Pengolahan suatu proyek sangat bergantung pada pengendalian setiap aktivitas, sehingga pelaksanaan suatu proyek konstruksi dapat senantiasa terkontrol. Earned Value Management method adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui kinerja dari proyek. Pada pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Jembatan Silaosinan, Kabupaten Mentawai, Sumatera Barat ini, terjadi keterlambatan dalam pelaksanaannya, maka penulis meninjau ulang dari minggu ke-26 dimana bobot realisasi 48,044% sedangkan bobot rencana 51,328%, terdapat deviasi (3,284%), maka perlu dilakukan perhitungan biaya sisa dan waktu tersisa sampai minggu ke-26, kemudian dilakukan percepatan agar proyek dapat kembali sesuai kontrak. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah nilai estimasi biaya penyelesaian proyek (Estimate at Completion) adalah sebesar Rp 28.091.045.542 , nilai estimasi waktu penyelesaian proyek (Time Estimate) 41,475 minggu. Alternatif penambahan tenaga kerja dan penambahan shift kerja dilakukan dalam mempercepat pelaksanaan proyek. Keadaan proyek kembali ke durasi rencana dengan penambahan biaya sebesar Rp 685.220.700.
Copyrights © 2020