronggot District, Nganjuk Regency. This type of research is descriptive using a cross-sectional design with Environmental Health Risk Analysis (ARKL) studies. The sampling technique was purposive sampling based on certain characteristics, with a sample size of 306 households. Air sampling was carried out at 4 locations where the bricks were burned. Data collection techniques were carried out by means of interviews, measurements, and observations. The data analysis method was a risk analysis to determine the characterization of risk in the community which is said to be "safe" if the RQ value is 1, and is said to be "unsafe" if the RQ value is >1. The results showed that the concentration at the four location points exceeded the NAV of 0.065 mg/m3. The calculation of ARKL uses the minimum and maximum values of PM2.5 concentration measurements at the four location points with a reference concentration value (RfC) of 0.018 mg/kg/day. RQ value for each resident for a minimum concentration of RQ <1 and a maximum concentration of RQ>1. So that the level of risk of PM2.5 exposure to residents is not safe at the maximum PM2.5 concentration, while the acceptable safe limit is at the minimum PM2.5 concentration.Keywords: ARKL; brick; PM2.5 ABSTRAK Kayu bakar dan tongkol jagung sebagai bahan bakar utama pada proses pembakaran batu-bata dapat menghasilkan polutan Particulate Matter (PM2,5)yang dapat berisiko pada kesehatan masyarakat sekitar. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis besarnya risiko paparan debu/PM2,5 terhadap kesehatan masyarakat di sekitar tempat pembuatan batu-bata Desa Kaloran, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk. Jenis penelitian ini adalah deskriptif yang menggunakan desain cross-sectional dengan studi Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL). Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling berdasarkan karakteristik tertentu, dengan ukuran sampel = 306 kepala keluarga. Pengambilan sampel udara dilakukan di 4 titik lokasi pembakaran batu-bata. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, pengukuran, dan observasi. Metode analisis data adalah analisis risiko untuk menentukan karakterisasi risiko pada masyarakat yang dikatakan “aman” apabila nilai RQ ≤ 1, dan dikatakan “tidak aman” apabila nilai RQ >1. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi pada keempat titik lokasi melebihi NAB yaitu 0,065 mg/m3. Penghitungan ARKL menggunakan nilai minimum dan maksimum pengukuran konsentrasi PM2,5 pada keempat titik lokasi dengan nilai konsentrasi referensi (RfC) sebesar 0,018 mg/kg/hari. Nilai RQ pada masing-masing warga untuk konsentrasi minimal RQ <1 dan konsentrasi maksimal RQ >1. Sehingga tingkat risiko paparan PM2,5 pada warga sudah tidak aman pada konsentrasi PM2,5 maksimum, sedangkan batas aman yang bisa diterima yaitu pada konsentrasi PM2,5 minimum. Kata kunci: ARKL; batu bata; PM2,5

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

sf

Publisher

Subject

Health Professions Medicine & Pharmacology Nursing Public Health

Description

Journal of Health Research "Forikes Voice" is a medium for the publication of articles on research and review of the literature. We accept articles in the areas of health such as public health, medicine, nursing, midwifery, nutrition, pharmaceutical, environmental health, health technology, clinical ...