Buletin Psikologi
Vol 28, No 1 (2020)

Kritik terhadap Penggunaan IQ dalam Diagnosis Kesulitan Belajar Spesifik

Satrio Budi Wibowo (Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada)
Saifuddin Azwar (Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada)
Maria Goretti Adiyanti (Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada)
Supra Wimbarti (Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada)



Article Info

Publish Date
22 Jun 2020

Abstract

Kesulitan belajar spesifik sering didefinisikan sebagai pencapaian rendah yang tidak terduga. Berdasarkan konsep mengenai pencapaian rendah yang tidak terduga, model kesenjangan digunakan dalam upaya mendiagnosis kesulitan belajar spesifik. Menurut model kesenjangan, diagnosis kesulitan belajar spesifik dapat ditegakkan setelah ditemukan adanya perbedaan antara IQ dan prestasi. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, para peneliti mempertanyakan validitas model kesenjangan dalam mendiagnosis SLD. Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa penggunaan IQ dalam mendiagnosis SLD tidak diperlukan. Jadi kriteria diagnostik SLD dalam beberapa pedoman internasional direvisi. Salah satu manual diagnostik yang direvisi adalah Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM). Kriteria dan diagnosis tentang kesulitan belajar spesifik telah berubah, di mana model kesenjangan tidak digunakan. Makalah ini berupaya menjelaskan berbagai argumen yang mematahkan konsep model kesenjangan, sehingga penggunaan tes kecerdasan tidak lagi diperlukan dalam menegakkan diagnosis kesulitan belajar spesifik.

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

buletinpsikologi

Publisher

Subject

Religion Humanities Neuroscience Public Health Social Sciences

Description

Buletin Psikologi focuses on contextualizing psychological concepts or phenomena within the socio-cultural setting of Indonesia through the use of non-empirical study, such as, literature review, systematic review, scoping review, and meta-analysis. It accepts articles that are based on the thorough ...