Latar Belakang: Budaya keselamatan pasien dapat menjadi pondasi utama dalam menuju upaya mewujudkan keselamatan pasien secara keseluruhan. Insiden keselamatan pasien (IKP) masih menjadi masalah utama di rumah sakit dimana berbagai macam pelayanan memiliki resiko yang mengancam keselamatan pasien. Untuk itu setiap insiden perlu dicatat dan dilaporkan sekecil apapun insiden tersebut yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan budaya keselamatan pasien dengan pelaporan insiden keselamatan pasien di instalasi rawat Inap Rumah Sakit TK II Pelamonia Makassar. Metode: Penelitian ini adalah penelitian cross sectional study. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan lembar Observasi oleh peneliti. Sampel penelitian berjumlah 83 responden yang memenuhi kriteria inklusi dengan menggunakan total sampling sebagai teknik pengambilan sampel. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat. Uji hubungan dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat kemaknaan α < 0,05. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya keselamatan pasien berhubungan dengan pelaporan insiden keselamatan pasien ρ = 0,009< α = 0,05, harapan atasan/menejemen berhubungan dengan pelaporan insiden keselamatan pasien ρ = 0,002< α = 0,05, organisasi pembelajaran – perbaikan berkelanjutan berhubungan dengan pelaporan insiden keselamatan pasien ρ = 0,045< α = 0,05, kerjasama dalam unit rumah sakit berhubungan dengan pelaporan insiden keselamatan ρ = 0,009< α = 0,05, umpan balik komunikasi berhubungan dengan pelaporan insiden keselamatan ρ = 0,045< α = 0,05, respon tidak menghukum berhubungan dengan pelaporan insiden keselamatan ρ = 0,002< α = 0,05. Variabel budaya keselamatan berhubungan signifikan dengan pelaporan insiden keselamatan pasien dirumah sakit. Kesimpulan: Ada hubungan yang bermakna antara budaya keselamatan pasien dengan pelaporan insiden keselamatan pasien oleh perawat.
Copyrights © 2023