Jurnal Sejarah dan Budaya
Vol 16, No 1 (2022): Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya

PARTISIPASI MASYARAKAT DAN MAKNA SIMBOLIK TRADISI NYADRAN DI DUSUN SEMANDING KABUPATEN BLITAR

Efrina Rizkya Wahono (Departemen Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang)
Idris Idris (Departemen Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang)
Agung Wiradimadja (Departemen Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang)



Article Info

Publish Date
01 Jul 2022

Abstract

ABSTRACTThe rumors of the existence of the Nyadran Tradition in Semanding Hamlet began to decline among the community due to modernization and lack of knowledge about the spiritual meaning implied in it. In fact, this tradition is a hereditary culture that is usually done every year and has a meaning that contains noble values for the residents of Semanding Village. The existence of the rumor, the researcher aims to analyze the background, community participation, and the meaning of the Nyadran Tradition of Semanding Village, Blitar Regency. The research method used is descriptive qualitative guided by the stages of Miles and Huberman's research. The results showed that the Nyadran procession was motivated by a form of respect for the ancestral spirits of Semanding Village. The whole society actively implements Nyadran as a form of compliance with customary norms by prioritizing tolerance. In addition, the community considers the Nyadran procession to have a symbolic meaning in each procession which symbolizes gratitude to The God.ABSTRAKAdanya rumor eksistensi Tradisi Nyadran di Dusun Semanding mulai menurun dikalangan masyarakat karena adanya modernisasi dan kurangnya pengetahuan mengenai makna spiritual yang tersirat di dalamnya. Padahal tradisi ini merupakan kebudayaan turun-temurun yang biasa dilakukan setiap tahun dan memiliki makna yang mengandung nilai luhur bagi warga Dusun Semanding. Adanya rumor tersebut peneliti bertujuan melakukan analisis latar belakang, partisipasi masyarakat, dan makna Tradisi Nyadran Dusun Semanding, Kabupaten Blitar. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif dengan berpedoman pada tahapan penelitian Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan prosesi Nyadran dilatar belakangi oleh bentuk penghormatan kepada roh leluhur masyarakat Dusun Semanding. Seluruh masyarakat aktif melaksanakan Nyadran sebagai bentuk kepatuhan norma adat istiadat dengan mengutamakan toleransi. Selain itu, masyarakat menilai prosesi Nyadran memiliki makna simbolik pada setiap prosesinya yang melambangkan rasa syukur kepada Sang Pencipta.

Copyrights © 2022