Lani: Jurnal Kajian Ilmu Sejarah dan Budaya
Vol 3 No 2 (2022): Oktober 2022

TRADISI SOU LAVITE DALAM PERKAWINAN ADAT NEGERI HARURU KABUPATEN MALUKU TENGAH

Delza Waelaruno (Universitas Pattimura)
Jenny Matitaputty (Universitas Pattimura)
johan Pattiasina (Universitas Pattimura)



Article Info

Publish Date
03 Nov 2022

Abstract

Kebudayaan dan eksistensinya dapat dilihat dalam komunitas masyarakat adat yang ada di Indonesia pada umumnya dan lebih khusus desa-desa adat di Maluku, yang sampai saat ini masih kuat berpegang dan mempraktekkan tata aturan adat dalam kehidupan bermasyarakat, salah satunya upacara perkawinan. Jenis perkawinan adat yang menarik dan masih dilaksanakan sampai saat ini di Negeri Haruru yaitu sou lavite (sarong baju). Masalah dalam penulisan ini adalah bagaimana pelaksanaan tradisi sou lavite? Makna apa yang terkandung dari pelaksanaan tradisi Sou Lavite? dan nilai apa yang terkandung dari pelaksanaan tradisi sou lavite?. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu studi kepustakaan, observasi dan wawancara. Analisis data dimulai dari pengumpulan data dan dilanjutkan dengan reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa tradisi sou lavite dalam prosesnya dibagi dalam tiga tahapan penting yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap ahkir. Tahap persiapan dibagi dalam dua proses penting yaitu nok dan atiting. Pada bagian tahap pelaksanaan proses yang dilakukan yaitu sopa adat, sarong pakiang, so siuna dan lesa sou lavite. Tahap akhir dari pelaksanaan tradisi sou lavite yaitu doa dan penyerahan baju hitam ke saudara perempuan dari mempelai laki-laki. Makna yang terkadung dari pelaksanaan tradisi sou lavite yaitu: (1) makna nok yaitu ada rasa saling menghargai orang sudara, (2) makna atiting yaitu berat sama dipikul ringan sama dijinjing, (3) makna mutua wailui yaitu tanggung jawab yang diberikan harus dilakukan dengan baik, (4) makna so siuna yaitu perempuan diberikan tanggung jawab besar untuk menjabu kerabat mempelai laki-laki dengan tulus, dan (5) makna lesa sou lavite yaitu meja persekutuan yang mengikat hubungan kekeluargaan. Nilai yang terkandung dari pelaksanaan tradisi sou lavite yaitu: (1) nilai kekeluargaan, (2) nilai kasih saying, (3) nilai menyatukan, (4) nilai menuntun dan menopang, (5) nilai menghargai, dan (6) nilai cinta kasih.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

lani

Publisher

Subject

Arts Humanities Education Social Sciences

Description

Lani: Jurnal Kajian Ilmu sejarah & Budaya menerima artikel asli mengenai berbagai masalah penting dalam ilmu pengetahuan Sejarah, Pendidikan Sejarah, Antropologi dan Sosiologi. Lani: Jurnal Kajian Ilmu Sejarah & Budaya berupaya memuat campuran seimbang artikel mengenai penelitian teoretis atau ...