Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Vol 32, No 4 (2014): Jurnal Penelitian Hasil Hutan

PENGGUNAAN STIMULAN DALAM PENYADAPAN PINUS

Sukadaryati, Sukadaryati ( Sekolah Pascaarjana Institut Pertanian Bogor, Jalan Raya Dramaga, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680)
Santosa, Gunawan ( Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, Jalan Lingkar Akademik, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680)
Pari, Gustan ( Puslitbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan, Jalan Gunung Batu No 5, Bogor 16610)
Nurrochmat, Dodik Ridho ( Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, Jalan Lingkar Akademik, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680, Indonesia)
Hardjanto, Hardjanto ( Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, Jalan Lingkar Akademik, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680, Indonesia)



Article Info

Publish Date
01 Dec 2014

Abstract

Dalam rangka perumusan strategi kebijakan penggunaan stimulan ramah lingkungan dalam produksi getah pinus maka studi tentang inovasi pemanfaatan stimulan adalah suatu keniscayaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penggunaan stimulan berbahan dasar asam kuat (H2SO4), cuka kayu dan ETRAT pada penyadapan pinus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan stimulan dapat meningkatkan aliran getah dan memperpanjang periode aliran getah sehingga getah yang diperoleh per pengunduhan lebih banyak. Penggunaan stimulan H2SO4 dapat meningkatkan produksi getah per pengunduhan lebih banyak dibandingkan ETRAT dan cuka kayu, baik pada penggunaan di areal dengan ketinggian di atas 500 mdpl maupun di bawah 500 mdpl. Penggunaan stimulan H2SO4 menyebabkan kayu berubah warna menjadi coklat tua hingga kemerahan bahkan perubahan warna tersebut sampai masuk kedalam kayu sejauh ¾ bagian ke arah sumbu kayu. Di sisi lain penggunaan stimulan organik tidak menyebabkan perubahan warna kayu yang berarti. Oleh karena itu penggunaan jenis stimulan dalam penyadapan pinus perlu mempertimbangkan efek negatif yang ditimbulkan, baik terhadap kesehatan pohon, pekerja maupun lingkungan. Aspek ekonomi bukan satu-satunya faktor utama yang harus terus dikejar untuk mencapai target finansial namun perlu mempetimbangkan aspek ekologi dan sosial untuk mencapai sustainabilitas hasil dan pohon penghasilnya.

Copyrights © 2014